Monday 14 August 2023

Pengalaman Scaling di Klinik Gigi OMDC Bandung

Kalau ditanya soal perawatan diri atau kesehatan pribadi, mungkin bagian yang satu ini yang paling sering dilewatkan untuk dilakukan secara rutin. Atau bahkan mungkin terpaksa ketika kondisi sudah darurat seperti sakit gigi, atau gusi bengkak.  Semoga ga semua temen-temen abai soal ini ya hehehe. Saya y..akin kok, ga sedikit juga yang bersedia buka mulut di depan dokter gigi.


Beda misal ketika kita datang ke salon untuk perawatan rambut, datang ke tempat spa atau refleksi,  atau mungkin keluhan pusing yang menggiring kita datang ke dokter umum. Ke dokter gigi ini rasanya kayak uji nyali. Dengerin suara peralatan dokter gigi  yang kayak bor dibalik ruang tindakan saja seakan  bikin kita pengen kabur, membatalkan janji atau pendaftaran yang sudah dibuat. 

Faktanya kesadaran orang Indonesia soal kesehatan gigi dan mulut ini memang masih rendah. Dari data yang dirilis oleh kemenkes, ternyata persentase masalah gigi dengan kasus gigi sakit, berlubang atau sakit mencapai 45,3%. Sementara itu dari 57,6% mereka yang bermasalah dengan kesehatan gigi dan mulutnya ternyata yang mau memeriksakan kesehaan giginya sekitar 10,2% saja. Tuh, kan.

Dulu nih, saya juga ogah atau males ke dokter gigi. Sampai kemudian di tahun 2007 akhir saya mengalami sakit gigi yang nyut-nyutnya minta ampun. Saking sakitnya saya ga bisa tidur bahkan ga bisa konsentrasi sama kerjaan. Intensitas sakitnya dengan jeda waktu yang rapat dari pagi ke pagi besoknya lagi memaksa saya untuk setor muka (apa mulut, ya?) ke dokter gigi. 

Masalah berikutnya adalah saya pas saya memeriksakan gigi malah ketemu sosok dokter gigi yang judes atau tidak adanya pilihan  tindakan selain  cabut gigi.Hiiiy, sereeem. Saya ga siap buat cabut gigi.

Saya pun mencoba buat nyari second opinion yang membuat saya memberanikan diri buat cek ke klinik gigi yang berada di lingkungan TNI AU. Walaupun teritorinya ada lingkungan dinas militer tapi tidak membatasi layanannya untuk masyarakat umum untuk mengakses layanannya.

Secercah harapan saya dapatkan di sini. Dokternya yang baik dan ramah memberitahu saya kalau opsi tindakan gigi ga selalu mesti dicabut. "Masih bisa dipertahankan kok, mbak".

Saya mulai mendapat titik terang. Alhamdulillah.

"Tapi di sini kami ga punya peralatan yang lengkap," lanjut dokternya. Sebelum raut muka saya kembali berubah mendung, dokternya menyarankan saya untuk mencari klinik lain yang punya fasilitas lebih lengkap.

Dengan perasaan bingung (waktu itu saya baru resign, dan ngitung biaya perawatannya lumayan lah soal biayanya). Tapinya  saya ga punya pilihan lain buat mendapatkan tindakan segera. Saya kapok sebener-benernya kapok sama yang namanya sakit gigi.

Akhirnya waktu itu saya menemukan dokter gigi yang bikin saya tenang dengan cara penanganannya.  Dari situ saya ga parno lagi ke dokter gigi. Imej dokter gigi yang nyeremin perlahan mulai surut. Sejak saat itu saya maksain diri, sakit ga sakit tetep menjadwalkan diri buat kunjungan ke dokter gigi. Saya trauma sama sakit gigi.

Berhubung kesadaran saya yang telat soal kesehatan mulut dan gigi yang agak telat, memang tambalan gigi saya lumayan banyak nih :) . Kalau ada tambalan yang lepas membuat saya segera ngatur janji ketemuan sama dokter meski belum waktunya jadwal kunjungan yang dianjurkan 6 bulan sekali. Atau pernah juga pas gosok gigi saya mendapati gusi menebal. Buru-buru saya buka handphone dan daftar ke dokter gigi yang nomornya  sudah tersimpan.  Ga jarang juga  sih waktu  saya datang ke dokter gigi mendapati komentar dokternya kayak gini: "Ga ada masalah kok, Teh. Masih aman. Walau ada tambalan-tambalan tapi tetap terawat,"

Yeay, budget perawatan giginya bisa dipakai buat belanja nih. Eh, gimana? hehehe

Ngomong-ngomong soal perawatan gigi yang dianjurkan secara berkala, bukan saja pemeriksaan kesehatan yang dianjurkan secara berkala. Scaling atau pembersihan karang gigi juga jadi agenda yang perlu dilakukan setiap 6 bulan skali.

Bulan Juli kemarin sudah waktunya saya memeriksakan kesehatan gigi ke dokter. Meski sudah berdamai dengan yang namanya klinik gigi, kadang saya masih merasa sensasi deg-degan pas mau ke dokter gigi lho. Tapi deg-degannya segera sirna saat mendapati dokter yang akan melayani kita adalah dokter yang ramah dan pembawaannya tenang. Sebuah poin penting buat semua pasien gigi ke dokter gigi adalah soal rasa aman dan nyaman.  Setuju?

Nah, beberapa hri yang lalu saya melakukan scaling gigi di klinik gigi di Bandung, OMDC yang terletak di jalan Cimanuk no 2, Bandung. Ga jauh dari sekolah Taruna Bakti. Posisinya gampang dikenali dari plang yang terlihat di pertigaan jalan Riau yang berhadapan dengan Hotel Tebu. Pokoknya gampang aksesnya, dilalui beberapa rute angkutan kota di sepanjang jalan Riau ini. Klinik gigi ini tetap buka di hari minggu lho. Just in case kalau ada kasus emergency, ga perlu lama-lama nahan sakit. Udah deh, cusss aja ke sini. Saya tau banget rasanya sakit gigi. Ga usah dibandingan sama sakit hati. Tetep aja ga enak. Beneran.

By the way nih walau klinik yang di Bandung masih kinyis-kinyis, baru buka tahun ini. Tapi 10 tahun yang lalu kliniknya sudah ada di Jakarta dan udah hits. Yang di Bandung sini bentar lagi juga bakal ikutan hits. Selain layannya paripurna,  venuenya juga unik. Dengan area seluas kurang lebih 600m, di sebuah gedung berarsitek  Bandung tempo doeloe OMDC juga mengusung tema klink dengan tema Dental Cafe. 

Eh gimana maksudnya?  Iya jadi dateng ke OMDC ini bukan cuma buat perawatan gigi, tapi juga ada kafenya. Dan kafenya juga terbuka untuk umum. Ga mesti jadi pasiennya buat menikmati makanan dan minumannya.

Pas pertama kali datang, saya disambut staf front office yang ramah. Saya diminta untuk mengisi dulu form data pasien di sini. By the way seragam FO-nya lucu nih. Mereka kayak pake apron, yang biasa dipakai di kitchen. Nuansa klinik sudah terasa hangat dan friendly. Sambil nunggu treatment, kita bisa duduk-duduk di loungenya atau melipir ke kafenya biar ga bosan nunggu. Hah, kafe? Iyes, ada kafenya. Hayo, gimana, terasa lebih cair kan?


Tanpa menunggu lama, setelah mendaftar saya sudah dipanggil menuju ruang tindakan. Saya masuk ke ruang Calm dan ketemu sama dokter Regy yang cantik dan ramah. Sebelum saya membuka mulut untuk diperiksa, nurse yang mendampingi dokternya nawarin saya mau ditemenin sambil nonton apa? Ditanya gitu saya bilang cuek, puterin seriesnya Naruto aja wkwkwk. Walau oldies tapi saya suka sama tengilnya bocah berambut kuning itu. 

Kalau temen-temen punya pilihan lain let say mau nonton series yang lagi on going atau film lainnya, nurse akan membantu memutarkannya untuk kita sembari menjalani waktu perawatan selama kurang lebih 30 menit. Lumayan mengendurkan syaraf-syaraf yang tetep aja deg-degan huehehe.

Meski sudah ga aneh sama yang namanya ketemu sama dokter gigi tetep aja ya yang namanya tegang mah ada aja. Tapi pembawaan dokternya membuat saya segera rileks. Apalagi memang kalau kitanya tegang malah menyulitkan dokternya untuk melanjutkan pemeriksaannya.  

Setelah berkumur-kumur saya memasrahkan diri buat buka mulut. Lewat kamera  khusus, dokter menunjukan kondisi gigi saya. Sisa makanan yang bermetaforsa menjadi plak dan karang gigi terlihat nyata di layar. Hiiiy, tebel amat batin saya. Iya, soalnya 6 bulan yang lalu pas jadwal kunjungan ke dokter gigi, saya melewatkan layanan scalling. 

Rrrrr.... rrrr..... suara  mesin pembersih gigi mulai menyusuri satu persatu gigi geligi saya. Di sela-sela pemeriksaan dokternya ngasih tau saya untuk mengangkat tangan jika intensitasnya terasa ngilu. Alhamdulillah, relatif kecil rasa linu yang saya rasakan. Tau-tau setelah kurang lebih 30 menit, gigi saya sudah selesai dibersihkan. Sesi scalling pun selesai dan saya ditunjukkan lagi kondisi gigi saya sesudah scalling. Terlihat beda. Celah gigi yang terlihat jadi lebih bersih setelah scaling.


Selesai perawatan saya diingatkan lagi untuk melakukan flossing alias membersihkan gigi dengan benang. Jujur saya emang jarang melakukan flossing. Saya pake benang gigi kalau ada sisa makanan yang nyelip dan ganggu. Mau dibersihkan pake sikat gigi kayaknya ga nyampe. Padahal nih, ternyata flossing ini idelanya dilakukan setiap hari. Dengan melakukan flossing setiap hari membuat peluang tumpukann karan gigi jadi lebih minimal. Saya dikasih contoh buat menyelipkan benang gigi dengan posisi sekitar 2 sampai 3 mili di bawah gusi.

"Emang gapapa tuh, dok?" Ngeri aja kalau kena ke akar gigi dan bikin berdarah.  drg Regy yang hari itu memberikan layanan scalling menjelaskan posisi benang gigi pas flossing memang seperti itu idealnya agar karang gigi mudah terangkat dan gigi jadi lebih maksimal bersihnya.

"Ada yang mau ditanyain, ga?"

Saya jadi inget buat nanyain beberapa hal. Soal perawatan scaling ini ga ada pantangan buat bumil. "Boleh, kok," jelasnya. Termasuk juga buat pasien yang punya kasu abses. Setahun lalu saya pernah ngalamin abses dan rasanya ga nyaman. Sampai 4 kali bola balik buat membersihkan sisa nanahnya. Ga nyaman banget buat makan atau ngomong. Nah ternyata buat pasien abses juga boleh kok buat scaling. Jangan khawatir, dokter tahu kok bagaimana melakukan tindakan ini, dan dijamin gusi yang terpapar abses ga akan kenapa-kenapa. FYI, kasus abses juga bisa dipicu dari sisa makanan yang tertinggal di sela gigi. 

Untuk melakukan scalling ini juga bisa dilakukan sejak dini pada anak-anak. Bisa dibilang untuk banyak kondisi, tindakan scalling bisa dilakukan pada siapa saja. Jangan khawatir atau malu buat memeriksakan kesehatan gigi. Dibalik rasa insecure kitas ama dokter gigi, mereka udah banyak menemui kasus kesehatan gigi dari pasien-pasien yang datang.  

So, pemeriksaan gigi bukan monopolinya mereka yang punya gigi yang sehat dan rapi saja, ya. Seperti data yang sudah saya bilang di atas tadi, kasus kesehatan gigi ini masih jadi pr besar. Tapi bukan berarti membenarkan alasan kita untuk memutuskan tidak memeriksakan kesehatan gigi. Apalagi kesehatan gigi ini bisa berpengaruh ke organ tubuh lainnya.

Selain pelayanan scalling tentunya OMDC klinik juga punya dokter-dokter gigi dengan spesialisasinya yang lengkap.  Di sini kita bisa menjumpai dokter spesialis othodonti, spesialis konservasi gigi, spesialis bedah mulut,  spesialis dokter gigi anak dan dokter gigi dengan spesialis lainnya untuk layanan kesehatan gigi ataupun manfaat estetis semisal bleching atau behel metal. 

Makan-makan di Kitchen OMDC

Berbeda dengan tindakan tambal gigi yang butuh jeda waktu sebelum makan, untuk tindakan scaling tidak membutuhkan jeda waktu untuk makan. Palingan nih kita hindari dulu makanan yang terlalu panas, dingin, pedas dan asam. 

Dengan sentuhan warna pastel oren dan ijau yang lembut, saya segera menuntaskan rasa lapar denan memesan rice bowl dan smoothie mango. Dan tau ga sih, smoothie mangonya di sini cuma 15 ribuan aja. Duh murah amat. Sangat worth it. Tekstur smootienya yang creamy dan manisnya pas ini bakal ajdi menu favorit saya yang bakal saya pesan lagi kalau main lagi ke sini.

Rice bowlnya juga enak, gurihnya pas dan porsi nasinya pas. Ga kebanyakan atau kurang. Dagingnya lembut dan chewable, ga alot. Oya rice bowl yang saya pesen ini adalah varian beef barbaque. 
Selain menu makanan berat seperti rice bowl yang saya cicipi, OMDC kitchen ini juga punya menu dessert yang ga kalah enaknya untuk dicoba. Dan hari itu saya beneran kenyang.  Kalau pas kebetlan datang ke klink ini di akhir pekan, bakal ada live performance dari band atau musisinya di sini. Dengan suasana interior khas heritagenya Bandung tempo dulu, ngafe di kitchennya OMDC jadi terasa asik dan menyenangkan.

O, ya kalau nunggu di klinik dokter gigi terasa jenuh nunggu giliran dipanggil, selain mencoba makanan di kitchennya, OMDC ini punya play groundnya juga lho. 

Cocok buat yang punya anak entah itu sebagai pasien atau cuma ikut nemenin orangtuanya main di area sini. Kalau pas kebetulan pasiennya adalah para bocil, mengajak mereka main-main dulu di playground sini bisa bikin mereka lebih rileks dan nyaman sebelum ketemu dokter gigi.  


So, ga usah takut lagi ketemu dokter gigi, ya. Yuk, ke klinik OMDC


Klinik OMDC Bandung
Jalan Cimanuk - R.E Martadinata No. 2  Bandung
Buka setiap hari Jam 10.00-21.00
Telp. 0812-8883-5560




Share:

51 comments:

  1. Kebetulan dah lama nih gak scalling, jadi pengen juga flossing sendiri sebenarnya tapi rada ngilu ngebayangin pakai benang ngebersihin sendiri, pasti berdarah darah, hehe. Jadi pengen coba kesana juga. Kalau harganya bersahabat ngga, Teh?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe emang flosing tuh bawaaanya males. Insya Allah worth it Teh untuk biayanya.

      Delete
  2. Kalau suasananya asik seperti mah kliniknya dan juga dokternya bakal bikin betah ya Teh, dan gak bikin urung hati hehe. Sehingga bisa rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iy suasana juga ngaruh abngeet, ditambah dokternya juga

      Delete
  3. Menyenangkan sekali jika bertemu dokter gigi yang ramah di tempat yang peralatannya lengkap ya, Mak. Apalagi ada makanan seperti di klinik OMDC. Jadi ingat saya sewaktu SD, sepaket itu ke dokter gigi dan pergi minum es di sebuah kios kecil yang punya jualan es buah enaak. Dulu setiap ke dokter gigi dijanjiin ayah untuk minum es setelahnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trik ayahnya keren, nih. Bisa ditiru biar anak-anak ga takut diajak ke dokter gigi, Mak

      Delete
  4. Iya ya kenapa sama dokter gigi atau klinik gigi seperti hantu menyeramkan...sayapun takut tapi emang harus kesini buat cek kesehatan gigi. Kalau kliniknya lengkap ada play ground dan kafe-nya pasti menyenangkan...apalagi ditambah dokter giginya ramah dan tidak menyeramkan, pasti senang berkunjung kesini hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih, konsepnya beda sama yang lain. Diajak ke dokter gigi hawanya berasa diajak main

      Delete
  5. Kalau ada klinik OMDC di kotaku, saya mau juga tuh rajin-rajin ke klinik gigi untuk periksakan gigi yg beberapa bulan lalu merasakan ngilu gigi apa gusi yah...

    ReplyDelete
  6. Aku suka bayangin hal-hal yang bbikin aku bahagia pas perawatan gigi ini teh..
    Karena ya itu.. mesin dan peralatan perawatan gigi tuh gak enak dilihat dan didengar. huhuuh.. manalah aku langganan sakit gigi.

    Tapi seneng yaa, teh..
    Kini menemukan dokter yang friendly dan klinik yang cantik di Bandung. Bisa jadi rekomendasi buat aku juga nih.. buat coba Scalling di Klinik Gigi OMDC Bandung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bayangin yang asik-asik aja, Len. Kalau di sini suasananya udah mendukung biar efirmasinya lebih real

      Delete
  7. Aduh meni raoseun kieu nya klinik gigi teh. Matak betah weh. Moal sieun deui da upami diparios waos teh. Bujeng-bujeng murangkalih, dalah abdi nyalira, sieun pisan ka klinik gigi teh. Ieu mah benten. Asa ameng sareng healing nya diparios ka klinik gigi teh. Kedah dicobi yeuh. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pisaaan teh. raoseun, asa jadi ratu da pelayananna juara. Yuk atuh cobian

      Delete
  8. Senyumnya tadi terkembang lebih lebar yaa, teh.. beres Scaling di Klinik Gigi OMDC Bandung.
    Tempatnya enakeun.. meski baru, tapi ternyata uda terkenal duluan di Jekarda ya... Konsepnya selalu sama kah, teh..setiap cabang OMDC?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makin pede buat nyengir lebar ya. hah hah .... :D

      Delete
  9. emang boleh ya Neng..se cozy dan se estetik itu klinik giginyaa? ini mah bikin pasien gigi gak mau pulang kayaknya hihihi.... cafe rasa klinik eh klinik rasa cafe kalau ini mah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh atuh, Teh. Recomended malah mah. Ati-ati, Teh, Nanti keasikan tau-tau udah malem hehe

      Delete
  10. Inisiih definisi ke dokter gigi ga pake takut lagii, rasanya menyenangkan aplagi dokternya ramah gituu yaa, plus ngasih tahu PR flossingnya itu looh, hihiiii.
    Ternyata paket komplet yaa kk Efi, ada cafenya, itu playgroundnya juga ahh bikin anak2 nyaman ketika mau periksa giigi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi berasa ketemu temen aja ya kalau ketemuan dokter gigi tuh hehehe

      Delete
  11. hari rabu kemarin aku baru aja melakukan scalling juga lho mba, meski ya prosesnya agak ngeri2 sedap dan linu2 sikit tapi udahannya tuh lega dan berasa bersih banget gigi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya emang ngeri-ngeri sedap. Tapi udahnya itu wih berasa seger pake banget

      Delete
  12. Rekomended banget sih ini buat orang orang yang suka takut kalau mau periksa gigi, vibenya santai banget, pasti gak akan takut lagi deh kalau udah masuk situ

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mak. Sangat recomended. Kalau santai jadinya kita juga enjoy aja

      Delete
  13. Asyik benerrr sih ini klinik giginyaa. Haduu aku jg malas kalau dokternya jutek gitu teh. Udalah lagi sakit gigi ketambahan diomelin 🤣.
    Kalau kayak OMDC gini mah yg nunggu jg happy ya kan nunggu orang di dokgi lama 😁 ini sih betah nunggunya teh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Padahal kita yang bayar ya. Harusnya yang bayar yang ngomelin heheh

      Delete
  14. Duuuhh..iya banget, kalau udh sakit gigi tuh nyeri nya minta ampun. Akupun termasuk yg agak sangsi ke dokter gigi karna ada aja tim medis nya yg kaya kurang ramah
    Aku liat2 di OMDC Bandung ini suasana kliniknya cukup nyaman ya..apalagi ada cafe juga. Yg ga kalah penting tentu aja pelayanan medis nya, jadi pingin scalling gigi juga rencana yg blm sempat terlaksana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, kan. Sakit gigi tuh bikin ga nyaman. Yuk scaling Mak

      Delete
  15. Jarang-jarang lho ada klinik gigi seperti ini, selain desain kliniknya estetik juga ada cafe-nya, jadi setelah periksa gigi bisa sambil makan siang, aku mau deh kalau kliniknya seperti ini, soalnya aku lumayan lama ngak periksan gigi di klinik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, unik kan. Abis scaling, makan-makan tuh vibesnya jadi kayak makan di resto mahal abis enaknya makin terasa

      Delete
  16. Kyaaa kliniknya kok bagus banget teh,aku tu paling suka banget sama klinik yang rai, bagus gini...terus ada paygroundnya pula, anak-anak bakal betah kalo diajak kesini karena nyaman ahahaha.Itu serius ya perawatan gigi bisa sambil nonton,aduh seru banget...bener-bener membantu menghilangkan ketakutan hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini mah ga ortu ga enak betah semuanya ya family time di sini huehehe

      Delete
  17. Klinik OMDC Bandung ini komplit banget ya. Udah perawatan gigi ditangani oleh dokter gigi dan dengan layanan yang oke punya.

    Rupanya.bisa kulineran nihb, terus ada playgroundnya juga. Fasilitas yang nyaman dan komplit nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Paket komplit dah. Abis treatment bisa langsung makan dan main di tempat yang sama

      Delete
  18. Aku masuk yang gak mau buku mulut kalau gak sakit gigi. Alhamdulillah akhirnya taubat dan Juni lalu ke dokter gigi. Coba dari dulu kenal OMDC ya. Tempatnya asyik gitu. Kalau periksa kayanya gak ada takut-takutnya deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi mangap doang sih ya tapi kalau dicolek-colek gigi pake alat dokter lain rasanya

      Delete
  19. Wah, ada play groundnya juga yah, terus cafe, fix nih yang dibawa atau nemani gak bakal bosan , malah happy. sipasein juga bisa lupa ama sakit giginya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih. Klinik giginya ramah anak dan ramah ortu juga

      Delete
  20. Asli, tempatnya enak banget ini teh. Nunggu periksa gini (apalagi bareng anak-anak) jadi gak bakal bosen kalau di sini mah yaa. Ih jadi pengen nyobain yang di Jakarta deh, ihihi

    ReplyDelete
  21. Nyaman banget ya perawatan gigi di OMDC ini, happy jadinya. Fasilitasnya pun oke yah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Happy karena pelayanannya enakeun terus gigi juga jadi lebih sehat

      Delete
  22. Wow di Cimanuk, deket kantorku yang dulu. Pas banget nih teh udah jadwalnya scaling gigi, mau coba ah ke OMDC klinik. Enakeun ya tempatnya nggak kayak klinik malah lebih kayak cafe banget saking aesthetic-nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sambil ostalgia sama tempat kerja baru ya, Nes. Cus ke sini check up kesehatan giginya

      Delete
  23. setiap cabang OMDC itu selalu unik! Bisa-bisa tiap weekend ke klinik gigi, bukan buat ketemu dokter gigi tapi ke kafenya trus anak main ke playground di sana, heheh

    eh makasih infonya ya Teh tentang flossing, ternyata cara pakainya sampai ke gusi 2-3 mili itu ga apa, ga membuat berdarah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enggak Mak. Aman. Dokternya udah konfirmasi. Kalau dilihat dari mistar 2-3 mili mah kecil sih ya

      Delete
  24. Waw, klinik tapi rasa cafe, dokternya juga ramah dan informatif sekali nih, membuat kita jadi paham bagaimana menjaga kesehatan gigi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, nih. Dokternya udah ramah, teliti dan edukatif juga sama pasien. Dapat banyak jadinya

      Delete
  25. Waah... aku udah lama ga scaling nih. Membaca tulisan Efi ini, jadi ikut ngebayangin, andai di Semarang ada klinik gigi sekeren OMDC ini yaaa... biasanya klo mau masuk klinik gigi kan bawaannya udah parno duluan. Klo kliniknya kece gini, ga bakal takut lagi deehh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kuy scaling, biar giginya tetep bersih dan sehat. Semoga di Semarang segera menyusul ya Mak

      Delete
  26. Enak banget kalau udah scaling gigi, gigi jadi terasa lebih bersih dan ringan, kalau ya pas d scalingnya agak ngilu hehehe

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.