Saturday 17 February 2018

Sharing Session Para Foodies Bandung

Kalau ditanya soal makanan, boong banget deh kalau  ada yang bilang  benci makan. Pasti ada salah satu jenis makanan  yang jadi favorit, walaupun lagi diet ketat  misalnya.  Saya aja nih yang punya alergi terhadap beberapa jenis makanan masih aja suka berasa dikitikin buat cheating. Semacam guilty pleasure hahaha... Ya udahnya nyesel juga, sih.  Makanya sekarang makannya rada apik, demi mengejar resolusi 2018. Apakah itu? Salah satunya badan yang sehat dengan bonus muka muilus dari jerawat dan bruntusan. Wkwkwk,,, opening yang absurd, ya. Malah curhat ga jelas gini.

Jadi gini nih, sebenarnya tulisan saya kali ini juga masih seputar makanan. Masih inget, kan, quotenya Kang Emil yang bilang gini: Pekerjaan yang menyenangkan itu adalah hobi yang dibayar.  Punya hobi terus dibayar? Emang bisa? Bisa, dong!
  

Contohnya trio foodies Dydie Prameswarie blogger dan penulis novel kuliner. Terus Amel mimin cantiknya akun IG Foodnotestories dan Ika Rahma yang ga mau dipanggil Sis, kuncen eh ownernya Dapur Hangus.  Yang suka stalking akun foodies di IG pasti familiar deh sama mereka.  Tak kenal? Taaruf dulu dong.  Huehehehe.  Ya udah  kalau emang aslinya ga kenal saya kenalin, deh. Di sini aja, ya... *kok kayak lagunya Benyamin Sueb, ya?*

Ketiga Foodies kece ini  berkolaborasi dalam acara Sharing Session di Hotel Grand Tjokro, Bandung pada tanggal 10 Februari kemarin. Untuk pekan kemarin itu adalah episode pertama dari dua episode yang diagendakan. Di sesi pertama ini  tema yang jadi bahasan adalah How to Start Your Foodie Account.

Dydie  yang  suka dipanggil Ibu Paus bercerita pengalamannya seputar novel-novel kuliner, postingan IG dan blognya yang juga ga jauh-jauh dari yang namanya makanan (ya iyalah).  Sejak memenangi lomba nulis yang diselenggarakan oleh brand teh Dilmah,  Dydie  mulai menjadikan blognya  beralih ke domain TLD berbuntut (((buntut))) dot com agar lebih profesional. 

Kalau butuh contekan resep  makanan yang enak, coba deh  intip blog dan akun IGnya. Dengan riang hati, Dydie yang memilih konsisten sebagai food blogger akan  berbagi di sana.  Dan ngomong-ngomong soal resep, Dydie bercerita proses kegagalan dalam trial resep pun ga ada salahnya diceritakan. Ga usah harus sempurna, juga. Malah sebagai pembaca kita jadi ikut mengikuti prosesnya. Nobody perfect, kan? Segala sesuatu pun pasti ada prosesnya, ga ada keberhasilan yang instan. 

Film-film bertema kuliner, bacaan fiksi dan acara dengan aroma kuliner yang kuat pun menjadi booster tersendiri bagi Dydie untuk memperkuat minatnya sebagai  blooger dan penulis kuliner.  Makanya cinta sama passion itu penting banget buat menjaga konsistensi  menjalani hobi. 

Sementara  itu ada juga Amel yang  cuma dari akun  instagramnya  bisa  punya penghasilan yang lebih dari sekadar lumayan.  Seriusan ini, saya aja amaze plus envy dibuatnya, karena sudah bisa mengajukan KPR lho.  Ckckck... keren, ih, Mel!  Kayak saya bilang sebelumnya, ga ada hasil yang instan. Amel pun bercerita dulu pun posting makanannya dimulai dari telur dadar  hahaha... Dan  kami para audiens di acara itu pun ikut tertawa saat fotonya ditampilkan.  

Proses learning by doing pun dijalani oleh Amel bersama Pras, suami juga sekaligus teman duetnya mengelola akun IG @foodnotestories.  Untuk foto-foto makanannya (Amel memulai nulis di blog sejak tahun 2011), mereka juga memulainya dengan kamera handphone, terkadang pinjam sampai sekarang sudah punya kamera sendiri.   Dan untuk tawaran review makanan pun mereka ga langsung dapat juga. Bermula dari nabung 10 ribu per minggu,  Amel dan Pras  memulai wisata kulinernya dengan modal sendiri untuk diunggah di akun instagramnya.  

Lama-lama,  mereka menemukan 'feel' yang ngena, baik untuk caption atau pun sudut pengambilan foto yang eye catching dan menggugah selera.  Buktinya, sudah ada  117 ribu orang yang jadi followersnya.  Salah satu followersnya seorang ibu hamil pernah nge-DM malam-malam cuma buat nanya di mana kue cubit yang enak di sekitar jalan Cibadak.  Eh beneran dijabanin. Ga lama setelah merespon, Amel mendapat balasan plus foto kalau si followers ini udah nemuin kue cubit yang diidamkannya.  Segitunya, ya. Tampak receh, tapi bisa menyenangkan orang dari rekomendasi yang diberikan itu adalah sebuah kebahagiaan tersendiri, lho. Salah satu tips yang Amel berikan hari itu adalah untuk tetap bersikap sabar menjalani proses dan humble menjaga interaksi dengan followers.

Gimana dengan Dedek Raisa eh Ika Rahma berbagi pengalamannya  juga membuat suasana hari itu terasa lebih cair dan mengalir. Kadang-kadang untuk postingan makanan, Ika malah udah mikirin caption duluan sebelum ada fotonya. Aneh, memang dia hahaha *peace, Ka*   Untuk mendapatkan caption yang menarik, Ika memberi tips untuk rajin membaca. Makanya ga heran kalau stalking ke akun pribadinya, Ika ini suka banget baca buku. 

Sedangkan untuk tips memotret makanan, Ika berusaha menjadikan emosional yang dibuat  lebih kuat, Detil-detil semacam bahan makanan, apa yang istimewa dari bahan makanan yang diolah jadi referensi bagi Ika buat menulis caption dalam review makanannya. Coba deh simak captionnya, kita akan menemukan sesuatu yang beda. Bukan asal jepret atau sama aja dengan foto-foto foodies yang lain.. Misalnya kenapa  makanan ini jadi enak dan beda sama yang lain, begitu kata Ika yang males  masak hahaha...  Asik ada temen  *malah girang*  

Yang unik ketika Ika membuka akun IG adalah followers yang ujug-ujug membengkak (haish) dalam sehari. Tanpa trik apapun, setelah beralih dari akun fanpage ke instagram pun sudah punya 1.000 follwers. Jangan tanya rahasianya, karena Ika sendiri ga ngerti kenapa bisa gitu. Padahal kita (kita? elo aja kali, Fiii) mau nge-push seratus aja susahnya minta ampun, ya. Mungkin karena engagement Ika dengan followersnya udah kuat di sosmed, ya gampang aja buat mendapatkan followers yang bikin ngiler. Sebagaimana 'ngilerablenya' foto-foto properti makanan @dapurhangus miliknya, itu.

Jangan coba-coba manggil Ika dengan sebutan Sis, kalau mau dilayanin apalagi kalau ngemodus minta diskon. Ga percaya? Coba aja. hahaha....




Daan acara hari itu pun berakhir dengan sesi foto-foto makanan sajian Hotel Grand Tjokro sambil mempraktikkan  tips-tips  yang sudah diberikan hari itu. Kalau kalian tertarik ikutan sharing bersama trio ini, masih ada episode kedua yang menunggu. Peserta dari Jakarta dan Solo aja ngebelain dateng, lho. Masa yang di Bandung enggak ngejabanin?

Share:

13 comments:

  1. Foro telur dadarnya nggak difoto, Fi?
    Eung...sebagai penggemar telur dadar, aku merasa perlu tau :D :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada di slide pas presentasi, Teh. Ga keburu difoto hahaha...

      Delete
  2. Ketiganya selalu bikin berlama-lama di depan IG. Keren, profesional dan komitmennya luar biasa. Salut saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emaaaang. Aku envy pengen bisa moto sekeren mereka.

      Delete
  3. Wahh langsung meluncur kepoin mereka ah:D thanks for sharingnya kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama. Ga nanggung ya kalo jadi ngiler hahaha

      Delete
  4. Mikirin caption memang kadang lebih memusingkan kok Teh, daripada motrek makanannya, hahahaha. Keknya harus banyak belajar sama Mba Raisa ya, yang udah jadi langgananku beli2 properti. Semoga sesembaknya baca, biar aku dikasih diskon *ehgimana XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kirain aku aja yang pening mikirin caption. Asik ada temen hahahaha

      Delete
  5. Duh, foto-foto makanan di IG tuh emang ngilerable ya *heheee.. Racun kalau kita lagi diet mah :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makanya kalau lagi diet harus tabah ga kepoin akun foodies :D

      Delete
  6. senag baca repotasenya, jadi penasaran klo jadi foodies bagaimana. susah atau ga yaa hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asik, seneng ada yang suka tulisanku hihihi *diiiih idungku awas terbang*

      Delete
  7. Hai, kak Efi. Terima kasih sudah ikut hadir di acara Sharing Sesion. Foto-fotony juara euy dengan kamer baruya ;)

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.