Pertama kali denger iklan di radio kalau All 4 One bakal mentas di Bandung, pikiran saya melayang ke 23 tahun silam. Masa-masa saya masih SMP kelas 3.Hits mereka yang berjudul I Swear menemani masa-masa keunyuan (((keunyuan))) plus cinta monyet yang pernah saya alami. Sama siapa? Ga usah diceritain deh. Dah lewat juga. Move on lah. :)
Tapi ya, kalau denger lagu-lagu mereka saya mah masih seneng. Dari dulu sampai sekarang. Walau ga produktif amat sih mereka menelurkan album, tapi pencapaian yang mereka dapat luar biasa. Bayangin aja, udah 23 tahun bareng gitu masih aja eksis dan solid. Masih dengan personil yang sama. Ga ada yang keluar masuk atau bubar seperti boy band lainnya seangkatan mereka.
Conference Press Jelang Konser
Buat saya, penghujung tahun 2017 ini serasa dream come true. Ga nyangka bisa menikmati penampilan mereka langsung, plus berkesempatan lihat dari dekat di gelaran conference press beberapa jam sebelum mereka perform. Ah, ya ada juga Sheila on 7 yang turut hadir di con-press tempo hari. Duta cs jadi band pembuka konser perayaan malam tahun baru yang berlangsung di Trans Convention Centre. So, komplit lah keseruan malam tahun baru lalu. Karena selain familiar di telinga, lagu-lagu So7 juga banyak yang masuk play list saya. Ada yang yang jadi theme song buat pribadi atau sebagai pengamat menyaksikan episode relationshipnya teman-teman semasa kuliah dulu hihihi...
By the way, sebelum kedua kelompok band ini, sudah ada juga musisi/band-band lainnya yang menggelar konser tahun baru di hotel Trans Luxury. Ada Agnes mo di tahun 2013, George Benson bareng Earth, Wind and Fire di tahun 2014, disusul oleh Michael Learn to Rock (2015), Brian Mc Knight (2016) dan Incognito bersama KLa Project (2017).
Dalam acara conference Press kemarin, General Manager Marcomm Kawasan Terpadu Trans Studio Bandung, Bagus Prastowo bercerita bila All 4 One dan Sheila on 7 (So7) masuk dalam top list nominasi artis pengisi acara gelaran tahun baru yang sudah berlangsung secara rutin diselenggarakan. Segmen tamu yang menginap di Hotel Trans Luxury berada di rentang usia 30-40an, yang mana pernah mengalami masa-masa remaja saat kedua band ini dalam masa populer.
Saking populernya, lagu All 4 One pernah jadi parodian yang dibawakan oleh Padhyangan (Antrilah di Loket yang terinspirasi dari I Can Love Like That). Generasi 90 pasti familiar dong! Sementara itu, ada fenomena yang menarik dari So7. Walau berasal dari Jogja, ternyata catatan penjualan album So7 paling banyak berasal dari Bandung. So, ga ada alasan buat ga mentas di Bandung.
dokumen pribadi |
Saking populernya, lagu All 4 One pernah jadi parodian yang dibawakan oleh Padhyangan (Antrilah di Loket yang terinspirasi dari I Can Love Like That). Generasi 90 pasti familiar dong! Sementara itu, ada fenomena yang menarik dari So7. Walau berasal dari Jogja, ternyata catatan penjualan album So7 paling banyak berasal dari Bandung. So, ga ada alasan buat ga mentas di Bandung.
Konser Pembuka: Sheila on 7
setelah mengikuti preskon saya balik dulu ke rumah. Ganti kostum dan mandi hahaha... soalnya kebayang dong, kalau seharian di luar plus nonton konser sampai lepas tengah malam gitu, gimana badan ga lengket? Jangan sampai gatal-gatal dan 'menzhalimi' orang lain dengan aroma badan yang smelly. Minder juga pastinya dengan dandanan yang udah kucel plus muka lecek:D
dokumen pribadi |
foto: Nchie Hanie |
dokumen: Trans Luxury Hotel |
Setelah melewati sesi ice breaking dari MC (Austin), akhirnya So7 muncul di panggung. Lagu Kita jadi pembuka konser yang kemudian disusul oleh lagu-lagu So7 lainnya seperti Dan, Jadikan Aku Pacarmu, Sahabat Sejati, Hari Bersamanya (saya lagi suka banget sama yang ini), Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki, Sephia sampai lagu penutup Melompat Lebih Tinggi. Selama kurang lebih 2 jam, Duta dan teman-temannya di So7 sukses menyeret penonton memutar kembali kenangannya saat remaja dulu. Yang ga ngalamin? Tetap asik ikutan nyanyi lah.
dokumen: Trans Luxury Hotel |
Yeah, Akhirnya All 4 One muncul juga. Seperti yang saya bilang tadi, ga ada yang berubah dengan komposisi personilnya. Paling yang berubah tubuh mereka yang tampak subur :). Tapi yaaa, kalau dari kualitas vokal Tony Borowiak, Delious Kennedy, Alfred Nevrez dan Jamie Jones masih prima. Ditambah lagi mereka masih luwes menari di panggung.
And you know what? Gara-gara dinginnya ac di arena Festival jadi maksa saya ikutan joged. Aslinya nih, saya tuh paling ogaaah disuruh joged. Aneh kayak robot soalnya. Tapi ya diem aja membatu gitu ga asik, selain faktor dinginnya suhu. Mau ngulang lagi lihat saya joged? Mungkin nanti, kalau saya nonton konser terus musiknya nge-groove gitu. Tapi ga janji juga, sih.
Ngomong-ngomong soal vokalitas, ga diragukan lagi deh kalau para penyanyi bekulit hitam itu kereeeen, pake banget. Let's say mendiang whitney Houston, Beyonce Knowless, mendiang Jacko, emmm... siapa lagi coba? Ah ya yang pasti All 4 One juga lah. Diantara semua personil All 4 One ini saya paling suka sama suaranya powerfullnya Delious.
Membuka penampillan, All 4 One membawakan lagu Get Ready Tonightnya 911. Aliran musik yang rada jazzy ini sukses menghentak ruangan. Ditambah lagi malam semakin merayap menuju dini hari. Selain itu masih ada lagu-lagu artis lain yang dibawakan All 4 One ini. Semacam I turn to You-nya Christina Aguilera, dan lagunya Earth Wind and Fire yang berjudul September.
Lagu mereka sendiri? Ada dong. So Much in Love, yang taste-nya acapella banget, terus Someday yang pernah jadi OSTnya film The Hunchback of Notre Dame, I Can Love You Like that yang paling saya suka karena range vokalnya Delious Kennedy di sini masih cetar membahana dan pastinya I swear. Lagu 'kojo"nya All 4 One jadi penutup konser yang berakhir setengah jam setelah pergantian tahun.
Apa yang kurang dari penampilan mereka? Ga ada. Duta tetap prima nyanyi dan tidak kedengeran cape nyanyi maraton selama hampir kurang lebih dua jam. All 4 One walau ada beberapa lagu mereka lainnya yang ga sempat dinyanyikan. Tapi secara keseluruhan, saya sangat sangat menikmati penampilan mereka di malam itu.
dokumen: Trans Luxury Hotel |
And you know what? Gara-gara dinginnya ac di arena Festival jadi maksa saya ikutan joged. Aslinya nih, saya tuh paling ogaaah disuruh joged. Aneh kayak robot soalnya. Tapi ya diem aja membatu gitu ga asik, selain faktor dinginnya suhu. Mau ngulang lagi lihat saya joged? Mungkin nanti, kalau saya nonton konser terus musiknya nge-groove gitu. Tapi ga janji juga, sih.
dokumen: Trans Luxury Hotel |
Ngomong-ngomong soal vokalitas, ga diragukan lagi deh kalau para penyanyi bekulit hitam itu kereeeen, pake banget. Let's say mendiang whitney Houston, Beyonce Knowless, mendiang Jacko, emmm... siapa lagi coba? Ah ya yang pasti All 4 One juga lah. Diantara semua personil All 4 One ini saya paling suka sama suaranya powerfullnya Delious.
Membuka penampillan, All 4 One membawakan lagu Get Ready Tonightnya 911. Aliran musik yang rada jazzy ini sukses menghentak ruangan. Ditambah lagi malam semakin merayap menuju dini hari. Selain itu masih ada lagu-lagu artis lain yang dibawakan All 4 One ini. Semacam I turn to You-nya Christina Aguilera, dan lagunya Earth Wind and Fire yang berjudul September.
Lagu mereka sendiri? Ada dong. So Much in Love, yang taste-nya acapella banget, terus Someday yang pernah jadi OSTnya film The Hunchback of Notre Dame, I Can Love You Like that yang paling saya suka karena range vokalnya Delious Kennedy di sini masih cetar membahana dan pastinya I swear. Lagu 'kojo"nya All 4 One jadi penutup konser yang berakhir setengah jam setelah pergantian tahun.
dokumen: Trans Luxury Hotel |
Apa yang kurang dari penampilan mereka? Ga ada. Duta tetap prima nyanyi dan tidak kedengeran cape nyanyi maraton selama hampir kurang lebih dua jam. All 4 One walau ada beberapa lagu mereka lainnya yang ga sempat dinyanyikan. Tapi secara keseluruhan, saya sangat sangat menikmati penampilan mereka di malam itu.
Senengnyaaaaa taun baruan ama So7 dan all4one
ReplyDeleteAku mah dirumah aja, flu berat sambil dengerin jlegar jlegur petasan dari luar 😀😀😀
Seruuu, Bu. Kalau ngaturnya bener, sebenernya pesta kembang api dan petasan itu bisa jadi pertunjukan yang menarik, ya.
DeleteAku pikir awalnya All 4 One ini nama acaranya teh aipekteh nama grup vokal ya.
ReplyDeleteKalau Duta dari dulu mah suka.
Haish, masa sih Wien? Hihihi...
DeleteI swear..I sweaaar aku pengen nonton lagi mereka lebih lama atulah sampe subuh hihiih.
ReplyDeleteBikin Mager deh nontonnya dan mendadak lupa diri jojogetan hahahaa
Mudah2an ga ada yang kenal eh taunya ada Aufaa dibelakang wkwkwkw
Buahaha... banget malunya.
DeleteAaak! I love All 4 One! I swear bukan cuma inget jaman unyu. Tapi juga sama minions qiqiqiq
ReplyDeleteTosss, Teh. Nah aku kepo sama minionsnya Teteh, nih :)
DeleteAll 4 one teh lagu2nya suka disalah gunakan. Dipake nya gombal tea. Jadi pengen najong
ReplyDeleteEaaaa, ini bukan curhat, kan? hihihi
DeleteAaaaaaak seru banget teteeeh
ReplyDeleteBanget, Ky.
DeleteWah seru banget teh Efi, mau donk kapan-kapan diajak hehehe..
ReplyDeleteiya, Niq. Seru. Aku pun diajak, nih :)
DeleteHuaaa... Mau bangeeet nonton konser SO7 😍😍😍
ReplyDeleteSemoga di konser So7 berikutnya Eva bisa nonton, ya.
DeleteGak ngalamin euforia All 4 One...aku eranya Westlife, Boyzone and BSB sama N*Sync.
ReplyDeleteTrus lagi m2m, The Corrs, B*Witched ...lallaaalla...malah ngabsen.
Kebawa suasana pastiii kalo ngomongin masa lalu.
Dan om Duta pernah jadi masa lalu aku saat SMP.
Tapi karena jaman semono ((baca : jaman itu)) kalo seneng lagu Indonesia asa kurang eerrg! gituu...jadi aku milih seneng lagu Barat.
Keynote : padahal aku hapal semua lagu so7 jaman itu.
Tapi sok-sokan gak suka.
Wkkwkk....
Huaaa nonton So7 mauuu... 😍
ReplyDelete