Mau kerja apa nanti setelah lulus?
Pertanyaan kayak gini kayaknya udah biasa kita dengar, ya. Dari jaman masih kuliah atau sekarang malah balik nanya dengan redaksi yang copy paste gitu. Ga salah juga sih kalau setelah kuliahnya lulus lalu kita keterima kerja di sebuah perusahaan atau instansi.
Tapi setiap orang itu punya peran masing-masing. Ga semuanya harus jadi dokter, jadi guru, jadi bos atau jadi karyawan. Lagian, hari gini angka penangguran juga cukup tinggi. Masa sih, udah lulus masih minta sama ortu? Gengsi? Iya, lah. Udah dibiayain kuliah masa sih masih minta sama ortu. Kalau setelah ngelamar ke sana ke mari ga juga dapat kerjaan, lalu otak kita bakal mikir, cari jalan keluar. Berbisnis aja, gitu?
Iya, bisnis. Kenapa enggak? Kuliner? Wih, jangan ditanya, setiap orang butuh makan, kan? pakaian? Iyalah, meski ga setiap hari, tapi industri fashion tumbuh terus di Indonesia. Tapi.... ada tapinya.Bukan si Barbie aja yang suka pusing. Yang mau bikin usaha tapi bingung gimana mulainya juga mengalami. So sorry ya, Bie. Pusing bukan cuma monopolimu aja :D.
Kan ya, yang mau mulai usaha itu suka bingung mikir, modalnya gimana? Kalau sudah ada muncul lagi kegalauan yang lain. Di mana buka kios atau sewa tempat ? Terus, gimana mengatur stok barang dan ke mana mencari suplier yang bisa menawarkan produk yang bagus dengan selisih harga yang ga bikin rugi kalau djual.
Itu lho 3 hal utama yang biasanya jadi pertanyaan buat yang punya keinginan merintis jadi pengusaha. Saya bersama emak-emak KEB Bandung dan beberapa perwakilan komunitas blogger serta perwakilan media yang ada di Bandung diundang KUDO Indonesia untuk menghadiri launching aplikasi mobile, tanggal 3 Maret 2016 kemarin di Bawean Resto, Jalan Gandapura Bandung. Ada apa sih dengan cinta eh bukan dengan KUDO? Katanya nih, bercita-cita mewujudkan satu juta entrepreneur di Indonesia Wow! Banyak sekali, ya?
Lokasi Acara Launching Kudo |
Meskipun secara kuantitas jumlahnya terbilang fantastis, ternyata kalau bisa terwujud nih, populasi pengusaha/pebisnis sebanyak 1 juta ini hanya 0,04 persen saja dari jumlah penduduk Inonesia sekarang, ga sampai 1 persennya. Secara, ya tahun 2016 ini udah masanya kesepakatan MEA berlaku. Jangan mau kalah bersaing, dong. Ya, ga?
Padahal kalau bisa direalisasikan minimal aja satu persen pelaku bisnis ini, perekonomian Indonesia bisa menggeliat. Kurang lebih seperti itu yang dipaparkan oleh Nurudin Al Fitroh Sales Director Kudo dan Albert Lucius, CEO dan Co-founder KUDO.
Launching aplikasi KUDO |
Ga usah bingung mikirin tempat
Ngomongin soal kendala tempat, stok dan ageni itu tadi, ternyata KUDO sudah aware soal itu dan memfasilitasi buat para agen, begitu sebutkan buat rekanan yang ingin memulai bisnisnya dengan berkerjasama bersama KUDO. O, ya FYI, KUDO ini adalah singkatan dari Kios Untuk Dagang Online. Dari namanya aja udah terbaca ya kalau masalah nomer satu, gimana penyediaan kios sudah difasilitasi. Oke, ceklis deh masalah nomer satu sudah teratasi.
Bagaimana menyimpan stok?
Ini juga sudah teratasi. Dengan sistem inventori digital, agen kudo ga usah pusing mikiran stok barang dan di mana menyimpannya. Sistem pencatatan data yang dibuat dalam websitenya memudahkan para agen untuk mengecek apakah barangnya masih ada? Hei, ngomongin soal stok ini, ternyata jenis stok yang tersedia di sana fantastis, lho. Dengan partneran dengan KUDO kita punya pilihan 3 juta jenis produk tanpa nyetok barang agar bisa gerak cepat untuk berjualan.
Lalu gimana dengan supplier?
Kudo bekerja sama dengan merchant utama yang ngelink dengan semua agen di seluruuh indonesia. Misalnya nih, saat kita menapatkan satu pembeli, sebagai agen kita tinggal memesan melalui platform setelah memotong deposit agen. Ga usah cape-cape mengemas pesaanna atau ngantri di kantor kurir untuk mengirimkan barang. Soalnya, pesanan langsung dikirim ke customer oleh merchant. jadi tidak ada drop ship yang memakan waktu atau biaya pengiriman barang berantai.
Jangan dikira menjadi agen KUDO ini cumaiseng-iseng gitu, lho. Sebenarnya tergantung juga dengan kesungguhkan kita menjalankannya. Kalau serius, bisa mendapatkan penghasilan 10-20 juta seperti pengalaman yang diceritakan Muhammad Asmi atau Agus Deliyanto yang jeli menangkap peluang berbisnis kaos greenlight. Itu lho, kaos yang happening dan dipake oleh penyanyi femes Ariel, ex vokalis Peter Pan. Dari bisnis kaos yang dirintisnya secara online ini, Agus yang juga mahasiswa Perguruan Ekuitas di Bandung sudah punya 10.000 followernya yang kepoin kaos yang laris manis ini. Tuh, ya kalau mau usaha mah, pasti ada aja jalannya. Bukan cuma dapat follower yang segambreng gitu aja, Agus juga sudah mandiri dan tidak minta ortu lagi buat memenuhi kebutuhannya.
Proses Transaksi di KUDO |
Bagaimana caranya jadi agen KUDO?
Gampang, kok. Tinggal download aplikasinya di google play dan ikuti langkah-langkahnya. Dengan menyetor deposit minimal Rp. 500.000 kita bisa menjadikaan layar gadget kita jadi etalase mini untuk berjualan 3-5 juta jenis barang. Mau jualan pulsa, memfasilitasi pembayaran listrik, jualan makanan, fashion, kosmetik, elektronik sampai gadget bisa lho, di sini, Asiknya lagi KUDO punya fitur unggulan,yaitu Private Asistant. Dengan fitur ini, para agen bisa ngobrol csustomer service seolah-olahpunyaa sisten pribadi (ga perlu pusing pula mikiran ngasih gaji). Nantinya Private Asistant ini akan menjawab semua pertanyaan, atau curhat eh complain, ding hehehe. Curhatnya sama Mama Dedeh aja, ya :D
download aplikasinya di Google Play |
Ini caranya jadi agen KUDO |
Mimpi KUDO untuk mewujudkan satu juta entrepreneur ini juga disambut dengan baik oleh Bapak Dudi Sudrajat Abdul Rahim, Kepala Dinas UMKM Propinsi Jawa Barat yang hari itu juga menyampaikan sambutannya. Pemerintah pronsi Jawa Barat sendiri menargetkan untuk mencetak 100 .000 wirausaha baru dalam 5 tahun dan mewujudkan 3.000 jenis usaha baru terutama di bidang konveksi, rias pengantin,makanan dan minuman.
Katanya nih, dalam sebuah kesempatan pengajian yang pernah saya simak, 9 dari 10 pintu surga yang terbuka adalah jalannya bagi para mereka yang berdagang. Kalau disesuaikan dengan kekinian, yang para pelaku bisnis yang masuk dalam kelompok ini. Nah, catet!
Gimana, masih galau karena belum dapat kerjaan/penghasilan? Mungkin menjadi agen KUDO adalah salah satu solusinya.
Foto-foto dulu sebelum pulang. Credit: Mbak Heidel |
Ssiiip...nice info
ReplyDeleteSama-sama Angus :)
Deletesaatnya menjadi wirausaha
ReplyDeletesehingga lulus sekolah tak bingung mencari kerja
salam
Iya,betul sekali Mas Agung Han.Punya penghasilan ga harus jadi karyawan aja.
DeleteWaaaah kren nih Kudo. Ntar cobain daftar trus liat-liat dulu ah. Makasi infonya Maaaak
ReplyDeleteSama-sama Mak Adriana. Selamat mendaftar :)
DeleteSemacam dropsnhipper gitu ya? Coba instal aplikasinya ah. Tfs mak.
ReplyDeleteHmmm gimana ya? Kayak agen pulsa gitu sih Mak, analogi yang gampangnya.
DeleteNgomongin soal kerja, aku sendiri mulai nyari-nyari sejak masih kuliah seperti sekarang ini.
ReplyDeleteJujur, aku juga tertarik untuk punya usaha. Apalagi dari kecil sering nemanin ortu dagang.
Jadi lebih enak kerja nih, Mas? Kalau kerja sih saya lebih suka yang ga ngantor alias frreelance meskipun gajinya ga tentu :)
Deletemakin canggih aja nih cara dagang. makasih infonya yah
ReplyDeleteSemakin canggih dan memanfaatkan teknologi, itu suatu keharusan buat dunia ecommerce :)
DeleteNanti-nantinya Kudo itu bakalan kayak olshop macam bukalapak tokopedia olx gitu ya?
ReplyDeleteBukalapak, toped itu justru jadi partnernya mereka, lho, Mbak Ade.
DeleteCmn butuh 500rb aja ya, asyik nih...
ReplyDeleteYup. Syaratnya ringan, kkan?
Deletewah, jadi pengen daftar nih, coba deh kalau punya smartphone android yang mumpuni :)
ReplyDeleteKayaknya ga harus HP android yang mihil. Asal bisa terinstall udah bisa jalan jadi agen, kok.
Deletemoga2 aja bisa menjaring banyak orang yang punya barang dagangan bagus tapi gak tau mau jual ke siapa. Tentunya harus mulai melek internet nih
ReplyDeleteNah iya bisa juga jadi ajang promosi buat yang punya usaha baru ya, Mbak. Yang mau jualan juga mau ga mau jadi lebih pinter karena harus melek internet.
DeleteKalau masalah pekerjaan saya lebih memilih wiraswasta daripada kantoran, instansi atau lembaga tertentu. Alasanya, lebih bebas, nyaman dan bisa atur sendiri usaha kita. KUDO, saya rasa salah satu inspirasi untuk di jadikan pilihan tepat. Terima kasih
ReplyDeleteSaya juga males punya Bos hahaha. lebih suka kerja dengan relasi kemitraan, lebih enak buat nego biasanya. kalau punya atasan suka ga enakan atau malah kitanya gondok. Mau complain tapi ga bisa.
Delete