Kalau ditanya siapa
itu Investor, maka
yang pertama kebayang oleh saya adalah harus
punya uang yang banyak, pake baju necis, rambut kelimis, punya
bergepok-gepok lembaran merah
bergambar Soekarno dan Hatta dalam koper
untuk diputar dalam
usaha yang kita
tanami modal. Jelas lah tujuannya biar dapat selisih berupa
untung. Misal nanam 10
juta pengen balik
jadi 11 juta.
Cuma kadang-kadang ekspektasi
orang tuh suka ga realistis, menerapkan
prinsip ekonomi yang salah
(pake kaprah pula). Modal sekecil-kecilnya dan dapat untung sebesar-besarnya. Tanya deh dosen Ekonomi, pendapat seperti ini kalau jadi jawaban kuis bakal dicoret, ga dikasihd nilai atau sekadar upah nulis. :D Heran ya, kok masih ada yang mikir prinsip ekonomi seperti ini.
Makanya
udah berapa kali ada berita investor yang kabur membawa
dana nasabahnya tetep aja ga bikin kapok buat
investasi demi iming-iming yang ngasih harkos
alias harapan kosong.
Seharusnya kita
berinvestasi sama yang bisa dipercaya. Lembaga yang jelas
juntrungannya, ada badan
hukumnya. Kalau untuk lembaga investasi
ya harus terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan, dong. Lebih aman
dan kita juga
ga perlu was-was.
foto pribadi |
Contohnya seperti Reksa Dana di
Manulife. Yes, Manulife ternyata bukan cuma lembaga asuransi aja. Di sini
kita bisa menanam modal
melalui Manulife Asset Management Indonesia (MAMI).
So kesempatan gaterhing plus ditraktir di
Giggle Box Istana Plaza,
ga saya sia-siain.
koleksi pribadi |
Hari Minggu kemarin,
26 Oktober 2014 jam 16.00
presentasi yang dibaawakan oleh
Ari Sudana sebagai Investmen Spesialist Manulife bikin
para pengunjung dari berbagai
komunitas (salah satunya saya bareng
7 orang lainnya perwakilan Blogger
Bandung) menyimak dengan serius. Sebagai
pegenalan, reksa dana menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8
Tahun 1995 pasal 1, ayat (27) adalah sebagai
berikut
Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Kenapa
harus Investasi? Apa Untungnya
dengan Investasi Reksa Dana? Kenapa
Harus Di Manulife?
foto pribadi |
1. Insyaf
Coba cek KTP kita. Berapa usia kita sekarang? Terus udah punya apa
saja? Uang memang bukan segalanya, tapi uang akan memudahkan kita
untuk memenuhi keperluan. Bagaimana pun tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah. Lebih baik
bisa mencukupi kebutuhan (malah
lebih kalau bisa) dan bukan
jadi beban orang
lain.
Jangan lupa juga soal
gaya hidup. Biasanya kita cenderung boros saat punya uang lebih
atau gaji naik. Misal nih gaji kita asalnya 2 juta.
Lalu dapat promosi, atau pindah kerja, dapat gaji 3
juta. Mestinya kita punya selisih 1 juta yang bisa ditabung.
Kenyataannya belum tentu begitu. Malah
yang ada pengeluaran jadi tambah
bengkak. Tiba-tiba yang ga
perlu jadi terasa perlu. Pengen beli sepatu baru lah,
nonton jadi sering lah, ganti gadget atau
kebutuhan yang maksa. Jadi
pastikan, mana yang ‘butuh’
atau ‘pengen’ aja?
Menurut
sebuah penelitian harapan
hidup orang Indonesia
ini adalah pada angka
75-80 tahun. Sekarang asumsikan saja
usia 55 tahun kita sudah pensiun. Kalau sampai
ke usia 75 tahun berarti kita
harus punya bekal dong. Ya,
syukur kalau kita punya anak-anak
yang makmur sentosa dan
bisa menanggung orangtuanya. Tapi antisipasi
tetap harus kita
lakukan, kan? Balik lagi ke
usia pensiun. Kalau disampaikan ke usia 75 tahun
berarti 20 tahun ke depan kita
enggak punya gaji lagi (kalau karyawan swasta). 20 tahun
kali 12 bulan
berarti 240 bulan ke depan adalah
risiko biaya hidup yang harus disiapkan.
Misalnya saja
kebutuhan hidup bulanan kita
dalam sebulan itu 3 juta. Nah, harus
punya 720 juta
rupiah buat tabungan masa depan. Padahal harga
barang sekarang dengan harga barang
atau kebutuhan lainnya dalam 20
tahun ke depan jelas bakal beda. Waktu
SMP kelas 1 dulu saya dikasih uang
500 perak setiap hari. Itu sudah mencakup ongkos PP dan jajan. Hari gini
500 perak dapat apa ya?
Jadi kita harus punya
dana, kan? Bagaiamana caranya?
2. Irit
Mulai deh ngirit.
Sisihkan penghasilan kita buat ditabung. Tapi nabungnya harus dipaksa alias di awal. Kalau direncanakan nabung di akhir bulan,
dan masih nyimpan di rekening
pribadi biasanya selalu
bablas. Tadinya niat jalan-jalan aja,
ada sale gede-gedean, ngeces
dengan jajanan di Food Court akhirnya
kita melipir ke ATM, sret....
sret.... keluarlah saldo
tabungan kita. Lalu jajan.
Habis deh. Biasanya begitu terus setiap bulan.
Pay Your Self First
Seharusnya kita menabung di awal
bulan. Misalnya berencana nabung
300 ribu, langsung ambil uangnya buat disetor,
simpan di rekening yang ga
bisa diambil. Nah baru tuh
pake sisanya buat kebutuhan
bulanan. Mau ga mau kita cuma bisa pake sisanya, sementara yang 300
ribu tadi ga bisa
diutak-atik karena sudah dikunci.
3. Investasi
Oke,
ngerti deh. Sekarang harus invest di mana?
Kebanyakan cara nabung
kita standarnya ya di Bank. Enggak
salah. Lagi pula untuk
pergi-pergian kan ga
mungkin bawa duit banyak. Pegang secukupnya, sisanya simpan di Bank. Perlu, ya tinggal ke ATM, gesek.
Eh, itu sih nabung. Nitip parkir aja. Padahal berapa
sih keuntungan yang di dapat dari nabung?
Belum tiap bulan kena
potongan administrasi, pajak,
potongan lain kalau transfer antar bank atau
narik dari ATM beda Bank.
Investasi yang cerdas
harusnya membuat nilai
uang kita jadi lebih. Bukan menyusut. Suka atau tidak suka, nabung atau enggak, kita tetap aja kena risiko
inflasi. Contoh paling
gampang ya dengan daya
beli uang yang saya kasih contoh
tadi. 500 perak jam dulu,
beda dengan 500 sekarang. Sekilo
harga beras dulu tahun 2.000an
tentu beda dengan harga
beras sekarang. Hanya dalam waktu
13 tahun naiknya udah hampir 4 kali
lipat, dari 2.600 perak jadi
8.000 perak. Hitung tuh, berapa persen tuh kenaikannya?
Investasi Reksa Dana
Ok,
kalau begitu opsi nabung jangan dijadikan anceran untuk dana hari tua, dong. Lalu kemana?
Ada beberapa pilihan. Kita bisa menyimpan uang dalam bentuk deposito, kelemahannya
ada nilai nominal yang harus
diparkir sudah begitu kalau lagi
mendadak perlu tetep
ga bisa diambil kalau belum jatuh tempo. Bermain di pasar saham atau obligasi ga semua
orang tau celah-celah yang bisa dimanfaatkan. Belum lagi dana
untuk membeli, fluktuasi dan risiko
yang ribet. Begitu juga dengan investasi properti, kita dibuat ribet dengan perawatan, pajak dan remeh temeh lainnya.
Kalau begitu jawabannya
adalah dengan berinvetasi di Reksa Dana. Menitipkan dana kita melalui reksa
dana tidak perlu bikin kita kurang tidur muntuk terus memantau.
Percayakan saja sama lembaga terpercaya dan
berpengalaman seperti Manulife Reksa Dana yang sudah ada di Indonesia
sejak tahun 2006, barengan dengan masuknya reksa dana secara nasional ke
Indonesia.
Aman dan Likuid
Tentu saja aman. Manulife Aset Manajemen Indonesia sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan alias
OJK, dan menduduki
peringkat ke 5 dalam daftar Manajer Investasi Reksa Dana di Indonesia tahun 2013. Ssssttt... ada link reksa dana syariahnya juga, lho.
Jangan khawatir, dana
yang kita titipkan akan dikelola
oleh bank Kustodian untuk
diinvestasikan perusahaan yang
bonafit. Untuk menjamin
kepercayaan, setiap bulannya
sebagai investor kita akan
mendapat laporan semacam rekening koran gitu.
Kita jadi tau perkembangan dana
kita yang disimpan.
Dengan
investasi mulai Rp.100.000 sebulan kita
bisa memproyeksikan dana yang akan di simpan, apakah untuk pendidikan anak, modal
untuk menikah, liburan atau pensiun. Kita bisa memilih untuk berinvestasi di reksa dana umum, reksa dana tetap atau reksa dana campuran, sesuai dengan target , ekspektasi dan periode investasi.
Yang asik dengan sistem investasi Reksa Dana selain setoran minimunnya
yang terjangkau, kita bisa
mendebit tabungan untuk
mengantisipasi biar ga lupa, membayar fluktuatif
(misalnya bulan ini
bayar 100.000, bulan depan 200.000 bulan depannya lagi 100.000 atau bayar
dimuka semisal 10. Juta untuk jangka waktu 3 tahun) O, ya FYI, reksa dana tidak termasuk objek pajak, lho. Asik ga, tuh? Kalau tiba-tiba ada keperluan dan harus mencairkan dana, boleh tuh diambil.
Gimana?
Udah yakin kan, kalau emang
harus investasi? Act Now! Jangan lupa investasinya di Manulife Reksa Dana , ya. Kunjungi Kantor Manullife terdekat di kota Anda.