Judul postingan kali ini enggak ada hubungannya dengan film lawas nan jaulnya Meryl Streep, aktris Hollywood yang cantik itu. Pengen aja kasih judul yang rada nyeleneh hehehe...
"Azka, Abinya belum pulang nganterin Umi. Nanti sekolah TKnya dianter siapa?" tanya ibu saya.
Bocah kenes yang ga segen protes atau nyemprot Uwa atau Tantenya itu ga pernah loading lama. Spontan dia menjawab, "Mang Onang, aja!" katanya sambil menyebut adik saya yang sebenarnya dipanggil Nanan, sedang siap-siap berangkat kerja.
Saya yang lagi asik ngetik menoleh sebentar. "Azka, mau ga, sama Upi dianternya?"
"Iya, boleh."
"Masuk jam berapa?"
"Jam delapan, Pi."
"Upi nganter aja, ga papa, kan? Nanti kalau sudah sampai sana, Upi pulang, ya. Enggak usah ditungguin."
Azka mengangguk. Seperti itu juga kebiasaan Abinya, mengantar sebentar ke sekolah lalu segera kembali ke rumah. Tidak pernah ditungguin. Lain ceritanya kalu Uminya libur , harus ditunggu.
FYI, Azka memanggil saya bukan karena ga sopan, tapi Upi itu ada storynya. Biar terdengar keren dan menyamarkan umur hahahaha.... makanya saya mengajarkan Azka memanggil saya Upi. Uwa Epi. Iya,gitu deh, tipikal urang Sunda, mau ef atau ep, it's oke-oke aja.
Baru jam setengah delapan. Sebenarnya masih lumayan lama, lagi pula TKnya Azka deket banget, denger lagu Grow Old With Younya Adam Sandler mulai dari keluar rumah sampai TKnya Azka, cukup, deh. Enggak perlu direwind. (Eh kok bawa-bawa Adam Sandler, sih? :D)
"Tunggu bentar ya, Ta," kata saya. Azka memang kadang dipanggil Ata. Belakangan Dia lebih suka menyebut namanya sendiri dengan namanya yang real, tercantum di Akta Lahirnya, Azka. Tapi dia oke-oke aja kalau masih dipanggil Ata.
Jam 7.40 saya segera menukar baju dengan potongan long sleeve alias tangan panjang dan berego. Kerudung yang enggak bakalan saya pake kalau pergi jauh. Iya, kerudung kebangsaan kalau ke warung, tetangga atau ke pasar sampai bukain pintu kalau ada tamu. Praktis soalnya hehehe.
Sampai di sekolahnya Azka ternyata masih sepi. dalam perjalanan menuju sekolah, Azka disapa dan menyapa Gilang, teman TKnya yang diantar motor. Azka sebenarnya tipe anak yang humble, cuma kadang terlihat cuek dan perlu waktu cair seperti uwaknya ini (eits..... ngaku-ngaku!).
"Pi, nabung dulu, ya?" Azka menunjuk ruang gurunya. saya mengangguk dan mengantarnya menuju ruang guru. Setelah menyerahkan buku tabungan, Azka segera keluar dan menuju arena bermainnya. Perosotoan freak ini asik meluncur sendiri, siyuuuuut.....
"Ta, Upi pulang, ya!"
Azka manyun. Mulai lupa dia. iya, mulai lupa, bukan lapar.
Duh, tau ngadat gini mending bawa laptop, kan lumayan bisa sambil ngetik, batin saya.
Azka asik berlari dan bermain dengan teman-temannya sampai kemudian sekitar jam 8.00 Bu Ida, guru TKnya Azka sudah memanggil anak-anak untuk berbaris lewat speakernya. Saya bertahan, menunggu sambil Azka selesai berbaris plus mendengar wejangan dari gurunya.
"Ta, udah, ya. Upi pulang," saya menghampiri Azka yang berjalan menuju masjid. Hari itu Azka dan teman-teman akan belajar di masjid. O, ya lokasi TKnya Azka memang berada di dalam komplek masjid dan sepengetahuan saya TKnya Azka ini selalu banyak peminatnya. Sampai-sampai dalam sehari ada 2 plug. Belum termasuk anak-anak TPA yang juga masuk pagi dan sore.
"Tasnya Azka titipin aja sama neneknya Kakang," kata Azka cuek. Kakang yang dimaksud ini adalah nama tetangga saya, teman TKnya Azka. latah manggil kakang karena mendengar orang-orang rumahnya Kakang memanggil begitu, padahal nama aslinya bukan Kakang. Sudah diingatkan untuk memanggil nama aslinya tapi Azka bersikeras memanggil Kakang. Sampai-sampai manggil ayahnya Kakang juga dengan Ayah. Tuh, kan, Azka memang cepet akrab.
"Enggak, ah, jangan. Ga sopan, Azka aja yang bawa. Jangan dititipin neneknya Kakang."
"Iya, sok atuh."
45 menit, cukup buat memainkan 1 babak pertandingan bola, tapi 45 menit itu juga saya memperhatikan banyak hal. O, ya selain mudah cair, kritis dan bawel Azka adalah tipikal anak koleris yang persisten. Besok lusa entah kejutan apa lagi yang saya dapatkan dari anak usia 5 tahun itu.
Ata pinter yaa... udah bisa ditinggal sendiri di sekolah :)
ReplyDeleteIya, pinter dan seneng nyuruh uwaknya baca cerita yang sama, sampe bosen hehehhe
DeleteAzka humble,, seru nih kalau ketemu sama neng Awah... salam kenal Azka
ReplyDeleteIya, seru kayaknya. Tapi Azka rada pemalu kayak Uwaknya :D
Deleteterus semangat ya Azka... :)
ReplyDeleteIya ATeu, makasih. Semangkaaa :)
Deletelatian momong bocah ya mbaa
ReplyDeleteHehehehe iya anggap aja gitu
DeleteSaya kira panggilan kesayangan. Ternyataaa. . . Hahaha
ReplyDeleteSi Azka cantik, ya. Kayak Uwanya. :P
HIhihi modus banget, ya. Aih Azka itu kaya orang Jepang. Uwaknya kayak orang Arab hehehe (ngaku-ngaku)
Delete