Sejarah dunia mencatat kebanyakan negara-negara yang berada dibawah ototritas komunis bersikap tertutup terhadap dunia luar. Sebutlah itu Republik Rakyat China yang sempat dikenal dengan julukan Negeri Tirai Bambu, Taiwan, Rusia, Vietnam dan tetangga terdekat kita, Laos. Yup! Pasca penggulingan raja Savang Vatthana oleh kaum komunis Pathet Lao, si bungsu anggota ASEAN ini mendeklarasikan dirinya dengan nama Republik Demokratik Laos.
sumbernya dari http://www.discoverasia.com.au/country.php?country_id=5 |
Dalam perjalanan sejarahnya, Pathet Lao mempunyai peran besar mengganti sistem pemerintahan Laos yang dipimpin seorang raja menjadi sebuah pemerintahan yang dipimpin oleh presiden. Hingga saat ini sayap politik Pathet Lao yang beraliran komunis yang bernama Phak Pasason Pativat Lao adalah yang memegang kekuasan di sana.
Sebagai pendatang baru, Laos masih menjaga jarak dengan saudara-saudaranya sesama anggota ASEAN. Laos terletak dalam kawasan Indocina dimana didalamnya tercakup Vietnam dan Kamboja. So, tidak heran dalam catatan sejarahnya yang panjang, antara Laos dan Vietnam ini terjalin kedekatan. Sejarah juga mencatat saat Vietnam masih bergolak dengan perseteruan antara Vietnam utara yang berideologi komunis dengan Vietnam Selatan yang beraliran liberal, Laos mendukung keberadaan Vietnam utara. Sebaliknya, dengan tetangga terdekat, Thailand, justru Laos justru kurang harmonis. Salah satu penyebabnya adalah idelologi Thailand yang lebih dekat dengan Amerika yang mengusung ideologi liberal.
Sebagai pendatang baru, Laos masih menjaga jarak dengan saudara-saudaranya sesama anggota ASEAN. Laos terletak dalam kawasan Indocina dimana didalamnya tercakup Vietnam dan Kamboja. So, tidak heran dalam catatan sejarahnya yang panjang, antara Laos dan Vietnam ini terjalin kedekatan. Sejarah juga mencatat saat Vietnam masih bergolak dengan perseteruan antara Vietnam utara yang berideologi komunis dengan Vietnam Selatan yang beraliran liberal, Laos mendukung keberadaan Vietnam utara. Sebaliknya, dengan tetangga terdekat, Thailand, justru Laos justru kurang harmonis. Salah satu penyebabnya adalah idelologi Thailand yang lebih dekat dengan Amerika yang mengusung ideologi liberal.
Nah, topik hari keenam lomba #10daysforasean ini bener-bener deh bikin saya kelabakan nyari referensi. Ehm, analisis politik yang lumayan jari-jari saya jadi keriting nyari-nyari referensinya.Hehehe
So, apa sih investasi politik yang diharapkan dengan kemitraan yang terjalin dengan dunia internasional, khususnya ASEAN? Mari kita posisikan diri sebagai Laos, ya.
Menilik platform Komunitas ASEAN yang disepakati, ada tiga aspek yang jadi poin utama. Pertama, adalah komunitas Keamanan ASEAN, lalu kedua komunitas Ekonomi ASEAN dan terakhir komunitas Sosial Budaya ASEAN.
Lalu, dimana posisi politik? Nah, secara diantara sesama anggota ASEAN masih mempunyai persepsi yang berbeda soal ideologi, kerjasama di bidang ini belum bisa maksimal. Bisa-bisa jadi ribut kayak negara-negara arab sana. Duh, enggak asyik, ah.
Laos selain punya kedekatan dengan Kamboja dan Vietnam yang saling berbatasan, ketiganya juga cenderung menganut sosialisme. Meskipun data statistik menunjukan 50% pendudukanya menganut agama Budha, lho.
Nah, investasi politik yang lebih menjanjikan bisa dimulai dari Vietnam yang sudah lebih mapan dari Kamboja. Kalau investasi modal diartikan ada timbal balik secara ekonomi yang menguntungkan, maka investasi Politik saya artikan adanya chemistry alias 'klik' diantara kedua belah pihak. Deuh, kayak pacaran aja, ya? Hehehehe....
Nah, investasi politik seperti apa yang bisa dijalin oleh Laos dengan Vietnam? Misalnya saja kerjasama pertahanan dan keamanan. Sebenarnya sebelum Laos bergabung dengan ASEAN, sudah terjalin kerjasama dengan Vietnam. Ini dibuktikan dengan disepakatinya deklarasi bersama yang ditandatangani pada 18 Juli 1979. Poin pertama menyebutkan bahwa Vietnam akan membantu Laos dari ancaman luar, di mana pada saat itu Laos sedang dilanda konflik dengan Muangthai. Untuk yang satu ini, sepertinya case closed, ya. Masa udah sama-sama satu atap sesama anggota ASEAN masih mau gontok-gontokan, ya?
Selain di bidang keamanan, kerjasama dibidang ekonomi juga disepakati, dimana Laos akan menggunakan Vietnam sebagai jalur pengiriman ekspornya melalui pelabuhan Danang, di Vietnam Selatan. Eh, tahu tidak? Ternyata Laos ini satu-satunya anggota ASEAN yang tidak mempunyai wilayah lautnya lho. So, untuk pengapalan barang dengan jalur laut, Vietnam adalah pilihan buat Laos.
Diantara Laos dan Vietnam itu masih enggan melepas label 'komunis'nya. Vietnam yang sudah duluan bergabung dengan ASEAN menolak campur tangan Amerika terlibat dalam kerjasama militer kawasan ASEAN. Duh, kalau udah urusan ideologi politik, lieur, ya. Dalam deklarasi Bangkok sendiri, memang enggak ada batasan yang mengatur ideologi dan orientasi politik. So, untuk jangka pendek sepertinya urusan investasi politik Laos bakal lebih fokus dulu dengan tetangga terdekat, Vietnam. Sedangkan kerjasama di bidang Ekonomi , Laos sudah membuka diri dengan negaralainnya, misalnya dengan Indonesia sudah terjalin kesepakatan bebas visa masuk dan kerjasama di bidang perdagangan. .
Referensi :
http://randyhomzi.blogspot.com/2010/12/sejarah-asia-tenggara-sejarah-laos.html
http://republik-tawon.blogspot.com/2012/03/pathet-lao-sekutu-komunis-vietnam-dari.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_2020_ASEAN
http://www.kamuslife.com/2013/06/isi-deklarasi-bangkok.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_2020_ASEAN
http://www.kamuslife.com/2013/06/isi-deklarasi-bangkok.html