Tuesday 18 January 2011

Recharge Training ESQ Basic (Part Two)

Mau bayar utang ah
Tempo hari aku janji mau cerita materi dari training ESQ kemaren, tapi materinya banyak banget kalo harus cerita di sini jadi saya cuma mau share dua hal aja ya, tentang hikmah yang kita petik dari shalat dan hikmah yang disampaikan pas penutupan acara aja ya. Kalo mau tau lebih komplit ikutan aja trainingnya :)

Masih tentang Jepang. Negara ini memang punya etos kerja yang amaze. Bukan saja tentang Samurai dan semangat Bushidonya, hingga kini karakter masyarakat di Jepang memang luar biasa. Seorang teman yang sedang menempuh kuliah di Jepang di sana sudah membuktikan kalau barang kita yang tertinggal di tempat umum bisa dipastikan akan kembali lagi. Coba bandingkan dengan kondisi di negara kita ya? Kasus pencopetan di angkutan kota adalah salah satu contoh barang yang  jelas-jelas ada pemiliknya masih ada yang tega merampasnya.
Soal etos kerja, Jepang jagonya juga. Salah satu contohnya Perusahaan Mashushita bisa menerapkan Semangat kerja untuk karyawannya. Ternyata setiap pagi perusahaan mengumpulkan karyawannya melakukan apel pagi. Dalam apel itu, mereka menerikan kata-kata "SAYA JUARA! SAYA JUARA!" berulang-ulang. Efeknya luar biasa karna para karyawan melakkukan yang terbaik, mendedikasikan prestasinya untuk kemajuan perusahaan. Saat itu peserta dan hadirin dalam training mempraktekkannya. Rasanya? Betul, ada semacam perasaan Exciting.
Sepertinya sepele ya, tapi mereka melakukan dengan kesungguhan dan rutin setiap hari. Kembali lagi kalau dibandingkan dengan kita sebagai umat Islam, kita punya kebiasaan yang sebenarnya kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh punya dampak luar biasa. Masa keemasan Islam pada jaman baginda Rasulullah, Khulafaur Rasyidin dan beberapa generasi setelahnya adalah buktinya.
Kebiasaan apa itu?



Ya, shalat!
Dalam shalat ada banyak kandungan nilai yang bisa kita ambil.
1. Jujur
ketika kita mlaksanakan shalat, meski sendiri tidak eprnah terbesit bukan untuk mengurangi jumlah rakaat shalat kita (kecuali ruhshah dalam perjalanan, lain cerita ya)
Nah, dalam kehidupan sehari-hari mestinya kita senantiasa berbuat jujur ya karna yakin Allah selalu mengawasi kita.
2. Tanggung Jawab
Shalat adalah amalan pribadi, tidak bisa diwakilkan kepada orang lain meskipun ketika kita sakit. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus siap mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan kita.
3. Visioner
Amalan shalat adalah amalan yang akan dihisab pertama kali di yaumul hisab.  Nah, dalam melaksanakan pekerjaan kita berusaha yang terbaik, kita punya visi seperti apa masa depan yang ingin kita capai
4. Displin
Berusaha untuk selalu shalat tepat waktu. Pun begitu dalam melaksanakan pekerjaan, berusahaan untuk menyelesaikan pekerjaan tepast waktu dan dilanjutkan dengan pekerjaan lainnya.
5. Kerjasama
Shaf shalat senantiasa rapi, tidak acak-acakan. Selain itu makmum tunduk kepada Imam, ketika Imam ruku, semua makmum mengikutinya. tidak ada makmum yang mendahului Imam atau masing-masing menyelesaikan shalatnya. Dalam bekerja pun begitu, kita tidak egois, punya kepedullian untuk memperhatikan temannya sehingga mempersembahkan yang terbaik untuk kebaikan semua.
6. Adil
Dalam menempati shaf shalat tidak ada monopoli kalau yang boleh menduduki shaf terdepan adalah pimpinan. Siapa yang duluan datang dialah yang berhak menempati.
7. Peduli
Usai shalat, kita mengakhirinya dengan salam, saling mendoakan kesejahteraan untuk teman-teman/saudara sekitar kita.

Selama ini kita cuma menganggap shalat cuma ritual rutin fisik tappi kita lupa menghayati makna yang terkandung di dalamnya. Astaghfirullahaladzim.... Yuk ah perbaiki lagi shalat kita.

Nah, waktu closing, trainer menyampaikan kisah Nabi Ibrahim A.S yang menghancurkan patung-patung raja Namrudz dan kawan-kawan. Pastinya dah ga asing lagi kan kalo diantara sekian patung yang dihancurkan ada satu patung yang terbesar yang sengaja disisakan. Di leher patung itu, Ibrahim A.S mengalungkan kapak. Maka ketika  Namrudz dan para pengikutnya melihat 'tuhan-tuhan' mereka hancur berantakan mereka marah dan protes kepada Beliau.
Kurang lebih seperti ini dailognya (CMIIW)
Namrudz : Ibrahim kenapa engkau hancurkan patung-patung kami?
Ibrahim : Bukan aku. tanyakan saja pada patung yang paling besar itu
Namrudz : Enngkau bodoh Ibrahim. Bagaimana mungkin patng yang tak bisa bergerak, tak bernyawa seperti dia bisa melakukan itu semua?
Ibrahim : Lalu kenapa engkau masih menyembahnya?

Saat itu Namrudz terdiam. Sebenarnya saat itu ada hidayah dari Allah yang datang tapi hati namrudz sudah terbelenggu egonya, allih-alih mengaku kekhilafannya, Namrud malah menyuruh tentaranya menangkap dan membakar Ibrahim.

Semoga mata hati kita tidak tertutup kabut kemunafikan, terbelenggu nafsu dan ego kita. Semoga pintu hati kita selalu terbuka untuk sebersit cahaya hidayah dari Allah SWT. Amiin
Share:

0 Comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.