Bagi para japanese food lover, pastinya ramen adalah salah satu menu yang tidak boleh dilewatkan. Selain Udon, ramen adalah olahan mie khas Jepang yang banyak penggemarnya. Bila Udon punya tekstur mie yang lurus tebal, maka ramen bentuknya lebih tipis, tapi tidak lembek. Ramen disajikan dengan beberapa jenis kuah dan toping yang beragam.
Ramen adalah salah satu jenis mie khas Jepang (walau sebenernya kalau ditelusuri sejarahnya, ramen ini ternyata diperkenalkan oleh para pedagang dari Cina pada awal tahun 1900an, saat dinasti Meiji berkuasa) yang populer di sana. Lidah orang Jepang yang tidak bisa menyebut r melafalkan lamian jadi ramen. Kadang ramen disebut juga Chuka Shoba alias Chinese noodles.
Ramen adalah salah satu jenis mie khas Jepang (walau sebenernya kalau ditelusuri sejarahnya, ramen ini ternyata diperkenalkan oleh para pedagang dari Cina pada awal tahun 1900an, saat dinasti Meiji berkuasa) yang populer di sana. Lidah orang Jepang yang tidak bisa menyebut r melafalkan lamian jadi ramen. Kadang ramen disebut juga Chuka Shoba alias Chinese noodles.
Kalau hanya ingin menikmati ramen sih, ga usah jauh-jauh pergi ke Jepang. Mahal di ongkos. Di Bandung sini, ada lho ramen yang rasanya enak banget. Pastinya juga murah dan halal.
Beberapa waktu yang lalu, sekitar awal bulan April 2018 sudah dibuka Ban-Da Ramen di jalan Cibadak, Bandung. Tidak seperti di negeri asalnya yang identik dengan kuah pork, lard (babi) atau alkoholnya, Ramen yang satu ini aman untuk dikonsumsi alias halal. Hari kamis pekan lalu, saya barengan beberapa teman Blogger Bandung datang ke sana untuk mencicipi ramen dan menu lain yang ga kalah enaknya.
Ngantri sambil ngintip Open Kitchen di Ban-Da Ramen |
Cheese Ramen dengan mie itemnya ini enak banget, lho. Yang jadi relawan modelnya Dydie, dedek blogger kesayanganku:) |
Tidak seperti ramen lainnya yang identik dengan warna kuning, Cheese Ramen menarik perhatian saya dengan warna ramennya yang hitam. Makanya, saya langsung pesan yang Cheese Ramen ini. Kombinasi kuah kejunya dan toping telur, rumput laut, jagung dan sayurannya sempurna menghangatkan perut saya yang lagi lapar berat. Apalagi saat itu Bandung baru saja selesai diguyur hujan.
Sedikit bandel nih, saya coba nakal menambahkan ichimi togarashi alias cabe bubuk hihihi. Dikit, kok. Ga banyak, karena khawatir juga memicu jerawat muncul. Kalau mau yang lebih ekstrim pedasnya bisa pake cabe rawit yang sudah dicacah. Kalau orang Sunda sih nyebutnya cabe domba, karena diameternya lebih besar, dan berwarna. Tapi awas, pedasnya menggigit.
Awas, pedasnya nonjok! |
Untuk satu porsi Cheese Ramen ini kita hanya perlu membayar 40 ribu rupiah saja. Cheese Ramen ini adalah pilihan favorit selain Tori Paitan Ramen (kaldu ayam) yang dibanderol dengan harga 45 ribu rupiah. Hayo, bingung mau yang mana? Udah, ajakin temen aja terus pilih menu yang beda, biar bisa saling cicip hihihi.
Tori Paitan ala Ban-Da Ramen |
Eh, sebentar.
Kalau cuma nyicip ramen saja, nanggung. Jangan lewatkan aneka katsu, yakitori, okonomiyaki dan minumannya. Untuk katsu, saya menjatuhkan (((menjatuhkan))) pilihan pada Tori Jagamo (katsu ayam + kentang). Ini adalah pilihan aman buat yang alergi sea food kayak saya, Selain Tori Jagamo masih ada Satsumamo (swet potato), Tori Katsu alias Chicken Katsu. Lalu buat yang suka sea food, kalian bisa mencicipi Ebi Furai (udang) dan Tori Shifudo (Chicken + sea food katsu). Untuk aneka Katsunya, harganya juga terjangkau, mulai dari 4.500 rupiah sampai 13 ribu rupiah.
Kalau boleh saya bilang, tori jagamo ini mirip perkedel kentang. Kalau dipotong jadi dua, kita bisa lihat ada suiran daging ayam di dalamnya. Duh, abaikan deh dietnya.
Kalau boleh saya bilang, tori jagamo ini mirip perkedel kentang. Kalau dipotong jadi dua, kita bisa lihat ada suiran daging ayam di dalamnya. Duh, abaikan deh dietnya.
Tori Jagamo buat yang alergi seafood |
Chciken Katsunya gede banget, ya? |
Tadi saya bilang di sini ada menu Yakitori, kan?
Selagi menunggu pesanan ramen, perhatian saya tertuju pada griller di open kitchenya Ban-Da Ramen yang digunakan untuk memanggang yakitori. Yakin deh, kalian yang lihat foto ini juga pasti bakal kepincut dan tiba-tiba saja space di dalam perut terasa bergeser jadi nambah lega. Demi memberi ruang untuk yakitori, dietnya abaikan saja dulu, ya hahaha...
Asiknya kita bisa memilih sajian yakitori ini dengan tiga pilihan rasa. Manis, asin atau pedas. Sate ala Jepun ini pun bisa kita pilih juga lho, apa mau daging saja, pake ati ampela atau telur. Potongan dagingnya gede banget, makan dua tusuk pun sebenarnya udah kenyang. Tingkat kematangan yang pas dan dagingnya juga lembut, ga nyusahin buat dikunyah. Kan, biasanya suka ada tuh sate yang dagingnya alot atau kebanyakan lemaknya daripada dagingnya. Yakitori yang satu ini mah enggak. Pas deh buat saya. Ya pas di rasa, pas di ukuran dan pas juga di harga (cuma 4.500 saja per tusuknya).
Slruuup, yakitorinya enaaak |
Tau Okonomiyaki?
Ga tau?
Gimana kalau saya bilang bala-bala alias bakwan? Nah gampangnya gitu. Okoomiyaki itu semacam bala-bala ala jepang. Tepung terigu yang digoreng pake aneka sayuran. Bedanya yang satu ini ada tambahan toping berupa taburan ikan cakalang,rumput laut saus dan mayonaise. Ukurannya gede banget dan kita hanya perlu membayar 18 ribu saja untuk satu porsi ini. Saran saya, biar ga mubazir, pesen ini buat berdua atau bertiga.
Bala-bala ala Jepun ceritanya, nih. Gede banget, yak? |
Untuk minumannya, kita bisa memilih aneka minuman. Kalau mau yang original atau plain ada Ocha (sebenarnya punya rasa cenderung agak pahit) dingin atau panas, ada Yuzu Tea (orange, lemon dan tea) matcha latte atau genmacha milk tea dengan range harga mulai dari 8 ribu sampai 15 ribu rupiah saja.
Hot Ocha |
Yuzu Tea |
Mathca Latte |
Jangan lupa untuk mencicipi es krimnya, lho. Kalian bisa milih rasa vanila atau rasa matcha. Tapi kalau mau dicampur dua rasa dalam satu cone gitu, boleh banget. Ga bakal bikin bokek juga.Kalau cuma mau rasa vanila aja kita hanya perlu membayar 6 ribu rupiah, untuk pilihan rasa matcha 8 ribu rupiah atau kita hanya perlu merogoh 7 ribu rupiah saja untuk dua rasa yang dicampur.
Meleleh sempurna di mulut dan hati :). Yang ini pinjem tangannya Syifa Fauziah |
Ban-Da Ramen beralamat di jalan Cibadak No. 111 Bandung. Ga jauh dari masjid Pajagalan atau SMP Negeri 25 Bandung. Buka mulai dari jam 5 sore sampai jam 11 malam setiap hari (senin-minggu). Yang dulu pernah sekolah, sering lewat sekitaran jalan Sudirman - Andir atau berburu ATK murah di jalan Cibadak pasti familiar dengan nama Ban-Da ini. Iya, karena dulunya venue yang berlokasi di kawasan pecinan ini terkenal sebagai salah satu toko alat listrik. Sekarang sih sudah disulap jadi salah satu pilihan kuliner yang bukan saja menunya enak dan murah tapi juga nongkrong-able. Bikin betah ngumpul di sana.
Arena Ban-Da Ramen yang luas |
Selain dine in, alias makan ditempat, kita juga bisa pesan take away alias dibungkus untuk dibawa pulang ke rumah sebagai oleh-oleh.
Untuk saat ini, Ban-Da Ramen belum ada layanan pesan antar atau Go Food dan sejenisnya. But it's ok, kan sekalian jalan-jalan ke.jalan Cibadak dan menikmati romantisnya Bandung di malam hari? Susana jalan Cibadak yang klasik dengan masih adanya gedung-gedung khas tahun 40an dan colorfullnya aneka lampion warna warni di sana juga ga kalah menariknya, lho.
Jadi, mari kita nge-Ramen ramai-ramai di Ban-Da Ramen!
Untuk saat ini, Ban-Da Ramen belum ada layanan pesan antar atau Go Food dan sejenisnya. But it's ok, kan sekalian jalan-jalan ke.jalan Cibadak dan menikmati romantisnya Bandung di malam hari? Susana jalan Cibadak yang klasik dengan masih adanya gedung-gedung khas tahun 40an dan colorfullnya aneka lampion warna warni di sana juga ga kalah menariknya, lho.
Jadi, mari kita nge-Ramen ramai-ramai di Ban-Da Ramen!
Aku suka banget nih ramen, asyik kalau ke Bandung mampir sini ah 😊
ReplyDeleteSip. Tiada kesan tanpa kehadiranmu, Mak hihihi
Deletefavorite aku matcha latte dan tori paitan ramen plus rawit, enyak enyak
ReplyDeleteKe sana lagi yuuuk? Aku belum nyicip semua katsu dan ramen lainnya nih, Tian :)
DeleteAku ramen lover, wahhhhh ini bisa jadi rekomendasi yang oke banget. Makasih, Teh. Ngilerrr liat gambar-gambarnya. Hehehehe
ReplyDeleteudah lama ga ke daerah Cibadak...pinggir jalan tempatnya ya teh Efi
ReplyDeletePingin balik lagi, mau nyobain cheese ramen ����
ReplyDeleteok, makasih infonya, bakal aku coba kalau ke bandung
ReplyDeleteAku orang Bandung asli aja belum nyobaa hahaha. nice share mbak :D thankyouu
ReplyDeleteBisa jadi referensi nih kalo ke Bandung karena RAMEN identik dengan non halal :)
ReplyDeleteNgilerrr mbakk.. keliatannya enak banget dan ga bikin bokek ��
ReplyDeleteNanti dicoba lah kalo ke Bandung.. thx reviewnya ��
Hiks lapeerrr, ngapain juga baca beginian di malam buta, terlebih saya ramen lover huhuhu..
ReplyDeleteHarus di save nih buat tempat wajib dikunjungi saat di Bandung :)