Wednesday 28 September 2016

Sejarah dan Perkembangan Kamera CCTV

Sejarah dan Perkembangan Kamera CCTV - Dalam beberapa kasus yang mencuat di media massa, seperti kasus Kopi Sianida yang penuh drama (entah kapan selesainya), satu hal yang kembali jadi trending topik adalah keberadaan CCTV. Meski dalam kasus ini CCTV belum bisa membantu membuka misteri yang sesungguhnya terjadi, alat yang satu ini adalah must have item di perkantoran. Saya pernah kerja di sebuah pabrik dan sebelnya diingetin teman satu ruangan. Gini katanya, "Jangaan ngantuk, nanti ketauan di CCTV."

What? Saya sebel dengernya. Sebagai newbie saya iyain aja, malass berdebat. Emang dosa apa ya kalau ngantuk? Gagal paham T_T .  Sementara di waktu lain saat pagi-pagi sebelum jam kerja di mulai saya pernah lihat teman saya ini asik menelungkupkan kepalanya karena masih ngantuk. -_-

Dalam kasus lain seperti pengutil di pusat perbelanjaan, ART yang menyiksa anak tuannya juga bisa terungkap berkat rekaman CCTV ini.  Lebih hemat dan murah, dibanding menggunakan jasa seperti satpam yang harus mondar mandir ke setiap pelosok rumah, kantor tempat usaha bahkan tempat-tempat umum.  Dengan menempatkan pemantau yang satu in dibeberapa tittik, aktivitas orang-orang di sekitarnya bisa terpantau sekaligus terpantau. Makanya, saat ini tidak sedikit tempat jual CCTV [disclosure]  yang memberikan tawaran berbagai  jenis CCTV. Biasanya mereka mempunyaii beragam CCTV yang pastinya mempunyai spesifikasi yang berbeda satu sama lain.. 

sumber: indotrading.com
Hampir lupa. Sudah tau dong kepanjangan dari apa sih, CCTV  itu? Yup yup... CCTV ini singkatan dari Closed Circuit Television. Gampanganya kalau bahasa kita adalah televisi sirkuit tertutup. Maksudnya begini. Kamera yang diletakan di tempat tertentu atau tersembunyi ini mempunyai sinyal yang tertutup, juga  rahasia. Kalau dibandingkan dengan televisi yang biasa kita gunakan untuk menonton hiburan  dari stasiun-stasiun tv pastinya jauh beda. Pada televisi penerima gelombang siaran, kan mereka menggunakan sinyal broadcast. Sementara pada CCTV ini,  ia akan  mengirimkan foto dari kamera video, kemudian diteruskan ke monitor. Pengiriman ini dilakukan dengan menggunakan  pemancar nirkabel, kabel, atau internet. Gambar yang sudah tersimpan di kamera ini dalam waktu lain bisa kita putar lagi untuk meyaksikan rekaman  kejadian yang sudah tersimpan di dalamnya. Misalnya sepeti kasus Kopi Sianida itu, lho.  Kita bisa merewind atau mempercepat rekaman ssampai pada detik atu menit tertentu, untuk melihat detil rekaman. Temponya pun bisa dibuat tayang lebih pelan atau sebaliknya, lebih cepat. 

sumber gambar: indotrading.com
Biasanya tempat-tempat yang memanfaatkan kecanggihan CCTV ini  adalah tempat-tempat umum seperti pusat-pusat perbelanjaan alias mall,  minimarket, supermarket, berbagai perkantoran, bank, sejumlah sekolah, rumah sakit, bandara bahkan rumah pribadi juga sudah banyak yang mulai memasangnya. Kalau mau beli CCTV pun mudah dan ga repot. Bisa beli langsung ke toko penyedia (offline) atau bisa secara daring alias online kalau malas atau tidak sempat survey.

Sejarah CCTV

Ngomong-ngomong soal CCTV ini, adalah  Walter Bruch, seseorang yang berjasa atas munculnya teknlogi keren ini. Saat itu, CCTV buatannya  digunakan oleh tim pelaksana peluncuran roket di Jerman pada  tahun 1942. Produsen CCTV  ini adalah  perusahaan Siemens AG yang pernah kita kenal mengeluarkan ponsel sampai pertengahan tahun 2000-an dulu. Penggunaan CCTV ditujukan untuk  mengawasi peluncuran roket, memastikan apakah roket yang akan diluncurkan sudah  berfungsi dengan baik atau tidak. Jadi inget film-film Hollywood semacam Armageddon jadinya, nih.
sumber gambar: www.radiomuseum.org
Back to topic.  Waktu itu teknologi kamera  CCTV belum sebaik sekarang. Yang paling jelas, tampilan atau kualitas gambarnya maih jauh dari pemandangan yang enak dilihat. Resolusinya masih kecil euy.  Saya jadi membayangkan resolusi hasil jepretan kamera dari HP pintar yang pertama kali keluar awal tahun 2000an. Burek, yes hehehe. Masih mending sih. Sedangkan gambar yang dihasilkan kamera dari CCTV pada waktu itu masih hitam putih. Kebayang lah makin ga assik aja dilihatnya kalau dibandingkan dengan tampilan CCTV sekarang mah.  

Sementara itu aplikasi sistemnya pun masih sangat simpel kalau ga mau dibilang jadul. Soalnya, masih terhubung dengan  kabel koaksial. Belum lagi keribetan lainnya seperti satu kamera CCTV yang masing-masing butuh  satu monitor pemantau. Itung deh berapa monitor yang diperlukan kalau kita memasang lusinan CCTV di sebuah gedung, misalnya. Beryukurlah kita hidup di jaman sekarang yang memberi  banyak kemudahan. By the way, kalau ditarik ke belakang. sejarah panjang penggunaan CCTV dari masa ke masa adalah seperti berikut.

Amerika Serikat (1949)

Berselang 7 tahun setelah diaplikasikan di Jerman, CCTV mulai dioperasikan di Amerika Serikat pada tahun 1949. Di sini, kamera  CCTV diproduksi oleh perusahaan Vericon dan ditujukan untuk memantau situasi di  kota New York. Pada waktu itu, tingkat kejahatan kota cukup menyeramkan. Tidak lama kemudian di Amrik ini semakin banyak tempat yang menjual CCTV. Berkat keberadaan CCTV ini, kerja para polisi NYPD menjadi lebih mudah. Bukan cuma untuk mengamati saja tapi juga cukup membantu melacak para pelaku kejahatan dengan bekal gambar yang didapatkan dari rekaman.

Inggris (1960)

Sementara ini di negeri kampung halamannya The Beatles,  CCTV mulai digunkan di London pada tahun 1960. Ceritanya waktu itu pemerintah merasa perlu memantau situasi yang terjadi saat terjadi ketika rakyat negeri ini turun ke jalan mendemo pihak  kerajaan Inggris. Saat keaadan menunjukan tanda-tanda timbul chaos alias rusuh, pemerintah bisa  bergerak turun untuk segera  mengatasinya.

Teknologi baru CCTV (1970)

Namanya juga teknologi, pasti akan terjadi penyempurnaan dan perbaikan dalam beberapa hal. Begitu juga dengan CCTV ini. Pada tahun 1970, keberadaan Multiplexer Video Recorder (VCR) membuat performa CCTV mulai membaik. Kalau sebelumnya satu kamera berpasangan dengan satu monitor, berkat kehadiran VCR, 10 rekaman kamera CCTV  bisa dicek hanya dengan  1 monitor saja dalam waktu bersamaan. Lebih efisien dan efekif pastinya.

CCTV berbasis komputer (1990)

Penyempurnaan pun terus dilakukan  untuk membuat CCTV semakin handal, efektif dan efisien. Karenanya, pada  tahun 1990, hadirkah sebuah  teknologi baru berbasis komputer atau Digital Video Recorder (DVR) yang mendukung kinerja CCTV. Tanpilan gamabr yang diasilkan mengalami perubahan drastis dengan munculnya  gambar yang memilikiresolusi tinggi, ditambah lagi  dengan sistem rekaman  yang otomatis. Lebih mudah dioperasikan termasuk bagi orang yang belum familiar dengan CCTV alias orang awam. 

Entah apa yang terjadi dengan CCTV ini dalam tahun-tahun mendatang, mungkin kalau kita bisa menggunakan mesin waktu,  beberapa kasus rumit bisa lebih mudah dibuktikan dengan rekaman CCTV yang lebih detail menangkap dan mengabadikan berbagai kejadian. Sudah kepikiran punya CCTV dan akan memasangnya di rumah?


Share:

6 comments:

  1. Karena rajin mantengin kasus kopi, aku jadi mikir pesti bisnis cctv akan makin dilirik ni, buat keamanan juga hihi
    Kebanyakan penemuan nya dari barat ya teh klo teknologi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Nit. Kapan ya dari Indonesia bisa jadi agent of change di bidang teknologi kayak mereka ini.

      Delete
  2. kepikiran masang?
    Suami saya usahanya di cctv, tapi nggak masang di rumah.
    Iya, bener makin lama makin kemampuan menangkapnya makin detail. Saya merasa telat banget ketika tahu cctv bisa dipantau lewat internet.

    ReplyDelete
    Replies
    1. untuk sementara di rumahku belum dibutuhin sih, Mak hehehe. Nah kan, sekarang teknologi cctv makin canggih gitu ya, mak. Aku juga baru ngeh cctv bisa dipantai lewat internet.

      Delete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.