Beberapa hari terakhir ini saya lagi asik menekuri novel yang saya baca. Gini deh, kalau udah asik baca, sampai update blog jadi jarang. Rencana update blog satu posting setiap hari belum kesampaian.
Manajemen waktu sih masalahnya. *dadah-dadah sama Carolina Ratri* Iya emang kalau perempuan itu sudah dikenal sebagai mahluk yang suka multitasking. Entah tuntutan situasi, terbiasa atau malah ga nyadar dia melakukan multitasking?
Tapi kan, tapi saya excited banget sih. Nunggu ending cerita 4 novelnya sampai 6 tahun. Makanya pengen buru-buru namatin. Dan kalau udah baca buku, saya ga bisa membagi hati eh perhatian. Kalau ga keasikan, ya malah jadi ga lanjut baca bukunya.
Jadi... Saya mau cerita tentang mahluk gurita, eh bukan. Tentang multitasking, ding.
Biasanya kalau bahas multitasking suka identik sama perempuan. Makanya ada istilah Mama Gurita tapi ga ada Papa Gurita. Dengan tangan cuma dua aja bisa lebih hebat dari mahluk laut yang tentakelnya berlendir dan nampak geli itu.
Secara psikologis memang laki-laki ga terbiasa atau ga umum melakukan ini. Bagi yang sudah merit mungkin banyak yang baper dicuekin suaminya karena terlalu anteng. Setau saya laki-laki emamg lebih fokus. Ga kayak perempuan yang pikirannya bisa bercabang kayak mind mapping hihihi. Hayo, suka ngalamin ga, fokusnya centi, ga bisa diem alias ke mana-mana? (loe aja itu mah, Fi : D)
Eh tapi, secara medis ternyata multitasking itu ga sehat, lho. Mungkin kepala saya yang suka terasa pusing beberapa waktu terakhir ini gara-garanya kebiasaan saya. To be honest aya suka nyambi beberapa pekerjaan sekaligus. Tapi... menyambi pekerjaan sambil nonton tv bukanlah cara multitasking yang saya sukai. Pasti ada salah satunya yang terabaikan. Mau bukti?
Misalnya nih lagi masak. Tapi ga mau ketinggalan berita seru di tv. Ya sudah, bawa talenan dan bahan yang mau dimasak ke ruang tengah sambil nonton tv. Atau kalau ada space tersedia, nyalain tv di dapur. Sambil mengiris bawang, mencacah sayur atau mengupas kentang. Yakin, bisa selesai cepat? Enggak. Daripada tangan teiris pisau gara-gara gagal fokus.
Inget cerita ibu-ibu rombongannya Zulaikha yang pada terpesona melihat ketampanan nabi Yusuf? Please don't harm your self. Biasanya sih kita akan berhenti sebentar sampai ada iklan baru lanjut. Ya, kan?
Atau kalau terus mencacah, mengiris, mengupas, mengulek, mencuci sayur dan sebagainya, bakal ada detil dari dulu info di tv yang tertinggal. Padahal perempuan itu kan mahluk yang kadar keponya tinggi. Makanya suka ada aja yang miss. Air jadi tumpahlah, kurang bumbu atau keasinan, salah masukin bahan atau prediksi waktu malah jadi molor.
Pernah buka beberapa tab di lappy atau aplikasi sekaligus di gadgetnya? Buka email, googling, blog, laporan di excel, draft naskah di word, edit gambar di photoshop, ngeprint, buka presentasi di power point atau kalau di gadget balas bbm, messenger, whatsapp, upload foto, reply komen di instagram? Saya pernah, ga sampai segitunya, sih :D
Padahal kan, kita tau sendiri Kebanyakan aplikasi aja, hape, tablet atau laptop bisa linglung. Jadi lemot karena memorinya dipaksa kerja ekstra. Dijejali tab dan taskbar yang berderet-deret, lalu ngehang. Iya, gadget bisa lancar lagi kalau direset atau flashing. Tapi otak kita kan ga bisa gitu.
Apa semuanya beres semuanya dalam waktu bersamaan? Yang ada malah jadi drama. Something happen out of your control. Ada yang ngaco. Malah jadi lupa makan. Kalau pun makan sekenanya. Ga bisa menikmati. Tau-tau udah abis aja. Lho? Perasaan baru 1-2 kali ngambil.
Kadang juga gelisah nunggu satu persatu beres, diajak ngobrol jadi ga connect. Orang lain nanya apa, kita jawabnya apa. Atau mendadak judes ga mau diganggu. Ini saya banget lah. Ga mau diganggu sampai semuanya beres.
Ya sih, saya belum bisa sepenuhnya lepas dari multitasking. Suka gatel aja nyambi kerjaan. :D
Tapi nih pernah satu waktu saya fokus sama satu kerjaan. Ga ada tab atau aplikasi lain yang saya buka. Notif yang hingar bingar dari hp saya cuekin. Playlist yang suka saya pasang pun apa adanya, ga kepikiran mindahin ke lagu lain.
And you know what? Sejam lebih dikit saya sudah selesai, lho. Padahal pengalaman sebelumnya bisa 2 - 3 jam lebih. Last but not least, tau skala prioritas itu penting. Jadi kita ga dibuat hectic dan panik mengerjakan semuanya dalam waktu bersamaan.
Credit: whydontyouchange.com |
Jadi... Saya mau cerita tentang mahluk gurita, eh bukan. Tentang multitasking, ding.
Biasanya kalau bahas multitasking suka identik sama perempuan. Makanya ada istilah Mama Gurita tapi ga ada Papa Gurita. Dengan tangan cuma dua aja bisa lebih hebat dari mahluk laut yang tentakelnya berlendir dan nampak geli itu.
Secara psikologis memang laki-laki ga terbiasa atau ga umum melakukan ini. Bagi yang sudah merit mungkin banyak yang baper dicuekin suaminya karena terlalu anteng. Setau saya laki-laki emamg lebih fokus. Ga kayak perempuan yang pikirannya bisa bercabang kayak mind mapping hihihi. Hayo, suka ngalamin ga, fokusnya centi, ga bisa diem alias ke mana-mana? (loe aja itu mah, Fi : D)
Eh tapi, secara medis ternyata multitasking itu ga sehat, lho. Mungkin kepala saya yang suka terasa pusing beberapa waktu terakhir ini gara-garanya kebiasaan saya. To be honest aya suka nyambi beberapa pekerjaan sekaligus. Tapi... menyambi pekerjaan sambil nonton tv bukanlah cara multitasking yang saya sukai. Pasti ada salah satunya yang terabaikan. Mau bukti?
Misalnya nih lagi masak. Tapi ga mau ketinggalan berita seru di tv. Ya sudah, bawa talenan dan bahan yang mau dimasak ke ruang tengah sambil nonton tv. Atau kalau ada space tersedia, nyalain tv di dapur. Sambil mengiris bawang, mencacah sayur atau mengupas kentang. Yakin, bisa selesai cepat? Enggak. Daripada tangan teiris pisau gara-gara gagal fokus.
Inget cerita ibu-ibu rombongannya Zulaikha yang pada terpesona melihat ketampanan nabi Yusuf? Please don't harm your self. Biasanya sih kita akan berhenti sebentar sampai ada iklan baru lanjut. Ya, kan?
Atau kalau terus mencacah, mengiris, mengupas, mengulek, mencuci sayur dan sebagainya, bakal ada detil dari dulu info di tv yang tertinggal. Padahal perempuan itu kan mahluk yang kadar keponya tinggi. Makanya suka ada aja yang miss. Air jadi tumpahlah, kurang bumbu atau keasinan, salah masukin bahan atau prediksi waktu malah jadi molor.
Pernah buka beberapa tab di lappy atau aplikasi sekaligus di gadgetnya? Buka email, googling, blog, laporan di excel, draft naskah di word, edit gambar di photoshop, ngeprint, buka presentasi di power point atau kalau di gadget balas bbm, messenger, whatsapp, upload foto, reply komen di instagram? Saya pernah, ga sampai segitunya, sih :D
Padahal kan, kita tau sendiri Kebanyakan aplikasi aja, hape, tablet atau laptop bisa linglung. Jadi lemot karena memorinya dipaksa kerja ekstra. Dijejali tab dan taskbar yang berderet-deret, lalu ngehang. Iya, gadget bisa lancar lagi kalau direset atau flashing. Tapi otak kita kan ga bisa gitu.
Apa semuanya beres semuanya dalam waktu bersamaan? Yang ada malah jadi drama. Something happen out of your control. Ada yang ngaco. Malah jadi lupa makan. Kalau pun makan sekenanya. Ga bisa menikmati. Tau-tau udah abis aja. Lho? Perasaan baru 1-2 kali ngambil.
Kadang juga gelisah nunggu satu persatu beres, diajak ngobrol jadi ga connect. Orang lain nanya apa, kita jawabnya apa. Atau mendadak judes ga mau diganggu. Ini saya banget lah. Ga mau diganggu sampai semuanya beres.
Ya sih, saya belum bisa sepenuhnya lepas dari multitasking. Suka gatel aja nyambi kerjaan. :D
Tapi nih pernah satu waktu saya fokus sama satu kerjaan. Ga ada tab atau aplikasi lain yang saya buka. Notif yang hingar bingar dari hp saya cuekin. Playlist yang suka saya pasang pun apa adanya, ga kepikiran mindahin ke lagu lain.
And you know what? Sejam lebih dikit saya sudah selesai, lho. Padahal pengalaman sebelumnya bisa 2 - 3 jam lebih. Last but not least, tau skala prioritas itu penting. Jadi kita ga dibuat hectic dan panik mengerjakan semuanya dalam waktu bersamaan.
Tapi multitasking di dunia kerja perlu mak kalau ga yah langsung deh poin minus sama atasan alah2 mau promosi malah jadi demosi dan ini terjadi dikantor saya xixixi
ReplyDeleteWaduh, segitunya tuh, mak? Dalam rangka kejae target, ya? :)
Deletekalau perempuan emang fokusnya kaya amoeba, suka membelah diri dan kemana mana. hahaha
ReplyDeleteapalagi kalo udah di dunia kerja, termasuk perusahaan jepang, harus multitalent ala ala agnez mo -__-
Perusahaan Jepang emang terkenal dengan estos kerjanya yang tinggi ya,Mak.
DeleteYay teh efii, utk case tertentu, klo yg bisa di sambi biasanya aku sambi..
ReplyDeleteBiasanya kan lagi lakuin sesuatu pasti udah mikirin abis ini mau ngapain lagi yaaa, haha
Paling ngga biisa multitasking klo lg makan :))
Kadang aku pernah gini, abis gini mau ini, mau itu. Eh begitu kerjaan selesai leyeh-leyeh bentar niatnya. Malah kebablasan :D Jangan multitasking sambil makan, bikin ga kenyang. Beneran, deh :)
DeleteSetuju, skala prioritas itu penting ya Maaak. Aku suka nih sharenya, aku juga suka jadi mamah gurita. Hihihihii
ReplyDeleteTosss dulu dong, Mak. Alhamdulillah kalau dirimu suka :)
Deletekebiasaanku kalau makan sendirian, biasanya sambil baca atau buka medsos. kecuali kalo amakan ama keluarga nggak bisa multitasking, mba. Jadi nggak pokus dan mungkin akan berasa ngagk diperhatiin. Hihii
ReplyDeleteDan biasanya kalau makan bareng keluarga sambil buka medsos itu bakal diprotes atau ditatapi heran, kayak ga ada waktu lagi. :)
DeleteBaru bisa mengurangi tapi belum bisa menghilangkan kebiasaan ini.
ReplyDeleteSama, Mak. Aku juga berusaha untuk mengurangi. Guilty pleasure, nyiksa tapi masih aja dijalani :D
DeleteYes banget teh, multitasking cuma bikin kerjaan molor. Di kantor ngadep pc, data, bentar2 ganti lagu, nerima telp, WhatsApp-an, kerjaan ga kelar2 :(
ReplyDeleteAku suka gitu, utak-atik playlist sambil kerja. Ternyata milihin playlist itu makan waktu juga.
DeleteBerarti bisa dipastikan rombongan ibu2 yg keiris tangannya waktu Yusuf melintas itu bukan ibu2 yg terbiasa multitasking ya..wkwkwkw
ReplyDeleteWwkwkwk... Iya, Mbak. Jangan-jangan kita jugga bakal gitu, gagal fokus kalau ketemu nabi Yusuf. Ah tapi ga pake insiden ngirisin jari, ya.
DeleteIya, multi tasking itu bikin error lho, sy sering ngirim imel keliru gara2 kebanyakan buka file di lappi, biasa salah ngettach file
ReplyDeleteIya, aku pernah gitu, uda ga bisa dicancel pula -_-. Sampai-sampai kirim email ke yang salah kirim mohon maaf, takut bikin bingung. Untungnya bukan yang isinya rahasia.
DeleteUdah kodrat mak...hehe...kadang seru kadang ngeselin karena gak bisa fokus to the max
ReplyDeleteNah itu dia, Mak. Jadi kesel sama diri sendiri :D
DeleteIya, kadang multitsaking malah buat kita gak fokus. Kalo soal melakukan sesuatu sambil nonton TV, bukan kebiasaan saya. Soalnya, pasti ujung-ujungnya nonton TV. Jadi, TV di rumah jarang dinyalain.
ReplyDeleteEtapi, kalo soal buka-buka hp, naah..ini nih, biang keroknya! hi..hi..
Lagi ngerjain draft tulisan, ada bbm, wa atau telegram masuk, langsung kepo, deh! Keasyikan buka-buka, itu draft malah gak kelar-kelar..hi..hi..
Kalau lagi ngetik aku juga menghindari tv. Nah gadget itu pengganggu numero uno, fokus suka tercuri sama notif.
DeleteNah kan, itu buktinya kalau cowok ga bisa multitasking. :)
ReplyDeletetergantung sih mbaaaaak.... mungkin maksudnya manajemen waktu aja... Sambil nungguin air yang dimasak matang kan bisa sambil nyapu terus cuci piring..... Kalau kebanyakan dilakukan dalam sekali jalan memang jadi puyeng juga sih
ReplyDeleteNah kalau multitaskingnya seperti itu masih bisa dijalani. Sayang waktu juga. Intinya bisa-bisanya kita memilih pekerjaan mana yang mau dilakukan barengan mana yang terpisah ya, mbak.
Delete*balas dadah-dadah sambil loncat-loncat biar keliatan*
ReplyDelete=)))
Dadah-dadahin suhu yang kece badai :)
DeleteJadi multitaskingnya harus di saat yang tepat ya teh hehe. Aku mah seringnya gak tepat. Sama tuh kayak teh Efi, kalau udah keasyikan baca buku biasanya jadi males ngelakuin yang lain. Dan belum bisa cuek kalau notif hape bunyi apalagi gak mindahin playlist lagu rasanya gatel banget. Tapi keknya memang harus dicoba dan dibiasakan biar target kekejar
ReplyDelete