“Paketnya belum sampai,” satu baris pesan baru Whatsapp berdenyar di layar ponselku. Aku
mendengus sebal, satu nama yang biasanya dulu aku rindukan. Dulu, tapi tidak
lagi.
“Tunggu saja, mungkin tertahan di kantor kurir,” balasku
pendek.
“Tapi
ini sudah sebulan, biasanya kalau ada kiriman paket, sampai lho ke rumahku,” sambungnya.
Ngeyel betul.
Aku menghela nafas panjang. Gemas dan
kesal sedang riuh memenuhi ruang hatiku. Rasanya kalau gadis manis dihadapanku ini ada
di handapan sudah kusemprot habis-habisan. Aku berusaha menekan emosi, hingga
akhirnya ku ketik, “Aku sedang sibuk, Nes! Tolong jangan ganggu aku.”
Lalu hening, tidak ada lagi nada
pesan baru.
Gambarnya dari sini |
Aku melanjutkan pekerjaanku,
mengambil boneka flanel pesanan
pelangganku. Boneka flanel yang ku buat berbeda dengan kebanyakan toko lain.
Aku membuat karikatur berdasarkan foto dan ternyata sukses meledak di
pasaran. Aku kewalahan memenuhi orderan
sampai memaksaku kerap terjaga hingga dini hari.
Karakter yang aku unggah di akun
facebook adalah karakter wajah mirip Shirley Temple milik Agnes, gadis yang
sudah lama aku taksir sejak SMA. Setelah lulus kami terpisah dan bertemu lagi
di FB. Ya Tuhan, dia semakin cantik dan lucu saja. Rambutnya yang panjang dan
ikal semakin membuatku jatuh cinta.
Aku dan Agnes akhirnya bertukar nomor
HP dua tahun yang lalu. Obrolan panjang sore hari setelah Agnes pulang kuliah
selalu mengisi hari-hariku. Bahkan kebiasaan baru memegang HP dengan kabel
mengular mengisi daya batre jadi kebiasaan baru yang sering diprotes Mama.
“Jangan dibiasakan menggunakan HP
saat dicharge.”
Aku tersenyum menanggapi teguran
Mama. Andai Mama tahu betapa bawelnya Agnes kalau semenit saja aku mengabaikan
pesannya. Aku sendiri merasa sayang mengacuhkannya lama-lama. Agnes yang lucu,
kenesnya yang tidak hilang seolah memberi sinyal membuka pintu hatinya untukku.
Sampai akhirnya ketika aku iseng mencoret-coret di kertas membuat karikatur
wajah Agnes dari DP profil Whatsappnya, terbersit untuk membuatnya lebih real
dalam bentuk boneka flanel. Saat mengunggahnya di facebook ternyata
teman-teman SMA dan kuliah ramai-ramai
memesan. Boneka flanelku laris.
Sebagai pemilik profil, Agnes memintaku untuk mengirimkan boneka yang sama.
Aku tidak keberatan, dan akhirnya aku membuat dua. Satu untukku sebagai teman
tidur dan satu untuknya.
Hingga sampai ketika aku terpana melihat DP baru Agnes, foto selfie berdua
dengan seorang cowok yang jadi DP Whatsappnya memantik rasa kesalku. Agnes
begitu mesra berpose dengan Dio, cowok yang pernah mengejarnya saat SMA dulu.
“Kamu ngapain sama Dio?” tanyaku
tanpa bisa menahan penasaran saat menelponnya
.
“Aku jadian,” Agnes tertawa renyah.
Hah? Lalu selama beberapa bulan
terakhir ini harapan macam apa yang dia lambungkan di dadaku? Aku kegeeran?
Tapi perhatiaan Agnes untuk mengingatkan aku untuk hal sepele seperti sarapan dan sederet kata mesra
sudah lebih dari cukup membuatku geer.
“Maafkan Aku, tapi tidak mungkin aku melanjutkan hubungan
kita lagi. Aku tidak mau menentang kodrat. Aku ingin hidup normal,” ujarnya. Pantas saja, sebulan sebelumnya intensitas komunikasi kami mengendur. Kupikir Agnes sibuk dengan kuliahnya. Ternyata...
Aku meremas kertas kado di tanganku.
Boneka flanel Agnes yang belum pernah kukirimkan itu kuambil. Dua boneka yang sama masih berjajar
berdampingan di atas dipanku. Tapi tidak dengan hati kami.
Sudah tidak ada cinta lagi di antara
kami. Agnes memilih menjalin hubungan dengan seorang pria sejati, bukan
aku.
Aku mengambil gunting dan merusak kedua
boneka itu. Agnes mengkhianatiku.
10 Comments
aaah cerita lesbi yaaa? :D keren FF nya
ReplyDeleteHihihi ujug-ujug aja nih dapet ide ceritanya, sayan kalau ga buru-buru ditulisin :)
Deletekereeeennn banget ceritanya....
ReplyDeletemakasih *blushing*
Deletehuaaaa cinta terlaraaanngg
ReplyDeleteKalo di jalan ada rambu-rambu S coret, di sini harusnya ada heart coret, ya :P
DeleteWuah ternyata lesbi
ReplyDeleteBagus FF nya
Tepat!
ReplyDeletebaca bagian atas sampai kuulang 2 Kali, sebenernya cowok apa cewek sih tp kok bisa bikin boneka. eh lha dalah ternyata lesbong toh hihi
Keren mbak endingnya.. pke banget.. ;)
Hihihi cerpen tho, cinta terlarang pula #ketipu hihihi, keren Mak
ReplyDeleteAwal baca aku pikir ini bukan cerpen :p hihi..
ReplyDeleteBisaan euy si emak bikin cerita gini :)
Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.