Sudah sejam yang lalu Hana menutup laptopnya. Rasa
keponya menuntun jari-jari lentiknya menelusuri profil Rey di Facebook. Jadi cowok bermata sipit itu
memang betulan keturunan Jepang? Pantas saja. Dan... eh, apa ini? Besok dia
berulangtahun! Kasih apa, ya? Jedat
jenong gadis bermata bulat itu mendadak gatal. Sejak lama ia berpikir keras mencari alasan untuk lebih dekat dengan cowok berambut sebahu itu, lebih mirip modus sih.
Sebuah pesan singkat dari Rey seolah mengenyahkan rasa
kantuk yang sejak tadi bergelayut di kelopak matanya.
“Belum,” jawabnya tak kalah singkat.
“Boleh kutelepon? Enggak ganggu, kan?” Rey seperti
berusaha mengonfirmasi izin dari Hana.
“Telpon saja, aku kangen.”
Hana terkesiap dengan dua kata terakhir yang
diketiknya. Sudah terlanjur terkirim. Ada hawa hangat yang menjalar di kedua
sisi pipinya. Padahal baru saja hujan deras berlalu, meninggalkan hawa yang
menusuk setiap inci pori-pori di kulitnya yang kecokelatan.
“Kenapa kamu kangen saya?” tanya Rey iseng.
“Errr,... saya kangen denger cerita kamu tentang
kabuki. Kok kamu enggak bilang kalau ternyata kamu satu kampung halaman sama
Takuya Kimura, sih?” jawab Hana asal.
" Ngaco!" tawa Rey meledak, namun tidak membuat Hana menjauhkan HPnya. Tawa renyah yang menyenangkan.
Hana menyambar sekenanya kertas bekas print out
yang tidak terpakai. Perlahan jari jemari lentiknya mencoba membuat
bunga kertas. Hahaha... kok hancur, ya? Hana meringis membayangkan mimik muka Rey saat melihat bunga kertas buatannya. Rey yang ternyata berdarah Jepang memang layak jadi ketua salah satu divisi seni di kampus.
Teng...! teng....! sudah jam 12 malam. Waktu yang tepat untuk mengucapkan selamat.
"Rey, selamat ulang tahun, ya."
"Arigatou. Ini ucapan selamat yang pertama buat saya, lho. Kamu tahu dari mana? Stalking, ya?"
Hana tersipu, baru sore tadi Rey mengonfirmasi permintaan temannya di Facebook. Ketahuan banget.
"Hana san, besok pulang bareng kan? Makan bareng yuk? Saya traktir deh."
Gambar by Rifki Jampang |
Bagus dari intro sampai ke bagian akhir, tapi endingnya agak nggak mengena mba. Emang dibuat nggak ngetwist apa gimana? Itu maksudnya dari awal memang lagi bikin bunga kertas buat kado ultah?trs bnran diajakin makan2 gt,jdny sng banget bakal ngasih tuh bunga?kurang cetar membahana endingnya,he he,nggak hrs cetar sih,paling nggak ada gregetnya..
ReplyDeleteHahaha...iya sih emang kurang, terkana limit 300 kata. Baiklah, aku edit lagi. Emang ga puas juga. :D
DeleteRevised :D
Deleteerrr Mbak. Masih ga ngerti ini mau cerita tentang apa... :))) cubit neh... Jangan jadikan limit kata dalam FF sebagai alesyan dong. Pan di situ seninya hehehe...
ReplyDeleteKeep writing!
hahaha ampun aaah. Kayaknya ini FFku paling geje. *nyengir malu*
Deleteunsur twistnya agak kurang... sepertinya. saya juga kesusahan bikin twist di akhir cerita
ReplyDeleteIya, FFku paling payah ini :D
Deletehehe... ternyata komen saya sama dengan yang lain-lainnya...
ReplyDeletepromptnya jangan cuma jadi asesoris mbak, harus jadi inti ceritanya :)
Ampuun, ada admin lirik lagi hehehe.Semoga bisa bikin FF yang lebih baik *malu banget*
Delete