Saturday 21 December 2013

#BN2013 : Vacation In Jogja The Series, Part 2

Pengennya sih bikin postingan baru buat ngontes (teuteup, dasar bences kontes), tapi diinget-inget saya nih masih punya utang. Cerita saya dari acara BN2013 di Jogja kemaren belum khatam alias tamat. Sebelum basi, sebelum tutup buku kalender, mending saya beresin sekarang. Sembari nunggu jagoan saya maen di EPL Super Sunday hihihi....

Baiklah..... *tarik napas panjang, ketuk-ketuk mike*
Jadi, hari pertama itu sebelum menuju Jogloabang dan check out dari Edu Hostel, saya dan semua peserta BN2013 menikmati dulu jamuan sarapan pagi yang sudah tersedia di lantai delapan. Setelah yakin semua perlengkapan aman dan tinggal gusur, tenteng atau apapun caranya, kami menuju lantai 5 buat nyarap, eh sarapan.

Sebenernya ada opsi yang menyehatkan oleh pengelola hotel selain menggunakan lift. Apa itu?
Pake tangga....

Yup. 100! Olahraga pagi dan membuang kalori. Asik? Iya sih kalau lagi program diet, tapi berhubung postur saya ga perlu diet dan kalau diet bakal diprotes (sama siapa, coba?) saya pilih pake tangga aja deh.

Di sini, kami dijamu dengan nasi kuning setelah menunjukkan voucher yang sudah dibekali oleh panitia. Jadi yang ga punya voucher ga boleh ikutan makan. Ah kalau malamnya nginep di Edu Hostel dapet, kok.

Kalau pas malamnya acara say hi berlangsung seperlunya karena keburu ngantuk dan kelopak mata rasanya lengket banget, justru pas sarapan di sini kehebohan di mulai lagi. Dan virus banci kamera yang bersemayam di tubuh para peserta pun bangkit kembali.
foto by Om NHher
Foto by Om NHher18

Sebelum check out juga kita sempet bernarsis ria di sini.
Foto by Om NHer18
Foto by Om NHher18
Hampir semua peserta di hari pertama ini berbatik ria, sepertiyang disarankan oleh peserta. Lucu-lucu deh batiknya, berasa seminar apa gitu. Dari Edu Hostel ini kami menuju Jogloabang untuk mengikuti pembukaan acara BN2013.

Jogloabang yang terletak di Gombang, Tirtoadi ini adalah sebuah rumah budaya. Dari namanya saja sudah ketauan kalau bentuk atapnya khas, Joglo berwarna merah. makanya disebut Jogloabang. Kurang lebih 1.000 peserta BN 2013 di sini kompak menyanyikan lagu Indonesia Raya. Akhirnya setelah belasan tahun saya lulus SMA, saya ngalamin lagi nyanyi bareng Indonesia Raya. Sumpah, ada sensasi merinding yang saya rasakan. Haru biru dan bangga. Ah, pantes aja para kontingen dan atlet yang naik podium di aneka lomba ga bisa nahan tangisnya. I love you, Indonesia. Noone can take us apart. Tsaaaaah.
Panoramia.com

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan talkshow dan hiburan. Beberapa diantaranya yang urunan suara di panggung adalah tim dari ID Blog Network Indonesia sebagai sponsor acara ini, lalu ada Fajar Eri Dianto yang panjang lebar menjelaskan tentang EsPIN, produk anyar dari Telkom. Ada bintang tamu Dona Angelina, pemilik donnaangelinajewerly.com yang berbagi kisah suksesnya plus hiburan dari mahasiswa, masyarakat sekitar dan dongeng yang dibawakan Kak Adin Sang Pendongeng, yang berhasil mengusir rasa kantuk saya.

Semakin sore, acara semakin rame dan para peserta rame-rame meyerbu panggung, ikut nyanyi-nyanyi dan joget-joget bareng pengisi acara. Saya yang pemalu (hihihi... beneran) dan suka demaa panggung melipir dan memilih jadi penonton saja.

Lepas isya, sekitar pukul 21 lebih akhirnya rombongan peserta meninggalkan Jogloabang menuju desa Tembi. Di sini kami menginap di rumah penduduk yang dinamakan Home Stay.

Ngomong-ngomong soal desa Tembi, desa ini keren banget.  Meski namanya desa, tapi sudah dikelola dengan modern tanpa meninggalkan kearifan lokalnya. Saya sendiri menginap di Homestay 12, tidak jauh dari sebuah kapling komplek perkuburan. kalau dilihat dari nisannya, ada kesan antik. Entahlah, mungkin karena nginap rame-rame, jadinya ga ada kesan spooky di sini. Apalagi penduduk yang kami tinggali begitu baik dan ramah menyambut kami.

FYI, kalau ingin nginap di sini, fee yang dibebankan murah lho. Untuk Homestay malah ada tarif  murmer buat mahasiswa. Dengan membayar Rp. 50.000 bisa dapat penginapan plus makan. Asiiik kan? Mau dapet fasilitias lebih, ada rumah budaya dengan range sampai sejutaan. Worthed dengan aneka fasilitasnya.

Pagi-pagi setelah mandi (iya lah, masa enggak mandi, sih?) kami dijamu sarapan dengan nasi pecel. Porsinya pas dan enak banget. Padahal aslinya saya ga suka makanan denga citarasa manis. Peyeknya itu, asik banget. Sayang, ga bisa nambah hahaha....


Di desa Tembi ini ada banyak spot yang asik buat dijadiin latar foto-foto. (Buat foto-fotonya nanti saya posting terpisah deh, biar puas). O, ya. di sini juga ada sebuh galeri lukis yang keren. Lukisannya ciamik punya.







Sebenarnya di desa Tembi ini digelar juga acara, apalagi ada teman-teman dari komunitas Difabel yang ikut meramaikan acara. Berhubung saya dan 3 teman blogger bandung lainnya berencana pulang lebih awal, jadinya kami lebih fokus menyiapkan kepulangan menuju Bandung.  Akhirnya saya dan beberapa teman 'nyempetin' dulu meninggalkan jejak di wall of fame ini. Kali-kali aja jadi nambah pengunjung hihihi... tetep ya eksis mah :D




Sayonara Jogja, semoga bisa mengunjungi lagi

Share:

0 Comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.