Monday 17 October 2011

Keajaiban Para Pecinta Quran


Sore itu pelatihan hampir selesai. Menutup materi, Mba Lutfi salah seorang pemberi materi membuat analogi yanng sederhana. Kenapa sih kita tidak bisa khusyu dalam shalat? Membayangkan Allah ada di hadapan kita? Tentu tidak bisa karna kita belum pernah melihat-Nya. Beda dengan teman-teman kita yang Nasrani atau Budha misalnya. Mereka berdoa di depan patung Bunda Maria, Yesus bagi yang beragama Nasrani atau patung Budha bagi yang beragama Budha.

Lalu beliau mengambil gelas kosong dan mengisinya dengan air, dan memasukan biji salak ke dalamnya. "Air dalam gelas ini menutupi apa meliputi?" tanyanya. Kami yang hadir menjawab koor, "menutupi." Biji salak memang masuk ke dalam gelas, tenggelam di dasarnya, tapi airnya tidak meresap ke dalam biji salak. Lantas Mba Lutfi mengambil tissue dan memasuk ke dalam gelas. "Sekarang, air dalam gelas ini menutupi apa meliputi?"

Contoh sangat sederhana yang kedua ini tentu saja bisa kita ketahui, tissue yang dimasukkan ke dalam gelas basah, tanpa kecuali. Tidak ada bagian yang kering. "Contoh ini sangat sederhana sekali," katanya. "Allah, sungguh Maha Besar. Lebih besar dari kita, bumi bahkan jagat raya ini. Bukankah Allah berfirman dalam Al Quran bahwa kekuasaannya meliputi seluruh ciptaan-Nya? Bukankah Allah juga berfirman bahwa Allah sangat dekat dengan kita, bahkan lebih dekat dengan urat nadi kita? Maka, saat kita shalat, hadirkanlah keyakinan Allah Maha Menyaksikan kita, Maha Menatap, Maha Mendengar, tidak ada sedikit pun ruang yang luput dari pandangan-Nya. Meski kita tidak tahu bagaimana wajah Allah, tapi kita bisa merasakan kehadiran-Nya."

Acara hari itu ditutup dengan membaca doa khatam Quran bersama-sama. Baru kali itu rasanya terharu sekali membaca doa khatam Quran. Beberapa peserta bahkan terdengar terisak menangis. "Ya Allah sayangi kami dengan Quran. Jadikan Al Quran sebagai imam, cahaya, hidayah dan rahmat. Ya Allah tegurlah kami bila melalaikan dan ajarkan mukjizat Al Quran yang menjadi sumber rezeki sepanjang malam dan sepanjang siang hari.."

Satu pemateri lainnya lalu bercerita tentang pengalamannya. Seorang Guru yang kerap mengisi kajian di depan murid-muridnya setiap pagi selepas shalat Dhuha. Salah satu kebiasannya adalah tidak pernah absen membaca Quran dan artinya tanpa terputus. Banyak keajaiban yang diperolehnya. Sambil menangis, dia bercerita begitu banyaknya keajaiban yang diperolehnya. Mulai dari pergi haji tanpa mengeluarkan sepeserpun uangnya, pertengahan tahun ini berankat umrah, bisa memiliki sebuah mobil Avanza baru - padahal kalau dipikirkan dengan gajinya sebagai seorang guru rasanya sulit sekali dipercaya. Lalu beberapa bulan terkahir ini beliau juga mendapat hadiah sepeda motor. Masih banyak keajaiban yang diterimanya, bahkan beliau punya kedekatan emosioanl khusus murid-muridnya merajuk berharap beliau terus menjadi walinya meski telah naik kelas.

Dalam sesi lainnya Mba Lutfi bercerita, tahun 2008 (saya lupa lagi, antara 2008 atau 2009) beliau berangkat umrah, juga tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Pa Giwur, seorang guru di satu SMP Negeri di Bandung juga bercerita. Kali itu, dia bercerita keajaiban saat belliau memimpin siswa-siswanya berdoa pagi di lapangan sekolah sebelum shalat ghaib bersama (mendoakan kaum muslimin yang meninggal di mana saja) dan dilanjutkan dengan shalat Dhuha. Dedaunan seperti terdiam seolah ikut khusyu berdoa bersama.

Mereka bertiga dan pegisi acara lainnya adalah para pencinta Quran yang tidak pernah absen membaca "Surat Cinta-Nya", tidak pernah lelah mengajak orang lain juga melakukan hal yang sama. Sungguh Allah mengganjar mereka semua dengan balasan terindah. Semoga berkah dan kasih sayang Allah selalu tercurah untuk mereka semua.

Dari Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu, katanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf. " (HR. At-Tirmidzi, katanya: hadits hasan shahih)
Share:

0 Comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.