Friday, 11 June 2010

PIala Dunia

Piala Dunia 2010 tinggal itungan jam lagi yaa?
Yuk ah sekarang kita obrolin soal Piala Dunia aja yaa, ya lagi happening  sekarang. Nah aku mau muali aja dari tahun 1986. Waktu itu aku masih bocah, usia 7 tahunan gitu deh hehehe. Well, karena aku belum begitu ngeh, yang aku inget dari Piala Dunia 1986 itu adalah maskotnya! kaya begini ini deh.

 Tau kan, namanya Pique. yang digambarkan sebagai sebuah lada jalapeƱo yang merupakan karakteristik dari masakan Meksiko, dengan kumis dan sebuah sombrero Colimote. Ia digambarkan menggunakan pakaian yang warnanya merupakan warna tim sepak bola Meksiko. Nama "Pique" berasal dari kata picante yang berasal dari bahasa Spanyol, yang dalam bahasa Indonesia berarti paprika dan saus pedas. Selain itu di buku tulis yang aku punya waktu itu covernya juga ga jauh-jauh dari tema Piala Dunia. yang aku inget juga covernya adalah Gambar Maradona
yang lagi mengangkat trofi Piala Dunia  setelah membuat Jerman Barat  dan para pendukungnya nangis bombay   (deuh  maennya di India kali ya)
Nah, beralih ke tahun 1990. Seperti biasa, Piala Dunia selalu digelar setelah kompetisi liga-liga dunia berakhir, juga barengan dengan liburan sekolah. Aku mulai ngeh banyak soal Piala Dunia nih. Kali ini Piala Dunia digelar di Italia. Kali ini logonya seperti ini   Hmm, tampak seperti logonya Lega Calcio yaa?


dan Voila.... akhirnya Jerman Barat bisa berbalas pantun eh salah ding, Balas dendam dengan mengalahkan Argentina di Final dengan skor tipis, 1-0 saja. 
Anyway, meskipun ga juara, Italia dapet hiburan juga dengan keluarnya Salvatore"Toto" Schilachi sebagai Top Scorenya plus jadi Pemain terbaik. Satu hal yang aku suka dari Piala Dunia 1990 ini adalah Theme songnya
"To Be Number One" yang dinyanyiin sama Giorgio Moroder. "To be number one, run like a wind playing hard. but always playing fair"...Nah, 4 tahun kemudian, Piala Dunia 1994 digelar di tahun 1994 di Amrik sono. Waktu itu Finalnya digelar minggu malam, tepat menjelang aku ngikutin hari pertama penataran di SMA  (deuuuh, ga penting kali yeee ) 

                         Yang aku inget di sini tentu saja aksi Roger Mila bareng timnasnya Kamerun yang ciamik (meski dah tuir dia masih aja direkrut Pelita Jaya beberapa tahun kemudian), cara selebrasinya Dia yang menari dipinggir lapang, gimana spartannya mereka menahan Italia (meskin tersingkir) di semifinal. O, iya jangan lupain juga selebrasi lainnya dari Bebeto saban dia ngerayain golnya yang dua persembahkan buat anaknya yang baru lahir.
Deuh, ayah yang baik ya dia??? :)   
Tapi, ada yang tragis juga ya di Piala Dunia kali ini. 

Yup, Andres Escobar akhirnya tewas ditembak suporter Kolombia yang kecewa gara-gara timnya (atau si bobotoh ini bete dia jadi bangkrut gara-gara kalah taruhan)  kalah setelah gol bunuh diri ya Escobar ini.  O, iya Lagi-lagi Eropa belum bisa ngalahin kerasnya persaingan (plus panasnya suhu) di benua Amerika ya. Di Final ini Brazil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Italia di Final.

Kemudian Piala Dunia 4 tahu berikutnya di gelar di Perancis tahun 1998. Yeay, akhirnya tuan rumah Perancis Juara di perhelatan kali ini. 
Cukup impresif juga mengingat latar belakang pemainnya yang multi etnis, Seperti Zidane, Thiery Henry, Lilian Thuram etc...  

Michael Owen di Piala Dunia ini muncul sebagai pemain termuda  terbaik  meski ia masih dianggap sebagai anak kecil. Tapi owen membuktikan bahwa kakinya memang ajaib. Dan nggak ada partai lebih penting ketimbang Inggris vs Argentina. Tim tango dibuat gugup oleh aksinya di partai putaran kedua. Kekhawatiran itu terbukti benar adanya. Selepas menerima umpan dari David Beckham di garis tengah, owen melesat bagaikan mobil ber-Turbo boost. Owen ngebut kearah Carlos Roa, kiper Argentina. Bek argentina yang terkenal garang di buat bagaikan sapi ompong. Mereka Cuma sukses menggiring owen agak ke kanan. Setelah itu kaki kanannya menggetarkan gawang argentina dan menjadi gol indah piala dunia 1998.
 Selain itu Kroasia juga cukup menarik perhatian di sini setelah melaju ke semifinal dan merebut tempat ketiga, kostum timnas yang mirip caturnya itu cukup eye catching lhooo. Ditambah keluarnya Davor Suker jadi Top Scorer di sini.
Beralih ke tahun 2002, akhirnya Asia kebagian juga jadi tuan rumah dengan ditunjuknya Jepang dan Korea Selatan jadi tuan rumah.Anyway, Jepang emang emang canggih dan super duper keren ya. Selain  maskotnya yang tampak futuristik., stadiaonnya keren banget, salah satunyanya yaitu Stadion Sapporo Dome 

Nah, yang menarik dari stadion ini adalah stadion ini memiliki dua macam permukaannya yang dapat diganti-ganti. Permainan bisbol dimainkan pada permukaan dengan rumput buatan, sementara jika ingin mengadakan pertandinga sepak bola menggunakan lapangan rumput. Beberapa stadion yang lain yang dilengkapi fitur seperti stadion ini adalah Gelredome di Belanda, Veltins-Arena di Jerman dan Stadion Universitas Phoenix di Amerika Serikat. Tidak seperti tiga stadion tersebut, Sapporo Dome memiliki atap yang tetap.
Pergantian dari lapangan bisbol ke lapangan sepak bola dimulai dengan menyimpan permukaan tanah berumput buatan yang dipakai untuk pertandingan bisbol. Setelah selesai, kumpulan tempat duduk stadion berputar dari kedudukan menyudut untuk bisbol ke kedudukan paralel (biasa). Kumpulan tempat duduk stadion utama kemudian diselipkan kembali, dan bubungan tempat sepak bola masuk ke dalam stadion. Stadion diturunkan kemudian berputar 90 derajat. Perubahan dari lapangan sepak bola ke lapangan bisbol terjadi sebaliknya. Wow Keren yaaaa????
Nah, di piala Dunia kali ini tuan rumah Korea Selatan tampil impresif setelah menghempaskan Italia di Babak 16 besar dengan skor 1-2, korban berikutnya juga Spanyol yang harus menyerah 3-5. Waitnya, Byron Moreno sempat jadi kontroversi dan mengundang caci maki . Yang menarik, saking sakit hatinya publik Italia, Ahn Jung Hwan sang pencetak gol dari Korea Selatan ga boleh lago maen diItalia.
Fiuh, ada-ada aja yaaa.
O iya, Brazil kembali mengukuhkan supremasinya sebagai kampium sepak bola setelah keluar sebagai juara dengan mengalahkan Jerman 2-0 saja.
Selain Korea selatan, Turki cukup menarik perhatian dengan aksi keren kiper rustu Recber yang identik dengan strip hitam di bawah matanya. 
Seingatku strip hitam yang dia goreskan di bawah kedua matanya buat ngasih kesan seram sama pemain lawan. deuuh, emang mau uji nyali kali yeee hehehehe

Berlanjut ke perhalatan di tahun 2006 yang di gelar di  Jerman.  Kalau di piala Eropa yang digelar dua tahun sebelumnya di Portugal Timnas Ceko bisa tampil impresif, kalli ini di Piala Dunia 2006 Ceko melempen dan gagal melaju ke babak 16 besar satu strip di atas Amerika Serikat. 
Masih inget kedipan maut Ronaldo sama  rekan-rekannya di bangku cadangan ketika berhasil membuat striker Wayne Rooney diusir wasit. Insiden ini membuat The Three Lions timpang di 90 menit pertandingan.
Inggris pun akhirnya kalah 1-3 lewat adu penalti. Namun untuk John Terry, bukan kekalahan yang diingatnya. Melainkan kedipan maut dari Ronaldo.
"Saya masih ingat kedipan Ronaldo dari bangku cadangan," ujar Terry seperti dilansir The Daily Express, Kamis 8 Oktober 2009.
"Padahal kami datang ke PD 2006 sebagai pemenang potensial dan keluar (dari turnamen) lewat adu penalti. Hal seperti itu sulit dilupakan dalam hitungan minggu, bulan, tahun, bahkan sampai sekarang."
Kedipan Ronaldo bukan saja sulit dilupakan Terry, tapi juga seluruh masyarakat Inggris. Selepas PD 2006 berlangsung, CR yang saat itu masih memperkuat Manchester United tidak mendapat sambutan ramah.
Di awal kompetisi musim 2006-2007 Premier League bergulir, ia mendapat cemoohan. Tiap kali bola berada di kakinya, penonton akan berteriak 'booo..'.
Ini bertahan hingga pertengahan musim. Makian baru berhenti ketika CR berhasil memberikan gelar EPL untuk Setan Merah.

Peristiwa naas di gelaran inni menimpa ZInedine Zidane yang terpaksa harus keluar setelah terkena kartu merah gara-gara menanduk Materazzi. Kalau seandainya Zidane gak menanduk Materazi mungkin skenario Piala Dunia 2006 akan melahirkan cerita lain. Sayang sekali ya, padahal tema Piala Dunia kali ini adalah "A Time to Make  Friends". btw, apapun alasan Zidane menanduk Materazi, dia tetap seorang maestro sepak bola yang jempolan lho....



O iya di tahun ini akhirnya Itallia keluar sebagai juara setelah mengalahkan Prenacis dengan skor akhir 5-3.

Nah, apa yang kallian inget dari Piala Dunia yang kalian ikutin?



Share:

0 Comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.