Saya
pernah bikin status beberapa  hari yang  lalu 
soal yang namanya  chemistry dalam
pertemanan.  Seperti ini nih statusnya.
Pertemanan itu seperti reaksi kimia. Kita akan merasa nyaman dengan mereka yang punya frekuensi yang sama. Beda chemistry, susah buat akrabnya.
![]()  | 
| Merem Melek sesi Terapi. Credit: Ihsan Zakian | 
Apa Sih NLP itu?
Sebelum
saya cerita  soal  chemitry-chemistryan dan   beberapa 
spoil kecil  lainya,  saya cerita dulu dikit ya soal NLP.   Biar ga bingung, apa sih NLP itu. NLP adalah
singkatan dari  Neuro Linguistic  Programming. 
Secara sederhana, NLP bisa diartikan sebagai cara bagi kita  buat mengarahkan  pikiran, perasaan, bahasa  dan perilaku yang  bisa memberikan  hasil seperti yang diinginkan.  
 
Masih
bingung juga? Coba kalau saya sebut Uya Kuya,  Denny Darko, Romy Rafael, Deddy Corbuzier  yang identik dengan  predikatnya sebagai magician atau
ilusionis.   Kalau dengan hipnotis lawan bicara  akan dikondisikan dalam keadaan tidak sadar,  maka dengan NLP ini  lawan bicara tetap dalam keadaan sadar. Ga usah parno kalau  aib atau rahasia kita  bakal terkorek. O, ya  jangan lupa  ya,  ini bukan magic  seperti  yang dilakukan Deddy Corbuzier  yang  bisa bikin  sendok melengkung atau  ilusi  lainnya. Seperti  yang sudah saya bilang sebelumnya,  mempelajari  NLP ini adalah teknik untuk mengarahkan  pikiran, perasaan, bahasa  dan perilaku yang  bisa memberikan  hasil seperti yang diinginkan.
Teknik yang diajarkan oleh NLP  ini   tidak bertujuan 
negatif  untuk  mengarahkan 
lawan bicara  kita untuk mengorek-ngorek  aib atau 
mengarahkan mereka  untuk
melakukan sesuatu  hal yang ‘jelek’. malah nih, dengan
NLP  ini 
kita  bisa membantu   teman atau siapa saja  untuk 
mengatasi  fobia/kecemasan dan
trauma. Bahkan, tidak semua hal  harus
diketahui terapisnya, lho. 
Terapis hanya perlu untuk mengarahkan saja. Manfaat lainnya juga yang bisa dirasakan juga untuk memotivasi (orang lain atau sendiri) dengan mengoptimalkan panca indera untuk orang-orang dengan kecenderungan tipikal masing-masing yang sesuai. Makanya enggak heran kalau kita ketemu dengan orang yang enakeun ngomongnya. Tanpa kita sadari, ternyata mereka bisa menekan hot button yang kita miliki dengan pilihan kata yang tepat untuk tipikal visual, auditory atau kinestetik, misalnya.
Terapis hanya perlu untuk mengarahkan saja. Manfaat lainnya juga yang bisa dirasakan juga untuk memotivasi (orang lain atau sendiri) dengan mengoptimalkan panca indera untuk orang-orang dengan kecenderungan tipikal masing-masing yang sesuai. Makanya enggak heran kalau kita ketemu dengan orang yang enakeun ngomongnya. Tanpa kita sadari, ternyata mereka bisa menekan hot button yang kita miliki dengan pilihan kata yang tepat untuk tipikal visual, auditory atau kinestetik, misalnya.
Motion Creat  Emotion
- Emotion Create Motion.
Dalam
beberapa sesi  praktik, saya dan
teman-teman  peserta  mencoba 
untuk mempraktikan beberapa teknik yang simple dan fun.  Misalnya saja 
nih teori  Motion creation
emotion  atau  emotion create motion. Jadi nih yang namanya emosi  bisa memengaruhi  gesture  atau sikap tubuh, atau sebaliknya, sikap tubuh bisa  berpengaruh sama yang namanya emosi.
Coba
deh  sekarang anda  berdiri, angkat tangan dan telunjuk yang
mengarah ke atas. Setelah itu, tatapan matanya arahkan juga ke atas dan tarik
bibir  membentuk lengkung senyum. Iya,
senyum yang paling manis. Bunciiiissss!  *Eh ini  kayak mau difoto aja, ya?* 
Lalu
sekarang, dalam posisi  dan sikap tubuh yang
sama, cobalah  untuk  membayangkan hal-hal  yang 
membangkitkan perasaan sedih atau marah. Bisa, ga? Saya yakin banget
100%  gagal, ga bisa. Gimana? Asik, kan?
Lanjuut...
Rapport :  Verbal dan Non Verbal 
O,
ya soal chemistry tadi itu, ya.  Jadi
nih,  kita itu kan cenderung  merasa 
nyaman dengan orang  yang
nyambung, satu frekuensi.  Untuk mendapatkan  chemistry 
yang cepat,  kita bisa  melakukan rapport. Ini bisa dilakukan dengan  menyesuaikan gerak-gerik alias gesture atau
dengan intonasi bahasa, misalnya  orang
batak saat ketemu dengan orang sunda. Salah satunya akan mencoba  menyesuaikan untuk berbicara dengan
intonasi  yang mendekati. Biasanya jadi
lebih cepat cair dan nyambung, tuh.  
Mengatasi Trauma dan Fobia
Dalam
sesi  lainnya,  saya dan teman-teman peserta juga
belajar  untuk  mengatasi fobia atau trauma. Ini adalah salah satu sesi praktik yang seru dan
menarik. Bahkan Kang Ihsan, trainer  NLP  ikut memberi terapi.  Saya bisa melihat sendiri  reaksi tangan peserta    yang
merasa  geli saat mendapat sugesti ketika
mendapat bayangan  benda yang ditakuti dan
tenang ketika mendapat analogi  yang
diarahkan oleh trainer.
Self Healing
Dalam
seminar ini peserta juga mempraktikan untuk membantu  teman untuk 
mengubah kebiasaan buruk atau   mengatasi trauma.  Dengan mempelajari Kolaps anchor, saya mencoba
untuk membayangkan dua buah benda  yang
mewakili  dua hal yang bertentangan.  Dengan mata terpejam, saya membayangkan sebuah
benda  lengkap dengan  deskripsinya seperti  bentuk, warna , tekstur, aroma dan suara yang
mewakili  kenangan  buruk dan di satu benda lagi lengkap dengan deskripsi  sepeti sebelumnya dengan detil yang berbeda
dan berlawanan.  Saya bisa merasakan
sedikit sensasi  yang dialami. Waktu
itu tangan saya terasa dingin dan berkeringat gitu, dan  ada sensasi  tenang 
alias rileks  yang saya rasakan. 
Untuk
hasil yang terbaik,  terapi  yang dilakukan memang  harus dilakukan secara berulang untuk melatih
kepekaan. Selain memang berguna untuk mengobati sendiri,  nantinya 
para peserta  juga bisa membantu
teman atau siapa  saja untuk mendapatkan
terapi ini.  
Komposisi
teori dan praktik  yang berimbang tidak
membuat acara  seminar  yang berlangsung selama 2 hari, dari jam 8
pagi sampai jam 5 sore itu terasa menjenuhkan. Dengan jumlah peserta yang tidak
banyak, selain  semuanya mendapat arahan,
ternyata  chemistry di antara peserta
cepat terbentuk dan membuat para peserta cepat akrab. Padahal baru ketemu dua  hari itu saja, lho.
Terlalu
banyak  sebenarnya yang pengin saya ceritain. Tapi 
rasanya akan berbeda dengan mengikuti sendiri serunya belajar  Neuoro Linguistic Programming atau NLP ini. 
Dengan investasi  sekitar  1,5 juta, anda bisa mengikuti seminar selama
2 hari. Nantinya, setiap
peserta  yang sudah mengikuti kelas atau
seminar ini  bisa segera langsung mengaplikasikannya  dalam aktivitas sehari-hari.  
Dengan
mengikuti NLP,  kita bisa  memperbaiki teknik komunikasi jadi lebih baik dengan berbagai karakter  yang kita jumpai, jadi lebih peka dengan
mengoptimalkan semua panca indera yang dimiliki,  mengenal model yang pas untuk belajar atau
bekerja   yang sesuai  dengan kepribadian yang kita miliki,   menentukan
tujuan lebih terarah dan  banyak
lagi  keuntungan lainnya. berminat?  Silahkan kepoin fanspage https://www.facebook.com/ZakianCoachingTraining atau  http://www.zakiancoach.com/   untuk keterangan  lebih detil





Pengen bisa mengatasi hal2 negatif di diri...karena sy orangnya mudah cemas..kalo latihan sendiri bisa ngga mba?
ReplyDeleteKalau sudah ikut kelasnya bisa kok, mba. malah setelah selesai ikutan kelas ini memang harus sering dilatih.
DeleteWah mbak, saya tertarik di dunia linguistik Mbak. Khusus linguistik saraf ini ilmu ini mungkin masih sangat jarang sekali.
ReplyDeleteIya, masih banyak yang belum tau, Ridha. Saya juga baru tau kemarin pas ikutan kelasnya.Ayo ikutan Ridha. :)
DeleteSudah lama pengen ikut dan tahu lebih banyak, tp pasti terbenturnya biaya yang jut2an itu hehehe
ReplyDeleteMudah-mudahan ada rejekinya ya,Mbak. Seru, asik dan pastinya jadi investasi penting.
DeleteTerus Mbak, ikut pelatihan NLP ingin jadi trainernya atau untuk nyedmbuhi diri dulu ? wuiih kayaknya asyi, NLP tujuan besarnya bisa memotivasi seseorang
ReplyDeleteGa kepikiran buat jadi trainer waktu daftar acara ini. Pas daftar yang kepikir buat nyembuhin diri, Mas Ahmed :)
Deleteiya mbak, asik banget kalo cara belajarnya seperti ini ya
ReplyDeleteIya Mbak, waktu 2 hari ga kerasa. Asik baget nih.
Deletesaya pengen menghilangkan grogi kalau bicara di depan banyak orang. Bisa kali, ya :)
ReplyDeleteBisa Mak Myra. Secara Aku juga suka nervous kalau ngomong depan umum.Perasaann kayak mau diterkam rame2 gitu, deh hehehe.
Deletebagus banget ya training kayak gini, bisa self healing ya fi..
ReplyDeleteBanget Wi, cocok buat yang punya krisis PD atau punya fobia.trauma.
Deletewah mantep tuh kayaknya terapinya hehe.
ReplyDelete