Kalau yang seumuran saya, atau lebih unyu dan suka
lagu-lagu easy listening tahun
90an (teuteup, ya)
pasti kenal deh sama boy band
yang satu ini, All 4 One. Secara fisik
mereka memang kalah
cuco sama boyband
seperti Backstreet Boys, Boyzone atau N’syinc. Iya,
Setau saya juga lagu-lagu
mereka terhitung biasa aja, ga terlalu
ngehits kecuali I swearnya itu. Eh tapi lagunya yang I Can Love You Like Thatnya juga lumayan happening. Buktinya diparodiin sama Deni Chandra cs jadi Antrilah di Loket.
Friday, 28 November 2014
Friday, 21 November 2014
Icip-icip Udon Original Ala Marugame Udon
Coba
sebut deh makanan khas Jepang.
Apa sih yang pertama terlintas?
Sushi? Sashimi? Sukiyaki? Tempura? Ramen? Masih ada
satu makanan khas dari negerinya Oshin, apalagi kalau bukan Udon. Mie - yang punya ukuran lebih tebal dari mie biasa atau ramen - dengan rasa yang kenyal plus kuah santan
dan aneka toping ini dulunya
adalah makanan khasnya para kaisar. Dikenalkan oleh para pelayan kerajaan
kepada masyarakat luas
membuat Udon - yang
sebenarnya punya 45
jenis variasi – semakin dikenal
luas di Jepang dan dunia. Saking legendarisnya,
Pemerintah kota Kyoto malah mendirikan
sebuah museum khusus yang
bernama Kyoto Gyon Udon.
Dokumen Pribadi |
Saturday, 15 November 2014
Gudang Martabak, Street Food Kuliner di Bandung
Ngomongin Bandung dengan kuliner kayaknya udah kayak dua sisi mata uang. Jalan-jalan ke Bandung ga komplit kalau ga icip-icip kuliner. Begitu juga kalau ngomongin kuliner, ga bisa deh melupakan Bandung sebagai salah satu destinasi wisata kuliner. Mau yang murah meriah sampai yang mahal, mau yang kaki lima atau resto, komplit deh. Beberapa nama malah udah identik dengan oleh-oleh Bandung.
Nah, yang satu ini saya yakin deh bakal jadi oleh-oleh wajib buat yang jalan-jalan ke Bandung, Gudang Martabak! Meskipun mengusung konsep street food, soal kualitas rasa dan kehigienisannya dijamin numero uno, alias nomor satu. Makanya, hari sabtu weekend kemarin, setelah sesiangan jalanan Bandung dibuat jadi lautan biru oleh bobotoh yang gegap gempita merayakan kemenangan Persib sang pangeran (aish) menjuarai LSI, saya ga jeri buat keluar. Lagi pula Gudang Martabak ini memang baru buka jam 18 petang. Sempat dibuat gemes sama sopir angkot yang super woles membawa angkotnya. Sebelnya lagi, harusnya belok kiri dari perempatan eh malah mengambil jalan lurus. Nahan diri aja, biar bibir ga tambah manyun nyaingin Angelina Jolie (huuuu, maunya!), akhirnya saya jalan sedikit dari perempatan Pasirkaliki menuju TKP.
Tuesday, 11 November 2014
Serunya Pembukaan Gerai Ke-100 Chatime di Bandung
Hari Jumat
tanggal 7 November 2014 kemarin
saya dan beberapa teman dari komunitas Blogger Bandung
berkesempatan menghadiri acara
Launching gerai ke-100 Chatime
yang berada di Bandung indah Plaza
Jalan Merdeka No. 56 Bandung,.
Meski lokasi
gerai ke-100 Chatime ada di BIP,
gelaran launching Chatime ke-100
ini diselenggarakan di Living Dago Plaza, jalan Ir. H. Juanda, tidak
jauh dari Taman Jurasik Dago yang sempat legendaris waktu saya SMA - kuliah
dulu. Hayo, ada yang inget, ga?
Dancer dari ISBI menari diiring lagu Mojang Priangan dengan konsep Modern Dance |
Monday, 3 November 2014
Cerita Lain Dari Acara Hijab Workshop Bareng Mazaya
Sekitar 3
minggu yang lalu, saya tiba-tiba ditarik ke grup
Ladiesiana sama Mbak Icha a.k.a
Elisa Koraag. Singkat ceritanya,
Ladiesiana ini grupnya
kompasioner, khusus perempaun
(ya iyalah, makanya
namanya Ladiesiana hehehe).
Sempet bingung
juga dan bilang sama Mbak Icha,”Da apa Aku mah, ga punya akun di Kompasiana (eh ga gitu
juga sih.)”
“Ya udah,
bikin aja, Fi,” kata Mbak Icha.
Seingat
saya dulu pernah punya akun, tapi lupa daftar dengan email yang mana dan apa passwordnya. Yasud, enggak ada
jejak juga di
akun lama, akhirnya saya buka
akun deh di Kompasiana. Makin nambah
aja akun blognya, untungnya
udah blog-blognya yang lama
udah dibenahin, jadi ga
pusing mau posting apa dan di mana.
Beberapa hari
kemudian saya dicoleki (lagi) mak Icha. Ada event
Hijab Workshop di Bandung yang disponsori sama Mazaya, produk KosmetikMuslimah yang alami dan halal.
Apalagi pas tahu bintang tamunya Zaskia
Adya Mecca. Jelas ga boleh
dilewatin, dong. Seat yang tersedia
terbatas cuma buat beberapa orang pula.
Buru-buru deh daftar sambil
ngajaki Tian blogmate saya dan
Teh Mega, yang baru aja kenalan di grup Ladiesiana.
Hari jumat
tanggal 31 Oktober saya, dan Tian
janjian ketemuan sama Mbak Wardah
atau lebih akrab dipanggil Mbak Wawa , admin Ladiesiana dan
Kompasiana di lobi hotel Ibis. Di
Sini juga kami dikenalin sama Mbak Erli, General Manager Marketing Mazaya yang ramah dan cantik.
Setelah ngisi perut
dulu di food court yang ada di
BSM, kami plus Teh Mega (ngomong-ngomong soal teh Mega, beliau inibumil yang udah
punya 3 anak, dan sulung yang duduk di
bangku SMP. Sumpah, cantik banget. Lupa euy ga nanya formula rahasia cantiknya) yang
datang belakangan langsung menuju
acara yang berlangsung di arena
Trans Studio Bandung. Acara yang dibuka
oleh Teh Atalia (iya,
istrinya Kang Emil, walikota
Bandung tea) saya ceritain di sini.
Buat
saya, acara yang berlangsung hari itu sebenarnya kurang
puas. Maksudnya, materi yang diterima
kurang banyak dan kurang lama. Masih penasaran kepo sama banyak hal. Mungkin bakal lebih asik
lagi kalau durasinya lebih lama
hihihi....
Soal keberadaan kosmetik
Mazaya aja baru ngeh sejak ada event ini. Emang sih, Mazaya termasuk
kosmetik baru, baru muncul
awal-awal tahun 2014. Produk-produknya
Mazaya itu komplit, pake banget.
Selain kosmetik mulai dari sabun
muka sampai maskara, dari sabun mandi
sampai parfum, serum, perawatan wajah dan kulit lainnya,
komplit. Sempat stalking juga ke web resminya Mazaya dan nemu penjelasan detil
produk-produknya di sana.
Untuk
ukuran produk kecantikan dengan
kelebihan yang dimiliki, cincai deh
menurut saya. Bandingkan aja dengan brand lain,
kualitas Mazaya dengan formulanya
yang water base dan matte boleh
di adu.
Selesai mengikuti acara, minus
Mbak Wawa, kami bertiga
memanfaatkan tiket terusan buat
lihat wahana-wahana yang ada di arena TSB. Secara Teh Mega lagi
hamil besar, terlalu
riskan buat menjajal
wahana di sana. Kalau saya
emang nyalinya udah menciut,
hahaha... akhirnya diputuskan
buat foto-foto aja di beberapa
lokasi berikut foto-foto bareng sama kru
TSB yang berdandan halloween.
Sambil sok cool, padahal ngeri-ngeri narsis, berani-beraniin diri foto-foto
bareng hantu dadakan.
Sebenarnya
mereka ini cantik-cantik dan
cakep-cakep. Berhubung (sepertinya) tuntutan peran, jadilah mereka
lebih horor dengan tampang horor
dan flatnya. Sempet ditanyain sama hantu
bocah yang bawa-bawa balon yang nunjuk goodie bag
yang saya bawa.
Credit: Tian Lustiana |
“Itu
apa?” tanyanya dengan nada yang udah
persis kayak hantu di film-film.
Saya nunjuk goodie bag, mengonfirmasi
pertanyaannya, “ini?”
“Iya!”
“Ini
goodie bag,” saya jawab setengah keder dikepoin hantu.
“Dapet
dari mana?”
“Acara yang di sana,” jawab saya sambil mempercepat langkah, takut dimintain
sih.
Puas foto-foto, akhirnya kami berpisah
dan kembali ke rumah masing-masing. Makasih
banyak buat Mbak Icha yang udah
nyemplungin saya ke grup Ladiesiana Mbak Wawa
yang humble dan Mbak Erli yang ramah. Jangan kapok ajakin saya lagi kalau
ada acara ya :D