Sunday 30 September 2018

Membesarkan Anak Bertumbuh dengan Sukses dan Bahagia

Hari itu, Elizabeth Santosa, M.Psi, SFP, ACC seorang psikolog cantik yang wajahnya mengingatkan saya sama aktris Happy Salma nanya gini sama audiens (termasuk saya):


"Mau anaknya sukses atau mau anaknya bahagia?"

Sebagian menjawab sukses, sebagian lagi menjawab bahagia.  Sebagian lainnya terdengar menggumam pelan menjawab dua-duanya. Seolah ga yakin, ya karena emang opsinya cuma dua, bukan tiga :). Eh tau tidak? Ternyata  jawaban yang mengingkan keduanya itu diamini oleh beliau, lho.

anak tumbuh sehat dan bahagia

Katanya nih, sambil melanjutkan penjelasan, Elizabeth juga menginginkan anaknya sukses dan bahagia. Kedengerannya egois. Tapi yaaa, yakin deh, semua orangtua dan calon orangtua (iya saya maksudnya) pasti mengharapkan punya anak-anak yang sukses dan bahagia. Ya, kan? Duh, mules saya membayangkannya. Bukan apa-apa, effort untuk mewujudkannya ga gampang. Banyak hal yang harus dilalui dan diperjuangkan. 

Rabu kemarin, tepatya tanggal 26 September 2018  bertempat di Ambrogio Patisserie, Jalan Banda No. 26 Bandung, LACTOGROW mengadakan talkshow dengan tema  LACTOGROW Grow Happy.

Seneng sekali saya bisa menginvestasikan waktu untuk menyerap ilmu baru seputar tumbuh kembang anak yang membahas dari sisi psikologisnya dengan bahasa orang awam. Ga ada deh,  yang ngantuk menyusup di sela-sela acara. Materi-materi yang disampaikan terasa begitu renyah, enak dicerna. Mata pun melek, dan perhatian tetap fokus. Paparan materi yang disampaikan 2 narasumber lainnya yaitu Gusti Kattani Maulani selaku Brand Manager Nestle  LACTOGROW dan dr Fatima Safira  Alatas PhD (dokter spesialis anak) pun ga kalah serunya. Banyak insight baru yang saya dapatkan dan dengan senang hati bakal saya share di sini.  Yuk, simak terus, ya.

Gizi dan Kebahagiaan

Walaupun gizi yang diberikan cukup kalau ga dibarengi dengan rasa kebahagiaan,  proses tumbuh kembang anak dari sisi psikologis  akan terganggu. Masalahnya, di Indonesia masih banyak juga orang tua yang juga kurang aware soal pemenuhin gizinya.  Sedih deh ngebayangin anak-anak yang terjebak dalam situasi seperti ini. Ya gizi kurang, afeksi (kasih sayang) juga ga cukup. Sebagai informasi nih, menurut paparan yang disampaikan oleh  Gusti Kattani Maulani, hasil survey  menemukan fakta  kalau 3 dari 4 anak mengalami kekurangan asupan berupa energi, lemak dan zat besi. 

anak tumbuh sehat dan bahagia

Pantesan ya, kalau saya bandingin anak-anak di Barat mereka tuh badannya bongsor-bongsor. Asupan lemak yang cukup  bisa memenuhi kebutuhan protein yang diperlukan buat tumbuh kembang fisiknya. Semenara itu di daerah-daerah atau pedesaan kekurangan zat besi pada anak-anak lebih banyak ditemukan.  Hmmmm, kira-kira kenapa, ya? Padahal sayuran seperti bayam yang kaya akan zat besi kan bukan sesuatu hal yang mahal dibanding daging misalnya. Sepertinya edukasi atau tingkat kesadarannya masih kurang.


Konsep Bahagia dan Tumbuh Kembang Anak

Sesi kedua bersama Elizabeth ini yang paling saya sukai. Soalnya eksplorasi konsep kebahagiaan yang disampaikan aplikatif dengan keseharian orang-orang dewasa.  Ga aneh sih, karena sebenarnya untuk menjadikan seoarang anak yang bahagia itu dimulai dari orangtuanya dulu.  Kalau orangtuanya bahagia, ya anaknya juga bakal bahagia.  Dari sini saya jadi sedikit lebih paham juga soal  hormon yang dikaitkan dengan kebahagiaan yaitu hormon dopamin,  oksitosin , serotonin dan endorfin. Dulu masih  samar dan mbulet, apa sih bedanya?



Sederhananya gini, hormon dopamin itu berkaitan dengan rasa jatuh cinta, semangat, rasa percaya diri dan motivasi. Sementara hormon serotonin kaitannya erat dengan mood dan depresi. Kalau kadarnya cukup dalam tubuh kita, akan menghsailkan mood yang baik dan meredakan depresi.  Sedangkan hormon oksitosin yang lebih sering dikaitkan dengan aktivitas seksual ternyata  juga berpengaruh pada sifat keibuan seseorang.  Psikologis yang stabil dari seorang ibu kan perlu dan berpengaruh banget dalam proses mendampingi tumbuh kembang anak.  Makanya saya setuju dengan qoute yang dijelaskan di sesi ini, yaitu:


Happy Parents Resilient Children

Dari beberapa pengamatan yang pernah saya lakukan, suasana hati yang dialami ibu juga akan menular pada anak-anak. So, pesan saya buat para ayah dan calon ayah, baik-baiklah dan perlakukan emaknya anak-anak agar mereka bisa membesarkan  anak-anak  yang bahagia.

Ngomong-ngomong soal anak-anak yang bahagia ternyata mereka punya potensi lebih besar jadi orang yang berhasil. lho. Bukan cuma isapan jempol atau angan-angan muluk. Penjelasan sederhananya gini,  kalau anak-anak dibesarkan dalam keluarga yang penuh cinta dan kasih sayang dia akan bersemangat untuk ke sekolah, bernteraksi dengan teman-teman dan kemampuan otaknya untuk menyerap informasi juga jadi lebih baik.

anak tumbuh sehat dan bahagia

Konsep kebahagiaan pada anak juga dijelaskan dari sisi motivasi dan kepercayaan diri.  Ada baiknya anak-anak terutama pada usia 4-5 tahun mereka dibantu untuk menemukan skill yang mereka miliki.   Mereka yang berhasil menemukannya akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Karena pada usia ini mereka butuh pengakuan, bisa melakukan sebuah pencapaian karena usahanya sendiri. Bukan dibantu orangtuanya. Kebayang kan, kayak gimana? Ga harus sesuatu hal yang wah, dan spektakuler. Untuk hal-hal sederhana pun bisa jadi kebanggan buat mereka.



Di sela-sela materi, para audiens diajak untuk mengisi kartu yang berisi pertanyaan. Sederhana padahal, tapi lumayan bikin saya mikir keras ngisinya. Selain diminta untuk menyebutkan hal-hal yang membahagiakan dalam 7 hari terakhir beberapa pertanyaan berikut ini juga  diminta untuk diisi:
  • Saya mencintai diri saya sendiri karena....
  • Saya berbakat dalam hal.....
  • Saya merasa bahagia jika...
  • Menurut orang terdeka saya, saya berbakat dalam hal...
  • Orang terdekat saya memuji sikap positif saya, yaitu....
Gimana, bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas ini dalam waktu singkat?

Wait, tadi saya belum bahas soal hormon endorfin kan, ya? Nah, ini yang menarik karena hormon endorfin yang juga menghadirkan rasa bahagia bisa dihasilkan ketika kita sudah bekerja atau melakukan aktivitas. Ini juga PR banget buat saya karena kebanyakan aktivitas dilakukan kalau ga di depan laptop yang ngetik di layar HP, menyelesaikan kordinasi ini itu dari chat WA :). 

Sebenernya itu bukan alasan buat saya untuk tidak bergerak. Karena memang aktivitas fisik itu diperlukan.  Makanya, ga heran kalau Michelle Obama juga  mengampanyekan agar anak-anak dan orangtua  lebih banyak bergerak. manfaatnya ganda, ya bahagia ya mengurangi masalah obesitas yang emang banyak ditemukan di Amrik sana.  Seru juga lho, karena kami juga diajak untuk mengikuti gerakan joged yang mirip aerobik ini di layar yang  ada di sisi panggung.

Yang saya highlight juga dari sesi psikologi ini adalah hal-hal berikut:
  • Bahagia itu damai karena membentuk karakter anak ketika anak dewasa
  • Perbanyak aktivitas yang bisa membuat anak bahagia termasuk diantaranya melibatkan diri dengan aktivitas dunia anak.  
  • Kalau nanya pun bukan asal nanya, buatlah si anak antusias bercerita tentang teman-teman atau peristiwa yang dialaminya di sekolah misalnya.
  • Berikan waktu tidur yang cukup buat anak
  • Berikan cinta tanpa syarat
  • Bahagia mahal karena perlu usaha
Sumber kebahagiaan itu ada banyak. Kondisi yang sifatnya afektif   (tertawa, damai,vpemenuhan diri), negatif afektif (marah, sedih, curiga) dan tingkat kepuasan hidup juga perlu dipahami agar bisa mengajarkan pada anak, bagaimana sih arti kebahagiaan yang sesungguhnya. 

Hal sederhana dalam interaksi sehari-hari yang melibatkan emosi misalnya saja ketika kita berjabat tangan dengan orang lain. Pertanyaan apa kabar sesungguhnya punya makna yang dalam, bukan hanya jawaban yang basi-basi sepetrti alhamdulillah, sehat.  Kontak mata yang dilakukan ketika berkomunikasi dengan orang lain juga berperan secara emosional. Sesuatu hal yang sering kita abaikan padahal punya arti penting.  

Kebahagiaan dan Tumbuh kembang Anak dari Sisi Medis

Sesi dari sudut pandang medis yang disampaikan oleh dr Fatima pun ga kalah apiknya.  Dokter yang cantiknya mengingatkan saya sama Maudy Koesnadi ini, bercerita pentingnya bakteri baik (probiotik) yang diperlukan oleh tubuh anak terutama  dalam   1.000 hari pertama masa  tumbuh kembangnya.  Gizi yang tidak tercukupi anak membuat seorang anak rentan mengalami stunting, anemia dan sulit berkonsentrasi.

anak tumbuh sehat dan bahagia

dr Fatima yang spesialisasinya fokus pada masalah salur cerna anak menjelaskan jika pencernaan seorang anak sehat bukan  saja akan memiliki daya tahan dan salur cerna yang baik.   Fungsi-fungsi organ dalam tubuhnya juga akan bekerja optimal,  memiliki komposisi tubuh dan potensi genetik yang baik dan juga memiliki rasa bahagia .
anak tumbuh sehat dan bahagia

Saluran cerna  yang baik dan daya konsentrasi juga saling terhubung, karena kondisi otak berpengaruh juga terhadap saluran cerna. Pantesan ya, kalau saya lagi stres untuk hal sepele nyari sesuatu dalam waktu terbatas, tiba-tiba saja perut saya terasa mules ga jelas. Begitu barang yang dicari ketemu mulesnya hilang, sirna seketika. 

Untuk menjaga saluran cerna dalam keadaan sehat, bakteri yang baik dalam jumlah yang cukup juga diperlukan, Menariknya tidak ada batasan jumlah maksimal bakteri baik dalam usus, lho.  Semakin banyak bakteri baik dalam usus, akan membantu  penyerapan nutrisi yang dibutuhkan anak selain melawan bakteri jahat  dalam tubuh.

anak tumbuh sehat dan bahagia

Dalam 1.000 hari pertama masa tumbuh kembang anaknya, dr Fatima juga tetap menekankan peran penting ASI bagi anak. Gizi yang terkandung dalam ASI itu paling juara, terutama untuk anak di bawah usia 6 bulan. ASI yang cukup diterima oleh anak akan menciptakan  lingkungan asam di usus,  sangat ideal untuk mendukung pertumbuhan bakteri baik. Selain itu ASI juga meningkatkan antibodi, membantu sekresi lendir-lendir  yang dibutuhkan usus. Bila anak sering sakit bukan saja pertumbuhan  fisiknya jadi terhambat, tapi ia juga cenderung mudah sedih dan murung.

Untuk mendukung gizi yang cukup bagi anak, beberapa hal ini perlu diperhatikan:
  • Perhatikan komposisi gizi anak, jangan sampai kebanyakan gula dalam menu makan sehari-harinya, karena kebutuhan kalori anak hanya 30%. 
  • Kebutuhan susu bagi anak di atas 2 tahun hanya 400-500 cc/hari Selebihnya tetap harus dipenuhivmelalui asupan makanan.
  • Makanan harus bervariasi, harus dicoba dengan memberikan pilihan berbagai menu,  bukan mengikuti maunya anak.
  • Makanan berfermentasi seperti tahu dan tempe baik karena mengandung probiotik yang dibutuhkan tubuh/usus anak.
  • Bila anak sakit,  perhatikan juga, jangan sampai kebanyakan antibiotik, karena akan memicu berkembangnya bakteri buruk.
  • Selain mencegah penyakit yang berurusan dengan saluran cerna seperti daire, kembung, sembelit,  probiotik juga membantu  regenerasi sel tubuh, bakteri baik (lactobacillus) juga ternyata  membantu menyerap vitamin D.  Meski demikian, aktivitas dan sinar matahari  juga tetap harus diupayakan terpenuhi. 


anak tumbuh sehat dan bahagia

Jelas banget  untuk membesarkan seorang anak dengan bahagia, dibutuhkan keselerasan antara nutrisi, stimulasi serta keterlibatan orangtua dalam membangun masa-masa yang disebut Happy Grow itu tadi.   Kampanye Grow Happy Parenting terus digalakkan oleh Nestle selaku produsen LACTOGROW -  yang diperkaya dengan DHA, kalsium, minyak ikan dan Lactobacillus reuteri, - terus dilakukan. Selain melalui workshop/talkshow juga  dengan  edukasi di media sosial mengenai pola asuh dan tips-tips  pola asuh anak dan informasi nutrisi yang cukup dan seimbang bagi anak.
Share:

25 comments:

  1. Waaaa, keren banget nih acaranya
    Moga2 setelah ini Lactogrow juga bikin event serupa di Surabaya
    penting bgt buat parents
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  2. Acaranya bagus banget. Jadi tumbuh kembang anak memang perlu dilakukan dengan bahagia. Dimulai dari orang tuanya terlebih dahulu ya. Semoga kelak ketika kita menjadi orang tua bisa membawa anak sukses sekaligus bahagia.

    ReplyDelete
  3. Belum punya anak kandung, tapi ada banyak keponakan yang jadi anak ideologisku. Dikit2 ya buat dia bahagia dengan memuji atau kalau lagi bad mood aku gak dekat2 dulu. Belajar jadi orangtua yang baik deh

    ReplyDelete
  4. Happy parents raise happy kids. Karena bahagia itu menular. Penting banget buat orangtua terutama ibu utk bahagia ya

    ReplyDelete
  5. Pencernaan anak itu memang penting mba. Aku pernah si dengar dari dokter, banyak anak yang menjadi kurang sehat karena pencernaannya terus terganggu.

    ReplyDelete
  6. Acaranya bagus banget ya teh.
    Pas baca tentang skill anak,bayanganku langsung ke anak2nya widi mulia ya. Masih kecil sudah pintar bermain musik dan nyanyi,dukungan dan kepercayaan yang bagus juga mereka dapatkan dari orangtuanya.

    ReplyDelete
  7. Berbobot banget ya mba acaranya. Bisa buat modal ngedidik anak2...ya, biar nantinya mereka jadi orang yang sukses dan bahagia.

    Nunggu yang di jogja, ada nggak ya?

    ReplyDelete
  8. Wah beruntung deh mba bisa hadir di acara yang sangat edukatif gini. Aku pun lebih memilih anakku bahagia mbak. Hehehe

    ReplyDelete
  9. Kenapa ya waktu bunda muda gak ada acara2 keren seperti ini ya, hehe ..dulu kan blm ada blogger, hehe...
    Alhamdulillah anak2 bunda sukses dan bahagia

    ReplyDelete
  10. Untungnya Mbak Elizabeth gak saklek suruh pilih, apakah mau anaknya sukses atau bahagia, ya Mak ... kan bingung milihnya. Tapi paling pertama anaknya harus bahagia dulu ya. Kalo bahagia mudah suksesnya

    ReplyDelete
  11. ternyata banyak faktor ya untuk emnciptakan anak yg bahagia, dan yang pasti uang bukan segalanya

    ReplyDelete
  12. dan aku pasti kemasuk emak2 yang ngegerundel dalam hati pengen anaknya sukses dan bahagia wkwkwk..

    ini PR juga buat aku tes bahagia mahal karena usaha

    ReplyDelete
  13. Setiap orang tua pasti ingin anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik, semua asupan juga diberikan yang terbaik. Kayak sekarang aja aku suka bilang sama anakku, nanti gede kamu jadi pekerja kreatif ya nak. Ciiieeehhhh... mentang-mentang bundanya bekas anak iklan

    ReplyDelete
  14. Aku mau anak ku bahagia teh, klo bahagia pasti nanti dia mudah meraih kesuksesannn
    Btw, Miss Lizzy ini materinya selalu kerennn, aku suka banget

    ReplyDelete
  15. Wah, ini sih kudu emaknya dulu yang bahagia. Udah gitu nanti si anak ketularan bahagia. Dan lalu dia akan tumbuh dan berkembang dengan optimal. Hayuk emak2 kita berbahagia. Ayo bapak2 bahagiakan istrinya. :))))

    ReplyDelete
  16. Wah bergizi sekali materinya. Yuk kita bahagia!

    ReplyDelete
  17. Keren nih acaranya. Suka kalao ada event yang informatif dan edukatif kayak gini. Soalnya jadi orangtua itu ga ada sekolahnya ya. \

    ReplyDelete
  18. Keren banget acaranya. Suka sama acara2 yg informatif seperti ini jadi bisa buat belajar.
    Sayangnya di daerah saya hampir tidak ada acara yang beginian

    ReplyDelete
  19. Tuh bener kaaann...bahagiakan dulu emaknya anak-anak agar nantinya anak pun ikut bahagia. Hehehee.. bagian yang ini aku paling suka mbaaa... ;)

    ReplyDelete
  20. Setuju dengan bahwa membesarkan anak dengan bahagia, dibutuhkan keselerasan antara nutrisi, stimulasi serta keterlibatan orangtua secara intens (dan tentunya ortu juga harus bahagia)

    ReplyDelete
  21. Setiap kita ingin memberikan yang terbaik kepada anak-anak. Agar mereka menjadi anak yang sukses dan bahagia. Dua-duanya juga. Nggak mau satu pilihan saja :D

    ReplyDelete
  22. Karena kebahagiaan orangtua adalah melihat anak-anaknya tumbuh sukses dan bahagia.

    Berharap suatu hari bisa ikut acara acara cakep begini.

    ReplyDelete
  23. yang pasti maunya anak2 yang bahagia klo bisa juga sukses dung sepaket...
    tp saat mrk berbahagia dg kehidupan mrk apapun pilihan mrk itu artinya mrk sudah sukses,
    menurutkuuu hehe

    ReplyDelete
  24. Almarhumah ibuku dlu punya prinsip mbak, kebahagiaan anak itu berawal dari perut yg sehat. Maksudnya jika kebutuhan nutrisinya terpenuhi, pencernaan bagus, maka anak pasti bisa melakukan semua aktifitasnya dg baik. Anak jadi aktif dan ceria. Ternyata prinsip ibuku ini ga jauh beda ya dg Dancow. Semoga anak2 kita selalu tumbuh menjadi anak yg sehat dan bahagia ya mbak. Aamiin.

    ReplyDelete
  25. Acaranya bagus banget teh Efi, ilmunya banyak dan seneng baca artikelnya, jadi banyak tahu. Makasih ya..

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.