Sunday 3 June 2018

Menabung Aman di Bank Berkat LPS

Tahun 98, pas saya duduk kuliah di semester dua, adalah masa di mana gelombang demo menuntut Soeharto mundur sebagai presiden Indonesia. Waktu itu  saya pernah bolos kuliah hanya untuk nonton demo atau orasi di pelataran parkir. Pernah juga ikut long march ke Gasibu. Ga terlalu jauh sih dari kampus saya, jalan rame-rame gitu ga berasa  capenya.  Lagi bosan dengan mata kuliah yang dipelajari, dosen yang 1-2 killer dan buat beberapa teman kuliah -  turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar cukup berpengaruh terhadap kenaikan uang kuliah, membuat semangat ikutan demo menuntut perbaikan ekonomi. Walau uang saku  jadi naik, ga bikin saya jadi okb alias orang kaya baru. Soalnya dikasih orangtua pun buat menyesuaikan kenaikan ongkos dan uang jajan yang nilainya lumayan naik. Dulu masih bisa lho,  saya dari rumah ke kampus bayar ongkos 500 perak (sebelum harga dolar naik drastis) Semangkuk bakso pun masih dapet lho, bayar seribu perak saja .
menabung aman di bank berkat lps

Nilai tukar rupiah turun dari dua ribu rupiah per satu dolar jadi enam belas ribuan per dolarnya. Kalau ada satu nama yang seakan jadi public enemy alias musuh bersama salah satunya adalah George Soros, spekulan valas yang konon katanya bikin rupiah nyungsep senyungsepnya. Siilakan googling soal eyang yang satu ini ya. 

Selanjutnya, rush alias penarikan dana besar-besaran tabungan di bank-bank juga jadi headline di beberapa media cetak dan elektronik. Buat anak-anak ekonomi kayak saya, kudu banget update soal ginian karena emang nyambung dengan materi kuliah walau kalau disuruh menganalisa oleh dosen ya kadang tetep aja bingung hihihi.

Rush besar-besaran di bank-bank waktu itu bikin beberapa bank jadi kolaps. Ada yang tutup, ada yang tetap bisa bertahan atau beberapa bank akhirnya dimerger. By the way, yang seangkatan saya  pas kuliah atau lebih senior (ehm) pasti inget deh perjalanan kisah Bank Mandiri yang dulunya berasal dari gabungan beberapa bank yang harus disehatkan situasinya.

Kepercayaan. 
Itu adalah kata kunci utama ketika seseorang menyimpan uangnya di bank. Menyimpan di rumah dengan jumlah besar berisiko sekali. Entah itu dicuri atau untuk alasan yang berbau mistis seperti berkurang karena diambil tuyul misalnya. No komen deh soal ini mah, ya. Tapi yang yang juga ga masuk akal, dan entah kenapa ga ada kapok-kapoknya adalah masih ada yang mau aja nyimpen uang di bank abal-abal yang katanya bisa memberi bagi hasil atau bunga yang gedenya bikin ngiler ga berhenti.  FYI, teman ibu saya pun pernah jadi korban penipuan investasi bodong ini lho dan cukup membuatnya mengalami situasi ekonomi yang ga mengenakan. harusnya tabungan hasil jerih payahnya itu bisa dinikmati saat memasuki pensiun Kenyataannya adalah tabungannya itu menguap karena terbuai harapan palsu investasi abal-abal itu.

Kepercayaan harusnya diimbangi dengan bukti berupa jaminan. Ga cukup dengan hitam diatas hitam semisal buku tabungan yang kita miliki. Ternyata nih, agar kita merasa yakin seyakin-yakinnya  harus ada hal-hal berikut yang mebuat kita merasa aman dan nyaman kalau tabungan kita itu tidak akan menguap begitu saja.
menabung aman di bank berkat lps
sumber: LPS
Soal ini dibahas waktu saya mengikuti gathering bersama LPS dan AyoBandung dot com pada hari kamis lalu, 31 Mei 2018, bertempat di Mitra Hotel jalan Supratman, Bandung.  Hari itu ada Haydin Haritson, selaku Humas LPS yang jadi narasumber acara. 
menabung aman di bank berkat lps
Haydin Haritson, humas LPS
Tingkat bunga yang tidak masuk akal bisa membuat sebuah bank tidak bisa mendapat jaminan dari LPS  kalau seandainya terjadi apa-apa dengan dana nasabahnya. 

Jadi, kalau misal ada bank atau lembaga keuangan yang memberi iming-iming bunga simpanan sebesar 12 persen padahal  tingkat bunga penjaminan yang berlaku dari LPS sebesar 5,75% , ga bisa tuh dana macetnya diklaim oleh bank yang bersangkutan. 

Lalu dari mana LPS bisa memberi jaminan kepada bank kalau seandainya bank itu kolaps? Ini lho jawabannya. Dari semua anggota LPS. Mereka wajib menyetorkan sebesar 0.1% dana pihak ketiga yang dibayarkan per semester tanpa sedikitpun mengurangi tabungan nasabah. Mungkin ketidaktahuan soal ini yang membuat tingkat kepercayaan menabung di bank di Indonesia masih berkisar di angka 48% saja. Padahal ya, LPS yang resmi beroperasi sejak 22 September 2005 lalu sudah banyak membantu keuangan anggotanya. Dalam rentang waktu 13 tahun ini, dari  total simpanan sebesar Rp. 1.551 M dari 178.484 rekening yang terhimpun, sebesar 79% (Rp. 1.241,27 M) atau sebanyak 164.340 rekening berhasil ditalangi. Dana penjaminan yang sudah tersimpan ini pun mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
menabung aman di bank berkat lps
sumber: LPS
Masih ragu juga untuk mempercayakan dananya ke Bank? Untuk meyakinkan, coba cek deh di pintu masuk atau teller bank yang kita datangi. Kalau ada tanda seperti ini di pintu masuk, maka bank tersebut termasuk dari 1.891 anggota LPS.

menabung aman di bank berkat lps
credit: liputan6.com

Generasi Milenial dan Perbankan

Punya gadget di tangan memang memudahkan kita untuk mengakses banyak informasi. Untuk ngecek saldo tabungan, transfer sampai transaksi ini itu bisa kita lakukan dari HP. Ada fitur sms banking atau internet banking yang difasilitasi bank bersangkutan yang bisa kita manfaatkan. Bukan saja untuk kepentingan bisnis atau konsumtif,  dunia digital juga bisa jadi gerakan kesalehan sosial dengan memanfaatkan akses perbankan ini, lho. 

Ada banyak status-status di sosmed untuk galang dana untuk membantu mereka yang kesulitan untuk biaya berobat, perbaikan rumah yang rusak atau bencana alam atau ini nih, cerita seorang driver ojek online yang motornya dirampas begal. Akhirnya ia bisa mencari nafkah dengan ojolnya itu berkat adanya galangan dana dari dunia sosial media. Cukup dengan mentrasnferkan sejumlah uang, dana-dana yang terhimpun itu tadi akhirnya bisa disampaikan pada yang membutuhkan. Inibaru sebagian contoh kecil bagaimana sosial media dan perbankan bisa kita manfatkan untuk hal-hal positif. Bukan cuma update status atau transaksi konsumtif.

menabung aman di bank berkat lps
Yasser MS, masih muda dan berprestasi
Selain Haydin Haritson,  yang menjadi narasumber, hadir juga Yasser MS, founder mataharikecil_id yang berbgai pada hari itu. Matahari kecil ini adalah contoh kalau akun sosial media bisa jadi gerakan positif untuk mengajak orang-orang berbuat kebaikan. Bersama teman-teman relawan pengajar di SMP terbuka yang dibinanya, Yasser berhasil membuktikan murid-murid didiknya yang berasal dari SMP terbuka bisa pergi ke Jepang. Saking tertariknya dengan metode yang berjalan di mataharikecil_id, walikota dari Jepang (duh saya lupa nama kotanya, maaf, ya :D ) ngebela-belain lho datang ke Bandung, pengin tahu lebih dekat.
menabung aman di bank berkat lps

Balik lagi ke soal tabungan, jangan ragu untuk mempercayakan dana kita di bank, ya. Asal itu tadi, bank yang kita tuju emmang sudah tercatat sebagai anggota LPS. Saya sudah menabung. Kalian kapan?

Share:

1 comment:

  1. Kalau saya Alhamdulillah juga sudah menabung, meski hanya sedikit saja,hanya ratusan ribu saja ditiap bank BRI,BNI,BCA dan Mandiri

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.