Tuesday 4 February 2014

Toxics Detox Campaign : Ada Monster Di Balik Baju Si Kecil

Apa itu toxic? No, bukan lirik lagunya Britney yang sensual itu ya, tapi ini adalah racun. Bahan kimia yang entah sejak kapan digambarkan dengan tengkorak dan dua tulang menyilang dibelakangnya ini bukan cuma membahayakan kesehatan, tapi juga bisa mematikan.

Toxic atau racun ini bisa masuk ke tubuh lewat oral, pernapasan atau melaui jaringan kulit, tanpa kita sadari. Apalagi jaman sekarang yang namanya bahan kimia nyaris nimbrung di semua lini kehidupan. Mulai dari makan sampai pakaian yang dipakai.
 
Errr, kalau makanan yang pake zat kimia semua sudah ngeh dan paham sama ancamannya ya, tapi kalau pakaian? Bukan cuma residu dari pemrosesan pabrik yang warna warni  itu yang memang jelas-jelas bebahaya. Proses pengolahan pakaian yang tidak semestinya juga masih memungkin racun-racun itu menempel di pakaian baru lalu berpindah ke kulit kita, serem, ya? Bisa jadi baju branded yang dipajang di counter atau butik-butik mewah itu juga masih 'ditumpangi'  racun yang berbahaya.

Green Peace sebagai sebuah NGO (Non Government Organization) yang sudah lama mengampanyekan isu pentingnya konservasi lingkungan, menguji 12 sample dari berbagai produk pakaian ternama. Hasilnya mencengangkan. Dari bahan-bahan berbahaya yang digunakan dalam produk itu juga bisa menyebabkan hal-hal seperti mengganggu imunitas manusia serta merusak sistem reproduksi dan hormonal. Untuk mengenalkan betapa berbahaya itu, Laporan dari hasil penelitian tadi juga dilengkapi dengan visualisasi untuk membuat masyaratakat semakin aware dan tertarik terhadap isu ini. Diharapkan dengan adanya konsep ini bisa membuat masyarakat lebih concern sama bahaya yang tidak kasat mata yang mengancam.

Masih inget ga, iklan sebuah produk pengharum lantai yang dulu dibintangi boneka Susan? Waktu itu sebutan bedes untuk kuman sempet happening. Nah, racun berbahaya dari proses pengolahan pakaian itu digambarkan seperti berikut. Lucu? Enggak, jijik banget!

Mari kita kenali mereka satu persatu.

1. PFC (Perflourinated Chemical)



Monster jelek berwarna merah ini - yang punya duri-duri  aerodinamis - dapat meluncur di peredaran darah. Dalam proses pengolahan di pabrik, dia digunakan untuk membuat pakaian tertentu tahan air, tahan noda es dan juga api. Sekilas tampak keren, ya. Tapi efek yang dia timbulkan itu horor banget. Selain mengganggu sistem kerja hormon, dia juga jadi pemicu tumbuhnya tumor. Hmm... masih kepincut pake baju yang tahan segala itu?




2. Pthalate



PhthalateMahluk biru betanduk banyak ini bukan cuma nyusahin disebut, tapi juga bisa nyusahin para cowok atau kaum pria. Kok bisa? 
Karena eh karena bisa bikin cowok mandul. Ulahnya yang merecoki sistem organ pria ini memang menghanyutkan. Wanginya yang asik dan kelihaiannya melembutkan plastik paling jago bikin anak-anak suka. Jangan sampai rantai silsilah keluarga kita berhenti di anak-anak kita, ya. 





3. NPE alias Nonyphenol Ethoxylate


Noni jelek dengan tentakel-tentakelnya yang seperti kalajengking ini bisa lolos di perairan. Dia bisa bikin seekor ikan jantan cilik yang terkontaminasi bertingkah laku kayak perempuan. Widih, ikan juga bisa jadi bencong, dong? Hmmm, kalau Nemo dan kawan-kawan itu mah bukan gara-gara si Nony peang eh phenol ini, ya. Udah kodratnya dari sana.

4. NP-Nonylphenol


Saudaraan dengan noni jelek sebelumnya, mahluk ini punya tentakel yang bisa bikin dia menyusup ke dalam aliran darah. Karena ikut ngalir dalam aliran darah, dia bisa nyebar ke semua organ tubuh dan merusak semaunya dia. Tempurungnya yang keras bikin dia susah diuraikan. Deuh, rese, ya. Sudah matipun masih bikin susah.

5. Kadmium


Monster yang terlihat seperti robot dengan telinga kayak kapak ini digunakan untuk mewarnai pakaian . Ulahnya bisa melemahkan tulang dan merusak ginjal manusia. Kaki dan cakarnya yang tajam membuat dia bisa menggali tanah dengan cepat dan yiiwww, bisa masuk ke rantai makanan juga.

See? Mereka-mereka ini bukan mengancam ekosistem udara, tanah dan perairan yang terkontaminasi, tapi juga mengancam hidup manusia. Ih, hari gini masih cuek sama pengrusakan lingkungan?



Karenanya, Green Peace mengajak sejumlah perusahaan  besar untukberpartisipasi dalam kampanye ini. Dengan tagline Toxics Detox, diharapkan agar mereka, para produsen mau mengganti bahan-bahan berbahaya itu dengan yang lebih aman. Bukan sekar ramah lingkungan tapi juga ramah bagi manusia.  Hasilnya sangat menggembirakan, ada 19 perusahaan yang berkomitmen untuk menyukseskan program ini. Mereka adalah: Nike, Adidas, Puma, H&M, M&S, C&A, Li-Ning, Zara, Mango, Esprit, Levi's, Uniqle, Benetton, Victoria's Secreet, G-Star Raw, Valentino, Coop, Canepa dan BurberryMeski begitu, masih ada perusahaan yang masih harus diluluhkan hatinya untuk turut peduli seperti Disney, GAP dan Primark.

Itu di luar negeri. Di Indonesia sendiri masalahnya enggak kalah mengerikan. Untuk di Bandung, contoh paling kentara adalah pencemaran sungai Citarum. Derajat pencemarannya ada di skala 4, dengan kadar PH 14.  Artinya, air ini tidak bisa digunakan sama sekali karena sangat berbahaya bagi manusia.  FYI, perusahaan yang mengalirkan limbah di sungai ini bukan perusahaan ecek-ecek. Mereka terlibat bisnis kelas tinggi dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia sebagai pemasok bahan kain-kainnya.


Selain kotor dan bau, pencemaran sungai ini mengancam kelangsungan masa depan anak cucu kita. Apa kita mau menutup mata terus sama masalah ini? Secara individu sih kita memang bisa menahan diri untuk membuang sampah, aagr sesuai di tempatnya. Untuk perusahaan, mestinya ada tindakan tegas dari pemerintah. Gampang-gampang susah memang. Tapi masa sih mau cuek wae?








Referensi artikel  dan sumber gambar: 
http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/ayo-kenali-monster-monster-kimia-kecil-yang-b/blog/47892/
http://photo.greenpeace.org/C.aspx?VP3=ViewBox_VPage&ALID=27MZIF30EZAM&CT=Album
http://www.greenpeace.org/international/en/campaigns/toxics/detox/
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/toxics/Polluting-Paradise/


Share:

14 comments:

  1. soalnya klo yg buang limbah itu perusahaan besar pemerintah ga bs menindak..ntar mereka bisa2 ga mau bayar pajak :)

    ReplyDelete
  2. nice post mbak, saya baru tahu lho ternyata masih ada racun2 berbahaya yang melekat di pakaian kita.
    kalau misal udah beli trus dicuci gitu masih ada nggak toxicnya?
    btw, kok gambar racunnya lucu ya, kayak tokoh kartun digimon, hehe..
    saya izin share link mbak ke teman2 saya ya.
    salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah tersanjung saya, mbak. Dengan senang hati. Saya kurang tau tuh mbak apakah masih ada atau enggak. IMHO, kalau sekali cuci lalu hilang mungkin Green peace gak akan seheboh ini. Mungkin kalau ada teman yang dari jurusan teknik tekstil atau kimia bisa lebih berkompeten buat jelasin, ya. Paling enggak baju yang baru beli jangan langsung dipake ya, mbak. Iya nih, kreatif yang bikin karikaturnya. Salam kenal juga :)

      Delete
  3. Waktu bayi entah mengapa anakku selalu merah kulitnya, ternyata oh ternyata alergi pelembut pakaian.... Sampai sekarang nggak pernah pake pelembut karena malah jadi harus ke dokter

    ReplyDelete
    Replies
    1. Widih, masa sih teh? Padahal kalau ga pake pelembut baunya kurang enak. Asa kurang afdol kalau ga dikasih pelembut.

      Delete
  4. sayangnya di label baju ga dicantumkan ya mak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya kalau ada ketetuan itu susah nemu yang jujur mak :)

      Delete
  5. Gambarnya sih lucu, tapi bahaya :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau dibuat filmnya kayak Monster Academy eh Monster University, ya ya pokoknya itulah. kayaknya seru ya, Vi ^_^

      Delete
  6. Biasanya penanganan pembuangan limbah hanya terletak pada laporan UKL UPL saja. Aktualnya, ketika terjadi pelanggaran terhadap kesehatan lingkungan, tidak ada sangsi apapun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Begitulah kalau White Collar Crime masih meraja lela. Bikin laporan ABS tapi cuma wacana aja.

      Delete
  7. Alangkah banyaknya bahaya yang mengancam hidup kita. Bukan hanya makanan tetapi juga pakaian, barang2 lain dan lingkungan ya
    Terima kasih artikelnya yang informatif
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngeri ya, Pak Dhe. Saya pikir cuma limbahnya aja yang berbahaya. Pakaian jadi pun belum tentu aman

      Delete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.