Jangan bayangin saya bakal membahas sinetron lama
yang pernah dibintangi sama Anjasmara sama Elma Theana yang
pernah ngehits itu, lho. Bukaaaan... mentang-mentang saya suka bahas
yang berbau oldies, ya :D
Saya mau curhat lagi soal sepakbola, ah. Satu kebetulan
kalau dua tim kesayangan saya main di weekend kemarin dengan selisih
waktu yang tidak terlalu jauh. Petang hari ada Persib
yang bertemu dengan Pusamnia Borneo FC. Tensi pertandingan
yang berjalan panas, tempo permainan yang cepat (duuuh syukur deh
ga ada yang maen defensif ) dan gempita penonton
yang mendukung pertandingan. Mestinya di atas kertas, beban Persib lebih ringan.Cukup
menang 1-0 saja, lalu melenggang ke semifinal Piala Presiden.
Teorinya begitu, tapi kenyataannya malah Persib yang tertinggal di
babak pertama.
Harusnya malam minggu kemarin nguplek lebih lama di
depan si hitam mungil netbook, partner setia saya buat
mengerjakan beberapa hal yang harus diselesaikan.
Tapi keriuhan siaran langsung pertandingan kemarin
membuat saya gatal untuk beranjak dan menonton tv.
Rasanya ga rela kalau Persib tersingkir :). Wajar dong,
sebagai bobotoh punya perasaan seperti itu , hehehe...
Sama halnya juga dengan para bobotoh yang tersengat oleh
Psywar oleh komentar pelatih Pusamania yang memandang
remeh Persib. Tapi.... gara-gara anggapannya itu yang
membuat bobotoh punya energi ekstra mendukung
Persib. Ingat lho, penonton adalah pemain ke-12. Apalagi
Persib punya fanatisme suporter yang tinggi ditambah sejarah
romantismenya (halah) yang sukar dilupakan oleh
fansnya.
Oke, saya mulai lebai, dan kalau ini dianggap pendapat
subjektif sebagai fans saya terima.Woles aja
:)
As we knows, akhirnya pertandingan kemarin berakhir dengan skor
2-1. Persib berhasil membalikkan keadaan dengan agregat gol 4-4 tapi
Persib lebih unggul di produktivitas gol tandang.
Lebih banyak memasukan 2 gol ketika bertandang di Samarinda.
Yeay, selamat, ya.
Itu tentang Persib.
Sekarang mari berbicara tentang si Merah, Liverpool.
Sebel tapi sayang. Sayang tapi gemes. Gimana ga sebel coba?
Liverpool itu punya penyakit inkonsisten. Kadang main
bagus pekan ini misalnya, eh deh matchday berikutnya melempen.
Bahkan di atas kertas yang harusnya menang, malah kalah. Di
kandang pula *sigh* Tapi saya ga bisa berpaling
hati ke klub lain. Saya sayang sama Liverpool mesi
sudah lamaaa banget puasa gelar Liga Inggris. Huhuhu...
Selain konsisten yang naik turun, masalah 'pembelian
pemain yang tidak sesuai' atau malah menjual pemain
yang seharusnya jadi aset. Contohnya Suarez. Terlepas dari
kontroversi Suarez yang suka bikin gara-gara, doi
adalah contoh aset berharga buat klub. Ya sudahlah,
faktor X yang emang bikin dia harus hengkang.
Lalu pelatih.
Hiks. Meski saya salut sama pelatih-pelatih Liverpool yang
woles, ga doyan main psywar atau kalem saat diserang
pelatih tetangga. Sama seperti Gerald Houllier yang
sempat bikin saya gemes dan pengen banget dia diganti
(siapa saya sih? cuma fans aja. Bukan pemegang saham:D). Papa Benitez
yang akhirnya masuk angin (maksudnya prestasinya yang
angin-anginan), Kenny Dalglish yang tetap mendapat
apresiasi dari fans meski hasilnya biasa aja atau pelatih sekarang, Brendan Rodgers.
Hasil pertandingan kemarin memang si Merah meraih 3
poin. Tapi... jujur, saya pengen doi diganti sama Jurgen Klopp, mantan
pelatih Dortmund yang lagi santer dihubung-hubungkan media. Meski ga tega
juga lihat Rodgers harus dipecat (saya mah gitu, ga
tegaan orangnya :P).
Tapi kayaknya saya harus punya hati yang seluas samudera. Menunggu manajemen si Merah mengambil keputusan. Apakah Brendan Rodgers akhirnya diganti, tetap bertahan atau diganti dengan pelatih lain yang ternyata diluar ekspektasi. Yang lebih baik, ya syukur. Atau mungkin yang bikin berkomentar: "eh, kok dia, sih?"
Ya... da apa atuh saya mah? Cuma penonton aja, ga bisa intervensi.
Ikut senang kalau timnya menang, sedih dan sebel sebenarnya kalau
tim jagoannya kalah (tapi ga mesti sampai segitu galaunya juga).
Selalu ada kejutan transfer pemain, pergantian pelatih, atau ownership saham dalam sepakbola. Sama halnya juga dalam keseharian kita. Selalu akan ada kejutan yang akan kita hadapi. Kejutan yang menyenangkan ya syukur, alhamdulillah. Kejutan yang ga nyenengin?
Ini mah emang perlu hati seluas samudera. Misuh-misuh aja ga akan merubah kenyataan. Kudu usaha, karena action speak louder. Daaan ngomongin soal usaha dan hasil, kita diajarkan untuk memaksimalkan usaha. Yaaa, kan?
Tapi.... ah saya rindu lihat Liverpool juara J
6 Comments
untuk saat ini, relakan saja melihat Manchester United bergembira di puncak klasemen :)
ReplyDeleteHehehe.. iya, Yos. Gpp. Mudah-mudahan Om Klopp segera bergabung buat membantu kudeta klasemen :D
DeleteBrendan Rodgers musim ini mau bermain tiki taka ala Barca, tapi masih trauma sama "parkir bus" nya Mou tuh, makanya inkonisten :P
ReplyDeleteih ini ada tukang parkir bus :D Ah liatin aja nanti akhir musim, hehehehe
Deletemasih inget aja sinetron itu... apalagi soundtracknya enak banget... kalo masalah bola aku no comment deh, maklum bukan penggemar bola hehehe
ReplyDeleteHahaha gapapa Mbak. Ini mah curhatan seorang fans yang rindu liat tim idolanya juara. Iya waktu sinetron ini tayang,soundtracknya ngehits banget, ya.
DeleteSilakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.