Monday 9 February 2015

Membangun Personal Branding Lewat Sosmed


Hampir saja saya  tidak bisa mengikuti gathering  bareng   Nukman Luthfie seorang pakar dan pegiat sosial media  yang diadakan oleh Mizan.   Setelah  sempat delay (tadinya  mau digelar tanggal 15 Januari 2015), Hari  itu, jumat tanggal  6  Februari 2015 saya  janjian pergi bareng  dengan Teh Nunk  buat  pergi dari meeting point di  terminal Leuwi Panjang.   
ruang tengah  Mizan tempat gathering.
Tadinya sih, mau pake  angkot  jurusan Dipati Ukur - Panghegar,  tapi katanya   jarang ada yang mau lewat  dan berhenti di  depan  kantor Mizannya langsung.  Makanya saya nurut aja,  pas disaranin naik bis Damri jurusan Elang – Cibiru  yang  baru datang setelah ditunggu 1 jam lebih.  Nyaris putus asa, di tengah  perut lapar  dan  panas terik, bisnya  belum juga  muncul. Sekitar 12.45  baru deh  bis ini muncul dan sukses  diserbu  calon penumpang  yang setia  menanti.  Ada  untungnya juga punya postur mungil, selain bisa  menyelinap di antara  penumpang yang berjubel,  saya dan teh  Nunk juga  diajak berbagi penumpang lain duduk di kursi yang sebenarnya diseting untuk 2 orang.
Saya sempet  nanya sedikit protes  sama  kondektur. “Kenapa sih, pak, lama banget  datengnya?”
Pak Kondektur tersenyum dan santai menjawab, “Iya, bu.  Kan jumaatan dulu kita.”
Masya Allah, soleh ya pak sopir dan kondekturnya  :).  Padahal di antara  calon penumpang yang waktu itu nunggu enggak sedikit para  bapak-bapak yang nunggu. Ah, mungkin mereka  bukan muslim atau punya alasan lain ga jumaatan. Jam 13.15 bis  yang saya tumpangi  baru sampai perempatan Buah Batu. Enggak enak, karena  harusnya sebagai  undangan saya datang on time dan takut tertinggal materi. Saya coba nelpon Beta  yang sudah datang lebih dulu.  “Belum, Fi. Santai aja.”

Baru saja dapat kabar dari Beta,  hujan turun dengan derasnya. Saya sama teh Nunk cuma bisa pasrah karena enggak bawa payung, ditambah sekitar 20 menit kemudian Beta  mengabari  kalau  acara sudah dimulai. Ya sudah, pasrah aja :D.

Sekitar  100 meter  sebelum pangkalan ojeg  menuju  Cinambo, saya turun dari bis. Hujan masih lumayan deras. Ga asik kan, kalau datang dengan  keadaan kuyup?  Meski cemas karena acara sudah mulai, saya  dan teh Nunk yang lapar berat masih sempet-sempetnya buat  makan  indomie dulu di warung mangkal di sana. Hihi..... dasar, ya! Sempet-sempetnya.  Eh tapi  15 menit kemudian, hujan sudah reda.  Dengan menumpang ojeg, sekitar 5 menit kemudian kami sampai juga di lokasi.  

Presentasi Dari Mizan
Untunglah sesi  utama  ngobrol bareng kang Nukman belum dimulai. Saya tidak mengikuti secara penuh sesi pertama berupa presentasi  yang disampaikan oleh Mohamad Lutfie,  manajer produksi dan promosinya  Mizan yang bercerita  seputar  dunia  penerbitan.  Salah satu yang sempat saya simak adalah ceritanya  ketika  buku best sellernya Felix Siaw – Udah Putusin Aja – siap naik cetak.   Inti  yang saya simpulkan dari sharing waktu itu, ide yang sama  dengan cara eksekusi  yang berbeda bisa  menjadikan buku best seller. Felix Siauw sudah membuktikannya. Buku yang ngehits dan  sukses di pasaran itu dikemas dengan bahasa  yang ringan dan  ngena, disukai para pembacanya.  
konsep lesehan  yang asik
Setelah sesi games  yang unik dan seru, akhirnya  acara  utama dimulai bada Ashar. Saya acungin dua  jempol. Satu buat Kang Nukman yang ngasih paparan asik dan renyah dan Mbak MC  yang  bisa mengimbangi  pemateri, bikin diskusi sore  itu hangat dan mengalir.

Sosmed = Branding
Membuka diskusi, Kang Nukman nanya, apa tujuan  kalian punya akun sosmed? Awalnya sih, dulu saya punya akun FB ikut rame-ramean dan nyari teman lama.  Ah, ternyata  alasan saya itu cetek banget,  ga jelas  tujuannya.   Padahal, dengan aktif di sosial media  bisa  jadi ajang  kita  buat  membranding diri!   
 
Kang Nukman  udah sering diundang  MetroTV.   credit: Beta Widias
Pastinya yang namanya  branding itu enggak instan, bukan seperti  mie yang saya makan sebelum datang hehehe.  Ada proses  yang harus dijalani tanpa mengabaikan etika.   Makanya saya langsung niatin  buat    benahin  akun twitter saya  yang  emang kurang  jelas. Kalau  profil sih, emang saya pasang foto sendiri, bukan foto orang lain atau telur asin  minus  tatonya itu.
 
ikut nyimak serius
Membangun Engagement
Perlu ketegasan juga ternyata dalam  bersosial media.  Selain profil picture  yang asli,  juga bio yang  jelas sebagai informasi siapa kita  juga termasuk header  yang ternyata  berpengaruh. Beberapa  peserta  gathering sore  itu ditanya  punya berapa follower?  Banyak yang sudah ribuan, jauh deh dengan follower  saya  yang 490an.   Kang Nukman lalu menunjuk salah seorang peserta  yang sudah punya follower ribuan di akun twitternya dan memanfaatkannya  untuk berjualan sepatu.

“Kamu bawa sepatunya, ga?” tanya Kang Nukman.
“Itu, ada di sana, saya pake sepatunya,” kata  peserta itu sambil menunjuk deretan sepatu yang dilepas di  depan. Ini salah satu contohnya  yan berhasil membangun engagement di  akun twitternya.  

Obrolan pun berlanjut untuk memaksimalkan  akun medsos kita.  Kang Nukman yang mengindentikan dirinya dengan penggemar kopi dan penggemar shoefie  ini juga  mengajak  kami untuk memanfaatkan  klout,  G+, Linked In dan media lainnya  untuk membangun personal branding.    Coba cek deh, berapa skor  Kloutnya? Klout ini mengintegrasikan berbagai akun sosmed kita, mulai dari FB, twitter, Instagram sampai blog  yang  dinilai dengan  skor. Skor rata-rata untuk klout adalah 40, semakin tinggi pastinya semakin oke.
 
nyimak  sambil live twit, sekalian buat ngedraft blog
Blogger adalah Kasta Tertinggi di Sosial Media
Ngomongin soal aktivitas  di sosmed, ternyata  pegiat blog alias blogger  menempati kasta tertinggi. Yipiiii, proud to be  a blogger. Pasalnya,  blogger  bukan saja  berposisi  untuk ngobrol di sosmed, tapi juga sebagai seorang creator, menciptakan  konten  yang diposting di blog.  Makanya, perkuat deh branding kita di konten  yang ditulis, minimal 30%nya deh. Siapa kita di situ.   Branding yang pas dan ngena bakalan  mengundang chemistry, mendatangkan folower dengan sendirinya di akun sosmed kita.

 Semakin sering kita update di  blog, semakin kuat branding yang dibangun. Nah, untuk yang satu ini, bikin  saya  tercenung sejenak.  Blog saya  masih  campur-campur, belum bisa spesifik  jadi food blogger, travel blogger, beauty blogger dan  blogger lainnya yang lebih spesifik.  

“Teteh mah lebih kuat di buku, deh,” begitu komentar Ulu pas ngebahas branding. Ah, iya, saya kan punya blog khusus  review buku, ya. Meski  belum banyak postingan dan  perlu perjuangan ekstra. Secara harus baca dulu sampai khatam sebelum posting reviewnya. Belum  lagi  waktu  buat  berburu bukunya hehehe. Makanya, setelah pulang ke rumah, saya ubah  bio twitter saya dan memasukkan keterangan sebagai seorang  book worm. Meski pun masih banyak  yang lebih freak  dari saya soal buku  hehehe... 

Ngomongin soal  branding  juga, Ulu  sore itu bercerita  kalau dia lebih dikenal sebagai owner  Bandung Diary, blog yang membahas  seputar Bandung. Lebih dikenal blognya dari pada  pemilik  blognya!  Hihihi  ada-ada aja.  Tapi  iya, sih. Kalau  inget Ulu, saya ingetnya cerita seputar  Bandung dengan aneka  perintilannya.

Etika Sosmed
Balik lagi ke twitter,  sebaiknya  juga kita  bukan cuma  menginformasikan bio kita lebih spesifik saja. Coba deh jangan pelit untuk jadi follower  dari beberapa akun yang  inspiratif dan bermanfaat. Cek lagi follower kita.  Jangan jual mahal buat follow  balik, terutama  akun yang jelas dan membalas sapaan. Hayo, kita  jugahappy kan kalau difollow balik seleb  twiter atau  direply?   Kalau akun  telur asin atau alay, boleh deh diskip alias dilewat. Kita tentu  pengin  ngobrol dan mendapatkan manfaat dari soscial engagement alias  interaksi di dunia maya. Ya, ga?

Tapi tentu  ga sembarangan  ngobrol di twitter.  Jangan sampai  ocehan kita  jadi perangkap  yang  menggiring kita terkena  UU ITE.  Masih ingat kan, beberapa kasus  yang kena  getahnya gara-gara  status atau sharingnya di akun medsos mereka? Sekali lagi, saya  jadi teringat  twitnta Kang Emil, walikota Bandung.  Bersosmed itu emang butuh kedewasaan. Beneran, deh.

Tanpa terasa, waktu sudah menunjukkan jam  5 sore.  Sebelum pulang, saya dan para peserta  gathering  mendapat  souvernir  berupa satu buku terbitannya Mizan.  Selama di perjalanan, pikiran saya sibuk untuk segera  membenahi akun sosmed untuk membangun personal branding.
oleh-oleh dari Mizan. Satu doorprize dan satu  souvenir  dari  goodie bag
Terimakasih Mizan dan Kang Nukman yang sudah berbagi  ilmunya  yang keren.

Share:

53 comments:

  1. wah.. blog saya juga masih gado gado nih mak. masih nulis keseharian, hobi nonton drama, dan soal kerjaan juga masih disatuin plek plek disana. harus dibenahin secepatnya nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama kok, buat blog ini saya juga masih campur2. Hihihi... makanya saya bikin satu blog khusus yang isinya tentang resensi buku aja. ga dicampur2 sama yang lain/

      Delete
  2. Baru mulai misah-misah topik sesuai blog :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama mak, aku juga. Blogku yang ini udah terlanjur random hehehe

      Delete
  3. Wow, kasta tertinggi yak :D nice sharing mak,tenkyu yaaa :)

    ReplyDelete
  4. Menarik mak blognya. Saya juga akan mencoba fokus dibidang yang saya minati.
    Kunjung dapur saya mak : http://elly-hasilmasakanku.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih kunjungannya, mak. Nah itu dirimu udah dapet brandingnya. Oke, nanti aku mampir ke dapurnya.

      Delete
  5. Wah, seru banyak ilmunya, engagement-nya mbak, harus belajar lagi nih

    ReplyDelete
  6. waahhhhh makasih ilmunyaaa maakk... jadi makin semangat jalan-jalan virtual dan bagi cerita di blog nii... salam kenal ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kalau suka. Iya nih, setelah acar itu jadi semangat lagi buat ngeblog. Salam kenal juga mak Prima. ^_^

      Delete
  7. nice info, jadi makin tergugah buat benah-benah, itu si twittwr gak pernah juga di buka, folower entah ada entah idak...hahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak, aku juga langsung benah2in twitter dan folbek yang belum difolbekin nih. :)

      Delete
  8. Blog aku pun masi gado2 euy. Ah personal branding lagi ya. Kita memeng harus selalu diingatkan ya. Abis kalo ga diingatin ya lupa terus. Hihihi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi sama2, Mi.. Ah blogku yang ini juga gado-gado juga. Kalau dirimu sih aku ingetnya hijaber dan life style blogger :)

      Delete
  9. wahh menarik ya mba bisa ketemu dan sharing dgn ahlinya sosmed, pak nukman..jadi makin membakar semangat utk jadi blogger..terima kasih sharingnya mba efi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya asik banget. Udah gitu acaranya gratis. Terimakasih kembali Mbak Kartika :)

      Delete
  10. Saya punya 1 blog gado-gado & 1 blog khusus. Dan memang yg khusus bagus buat branding

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh minta link blog khususnya gak Mak Maya...
      Mo belajar....:-)

      Delete
    2. iya saya juga punya blog khusus tuh, perjuangannya buat ngeupdate sesuatu banget,lebih nguras energi dari blog gado2 ini :)

      Delete
  11. Berbicara mengenai personal branding selalu ada hal baru sekaligus menyenangkan, Mbak Efi

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak. Kalau ikut acara dari narsum lain, pasti bakal ada tips lain juga, ya.

      Delete
  12. Kadang aku bingung apa yang mau dibranding. Aku mau branding yg beda daripada lainnya hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba tanya temen mak, apa yang mereka inget darimu. Kadang orang lain lebih ngeh daripada kita :)

      Delete
  13. infonya keren maakk .. jadi review blog lagi ni secara blog yg sekarang mah lebih tepat dibilang diary yak :p
    kritin n saran mu boleh donk mak di blog ku :D

    ReplyDelete
  14. Emang seru & penuh ilmu gathering pegiat sosmed kemarin itu. Asli, banyak yg langsung terinspirasi oleh Kang Nukman buat benahin lg akun sosmednya. Banyak yg pengen diceritain dari acara kemarin, tapi kayaknya bakal panjang bgt...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Euis, ini teh ga semua diceritain, terutama pas sesi pertama soal penerbitan. Lupa ga masukin cerita soal selfi-selfian juga. :)

      Delete
  15. Wah so inspiring. Abis baca ini langsung kepikiran buat berbenah akun-akun medsos :)

    ReplyDelete
  16. Twitter ku cuma buat nge-kuis Teh :P
    Pelan2 dibenahi, thx sharingnya Teh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pelan-pelan sajaaaaa *nyanyi kayak Kotak* Sama kok twitterku juga jarang update hihi

      Delete
  17. Masih mencari PB yang tepat nih. Makasih sharingnya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba bikin survey kecil2an sama temen, mbak. :) Sama2, makasih juga udah mampir, ya.

      Delete
  18. Saya juga gado-gado banget...
    Belum bisa milih salah satunya...
    Makasih sharingnya ya Mbak...:-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama mbak. Coba blog gado-gadonya kasih label dulu trus bikin menu di halaman utama biar lebih rapi :)

      Delete
  19. Eh..aku baru inget, kenapa akun twitterku gak bisa folbek ya? Gak ngerti. Dan blogku juga masih campur 2 euy

    ReplyDelete
    Replies
    1. maksudnya punya mbak Ade ga bisa difollow? Masa, sih? Coba cek setingannya, mbak. Blogku yg ini udah pasrah rasa gado-gado :D

      Delete
  20. Sharingnya berguna banget nih Mak, thank you dan salam kenal yaa :)

    ReplyDelete
  21. salam kenal.. makasih yaa infonya, lagi2 blog, hihi saya juga msh campur2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga. Sama-sama mbak. Toss yuuuk hehehe

      Delete
  22. bener gak mba. sayakan pernah baca kalo kita memanfaatkan sosmedini yang kita sering liat BC itu, jarang sekali kita baca detail terus kita juga ikutan BC ke semua kontak. terus kalo BC itu benar = Gribah tapi kalo BC itu salah = Fitnah. menurut mba gmna ya mba????

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang bener, kalau bener berarti ghibah, kalau boong ya fitnah. Abaikan aja, ga usah diterusin lagi.

      Delete
    2. sharingnya ya inspiratif aja. kalau yang gosip ga usah :)

      Delete
  23. Sosmed saya manfaatkan untuk silaturahmi sambil berbagi ilmu dan pengalaman yang bermanfaat agar bernilai ibadah. Itu saja
    Ups..saya juga manfaatkan untuk promosi buku2 karya saya
    Terima kasih atas artikelnya yang bermanfaat
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berbagi ilmu, manfaat sama ajang promosi gratis ya, De. Salam juga dari Bandung. Alhamdulillah kalau bermanfaat :)

      Delete
  24. asik banget topiknya, makasih sharingnya ya efi..pengen banget main ke Mizan, belum pernah hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ciyuuus? Masa? kirain udah pernah :D Sama-sama Dew, seneng kalau bermanfaat

      Delete
  25. aku dulu buat twitter juga buat rame2an hahahaha...ababil banget pokoknya,tapi sekrang udah tau manfaatnya twitter,eaa

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.