Thursday 17 April 2014

Menggelorakan Minat Baca Menuju World Book Capital 2017

Kalau ditanya soal hobi atau passion, saya yakin banget setiap orang punya kecenderungan tertentu. Meskipun untuk objek yang sama, porsinya belum tentu sama persis. Nah, kalau ditanya soal kecenderungan hobi, buku jadi salah satu hal yang paling menarik buat saya. Saking cintanya, saya rela menunda untuk membeli baju (dan ini pernah diprotes seorang teman :D) demi membeli buku yang jadi incaran saya.

Sejak tahun 2005an, kegilaan saya sama buku makin menjadi.  Lain kalau jaman kuliah, cuma mengandalkan pinjam teman atau taman bacaan. Dengan punya penghasilan sendiri, saya lebih leluasa buat hunting buku incaran. Itupun belum tentu semuanya bisa saya borong. Lagi-lagi budget constrain alias kendala anggaran. Hehehe.... malah curhat ini mah.

Penggemar otomotif bakal bela-belain menyambangi auto fair, penggila gadget akan berpikir keras untuk curi waktu demi mengunjungi gadget expo dan sejenisnya, saya paling enggak nahan kalau enggak datang ke book fair. Seinget saya, sejak tahun 2007 itu, setiap ada event book fair yang rutin dihelat di Landmark Braga ini selalu saya sempetin. Pernah saking girangnya berhasil menemukan 5 dari 6 logi buku fantasi dari penulis dunia (Michael Scott) dengan harga miring dan buku anyar dari penulis favorit lainnya, saya merogoh kocek sekitar 400 ribuan.  Demi menyelamatkan cashflow, saya harus buru-buru minggat kalau enggak mau tergoda iman lagi hahaha....

Untuk tahun 2014 ini,  akan diselenggarakan Islamic Book Fair pada tanggal 1-7 Mei nanti. Sesuai dengan temanya, tentunya peserta yang akan menggelar stand di event ini adalah para penerbit yang mengusung buku-buku dengan genre islami. Yang menarik dari event  kali ini bukan saja menghadirkan para penerbit buku islami. Akan ada komunitas islami seperti ODOJ (pastinya sudah familiar, dong?) yang urunan meramaikan,. Ada juga pameran Pedang Nabi yang menghadirkan 35 replika pedang Nabi dan pernak pernik para Sahabat di masanya. Menarik, kan?

Semacam teaser, saya dan teman-teman blogger dapat kehormatan untuk hadir di acara Media Gathering yang diselenggarakan di kantor IKAPI yang bertempat di jalan Ibu Inggit Garnasih (atau juga dikenal dengan nama Jalan Ciateul) No. 30 Bandung.

Acara yang dimulai pada jam 10.00 ini menghadirkan tokoh-tokoh yang sehari-harinya tidak jauh-jauh dari dunia buku. Misalnya Ketua panita IBF  Abdul Rauf,  Bapak Anwar selaku Kapusarda dan Pak Mahfudi dari IKAPI.  

Meskipun ini bukan kali pertamanya hadir di Bandung, kemunculan 35 Pedang Rasulullah dan Sahabat diprediksi akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Dengan durasi selama 7 hari nanti, diharapkan akan berhasil mengundang 50 ribu pengunjung dengan target pemasukan 30 milyar. Asumsinya, 30 ribu pengunjung adalah peminat buku dan sisanya mereka yang tertarik ingin melihat 35 benda bersejarah ini. Untuk mengunjungi arena ini,  seperti biasanya tidak akan dikenai charge. Sementara untuk melihat dan berfoto dengan pedang Nabi - direncanakan akan menempati lantai II - barulah akan dipungut tiket seharga 10 ribu/orang. 

Mengingat antusias masyarakat yang tinggi, panitia mengantisipasinya dengan bekerja sama dengan sejumlah media sebagai ticket box atau berpromosi di arena Car Free Day dengan kostum yang mudah dikenali. Dengan jadwal yang sudah tercantum di tiket, anda yang memesan tiket ini tidak perlu berlama-lama menunggu giliran. Asyiknya lagi untuk rombongan sekolah akan mendapat diskon 15-20%. Kesempatan yang sangat sayang sekali untuk dilewatkan. Eh tapi masih bisa sih beli on the spot, cuma siap-siap aja kalau nantinya harus berdesak-desakan ria.


Contohnya adalah pedang Al Ma’thur yang satu ini. Pedang yang tidak pernah digunakan Baginda Rasulullah untuk berperang. Pedang yang berkesan mewah ini adalah peninggalan Ayahanda Rasulullah yang digunakannya  saat menikahkan puterinya Fatimah dengan Ali.  Penasaran? Makanya harus datang, ya! Selain pedang  Al Ma’thur, masih ada Busur panah, sandal,  dan pedang milik para sahabat seperti Ali, Muadz bin Jabal dan Khalid bin Walid.

Masih dalam kesempatan yang sama, diskusi yang hangat hari itu juga membahas proyeksi Bandung sebagai World Book Capital pada tahun 2017. Untuk itu selain mengusulkan kepada UNESCO, Pemerintah Kota Bandung - bekerja sama dengan Perpustakaan dan Arsip Daerah Bandung sudah menyiapkan berbagai agenda. 

Pada tanggal 18 Mei 2014 ini, berlokasi di Taman Balai Kota akan diselenggarakan Peringatan Hari Buku Nasional dengan target melibatkan 40 ribu orang untuk berpartisipasi di dalamnya.  Dan ini yang asyik, Pemkot Bandung juga menargetkan untuk terlibat dalam Frankfurt Book Fair 2015 ini. Posisinya? Sebagai Guest of Honor! Wah, seneng, proud to be part of Bandung society, bagja lah jadi urang Bandung! Semoga terwujud, aamiin. 

Credit: Wikipedia

 Nah buat para penulis ini adalah kabar baik. Karena buku yang dianggap layak akan diikutsertakan di ajang itu, lho. Bisa Go International dan mengusung nama Bandung. Keren, pisan, kan? Kapan lagi coba?

Karenanya, Pak Anwar mengharapkan peran aktif masyarakat Bandung untuk menyukseskan program ini. Apalagi yang dinilai oleh UNESCO adalah peran serta masyarakat.  Posisi pemerintah dalam hal ini adalah sebagai fasilitator. Bakal jadi promosi gratis juga karena akan berimbas pada sektor wisata. Kalau ini, yakin deh bule-bule dari luar negeri sana enggak akan bikin macet dengan memboyong mobilnya. Rempong ya, mahal pula karena kena biaya bagasi, dan pajak. Enggak mungkin banget hehehe...  Lagian udah ada BANDROS, ya, kan? :D 

Bukan cuma lip service aja, pemerintah juga sudah menyiapkan langkah lainnya.  Untuk persiapan fisik, pemerintah akan membuka taman bacaan lebih banyak lagi seperti di berbagai taman tematik yang tersebar di Bandung. Lalu juga ada mobil keliling yang sudah ada dan gerobak buku untuk menjangkau titik-seperti gang-gang yang sulit dilalui mobil. Selain itu setiap hari selasa di Jalan Caringin No. 103 Pemkot melalui Perpustakaan dan Arsip Daerah memfasilitasi  kumpul komunitas untuk berkumpul di sana seharian dari jam jam 08.00 sampai jam 17.00 (jam kerja). Anda yang kepengin tahu lebih banyak bisa bertanya dengan mention ke akun  @kapusarda.

Satu pertanyaan yang menggelitik saya soal persiapan Bandung sebagai World Book Capital 2017 nanti juga dijawab oleh Pak Mahfudi dengan sesuatu hal yang bikin saya excited, pake banget. Soalnya nih, kalau  ada yang baca pasti ada yang nulis buku, kan? Apalagi setahu saya ada banyak komunitas penulis di Bandung. Jadi, pengen dong Bandung punya event keren seperti Ubud Writer Festival. Kira-kira Bandung punya program yang mirip-mirip seperti itu, enggak? Dan jawabannya adalah iya, ada. *loncat-loncat girang*

Ajang kumpul penulis international (yang sudah pasti akan bertempat di Bandung) sedang digagas dan sudah bekerjasama dengan pihak Museum Asia Afrika. Mudah-mudahan pada saat peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 tahun 2015 nanti bisa dilangsungkan secara berbarengan. Saya enggak sabar menunggu tahun depan. Mudah-mudahan bisa terwujud dan saya bisa ikutan di dalamnya. Aamiin.
Share:

12 comments:

  1. senangnya bisa ikutan kegiatan yang menyenangkan apalagi ada kaitanya dengan membaca buku dan dapet diskonan yaa... :)

    ReplyDelete
  2. Wah sama nih saya juga tergila-gila sama buku :D
    Nanti kasih tahu yah gimana kalau misal ingin ikutan bergabung, hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Insya Allah saya update terus kalau ada infonya. Pantengin juga tweetnya Kang Emil aja, kayaknya beliau juga bakal woro-woro di sana.

      Delete
  3. ayo mba efi, bikin blog khusus resensi buku. eh, apa udah punya ya? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah sih, Ila. Ada di blog ini juga, pake label review/resensi buku. :)

      Delete
  4. Wah, semoga ada acara kaya gini uga di kalsel, pengeeen ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin. Bikin ngiler, ya. Ayo usulin sama pemkotnya. ^_^

      Delete
  5. Efi makasih atas resume di atas, lengkap sekali kami (Syaamil Quran) senang membacanya.

    ReplyDelete
  6. Semoga ya maaak, mudah-mudahan ajang kumpul penulis internasional itu bisa terwujud dengan sukses di Bandung, aamiin :) Abdi ge ngiring bagja atuh..

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.