Friday 18 October 2013

The Romantic Girl : Friendloveship, Kisah Para Wanita Karir Menanti Prince Charming

Sebenarnya buku yang nau saya ceritain sekarang udah agak lama, terbit tahun 2011an. Berhubung saya baru  dapat kemaren-kemaren ini (kemana aja, ceu?) dan ternyata sampai ada 3 sequel yang terusannya mau saya bahas juga. Jadi gpp, dong, ya saya ceritain dari pertama. Biar nyambung, enggak terdistraksi (pinjem istilah penulisnya, teh Ifa) kenapa begini, kenapa begitu.


Judul bukunya : Friendloveship.
Yang nulis : Ifa Avianty
Penerbit : Lingkar Pena
Tahun Terbit : 2011
Harga : Bervariasi, berhubung sudah agak lama, silahkan cari di toko online atau toko offline

Ceritanya begini:
Syahdan (kesannya jaman princess-princessan gitu, ya) ada sebuah gank anak SMA, called, The Romantic Girl. Membernya enggak nanggung, ada 12 orang. Awalnya mereka ngumpul karena dikelompokkan oleh seniornya waktu ospek. Tak dinyana, ternyata mereka punya frekuensi yang sama, cepet ngetune,  nyambung dan bersahabat terus sampai masing-masing sukses menapaki karirnya.

Samaan? Bahkan buat urusan jodoh sekalipun. The Romantic Girl, a.k.a TRG - juga dengan pedenya menyamakan diri dengan the wallflowers, kisah klasik para sosialita bangsawan di London - sampai usia mereka 30an, belum satupun ada yang menikah. Tentu saja masing-masing dari mereka mulai direcoki kegalauan. Mulai dari Sophie - seorang redaktur majalah traveling dan kulinner - yang juga adiknya Tino, sang ketua OSIS yang kampret (playboy kambuhan), sampai Ferina, suster yang kalemnya enggak kepalang.

Ferina yang tinggal satu kosan dengan Astrid ternyata tidak sengaja bertemu dengan Bram, sepupu Astrid. Bram yang punya bibit bebet bobot ningrat Eropa - Jawa ini curhat sama Astrid kalau dia ternyata naksir sama Ferina yang masih punya sedikit darah Spanyol. Fe, gitu dia disapa teman-temannya kerap ber-YM ria dengan Bram. Begitu juga dengan Astrid, yang kepo pengen tahu progressnya mereka, saban kali maksa Bram buat cerita, di YM juga. *Ngomongin soal YM-an, apa kabar temen-temen YM saya, ya? sejak BB sukses jadi gagdet sejuta umat, akun sosial saya ini sukses tidur panjang seperti putri Aurora, sepinyaaa*

Ada Puspita, mahluk TRG yang sama-sama dudulnya dengan Sop - panggilan sophie -  bete direcokin fans setianya yang enggak banget,  Pieter. si Meong eh, Puspita alias Pita yang mengklaim diri sebagai kembaran Cut Mini saat antri  di sebuah ATM. Meski dudul, Pita enggak setuju dengan ide gila Sop soal piala bergilir untuk memotivasi sesama mereka agar segea menikah. Bukan cuma enggak mau jadi pemegang terakhir piala bergilir itu tadi, tapi segitu frustasinya kah para gank TRG di mata Pita?
"Jangan-jangan kita dikutuk.."
"Eh, maksud lu?"
"Kita selusin wallfalower ini, belum ada satupun yang married. Kali aja ada kutukan masa lalu, yang kena nenek moyang kita. Terus menurun ke kita semua..."
"Kutukan kok kena dua belas-dua belasnya.."
Itu adalah salah satu dialog Puspita dengan Sop saat ide piala konyol itu muncul.

Tricia alis Tris, another TRG member adalah seorang dosen yang terobsesi pengen jadi pemain film tersohor dan kesengsem sama aktor Indra Hartawan. Saat ia masih ngebet-ngebetnya mengejar karir, Nata, kakak Tris, mendesak Tris buat segera menikah. Selain kondisi ayahnya yang kritis, itu juga jadi permintaan ayahnya, ingin mellihat Tris menikah sebelum meninggal. Karuan saja Tris galau, bersamaan dengan saat itu, Tris nekat ikutan casting sebuah film keren dengan salah satu saingannya Revalina S Temat.  Jadi gimana atuh? Ini si Tris teh dapat peran atau jodoh di casting filmnya? 

Selain Pita yang enggak setuju, ada Tere yang juga terang-terangan menuding Sop udah enggak waras soal ide piala bergilirnya itu. Tere, manajer sebuah bank asing  yang kantornya satu gedung dengan Tino, curhat sama Tino. Tadinya niat Tere curhat buat cari solusi menghentikan kegilaan Sop. Alih-alih ngasih solusi, Tino malah nawarin sesuatu yang bikin Tere jadi pusing, hayooo, ide apa?

Lea yang kalem, asal Minang juga enggak kalah galaunya. Alumni Paskibraka yang bekerja sebagai PR di sebuah perusahaan rekaman itu rencananya dijodohkan dengan seseorang yang masih saudaraan juga. What? Siti Nurbaya, dong? Begitulah, apalagi si cowok (ya iyalah) yang bukan Datuk Maringgih ini usianya 5 tahun lebih mudaan. Meski galau, Lea maksain diri juga akhirnya buat mencoba mengenal Datuk eh Uda berondong ini. Kira-kira, jadian eh nikah enggak, ya? FYI, meski semua gank TRG ini belum berjilbab, mereka punya kesamaan prinsip, enggak mau pacaran dan menjaga diri, sebisa mungkin enggak dua-duaan dengan lawan jenis. Mau nemenin, enggak? biar gantiin posisi setannya, gitu. Kan kalau yang berduaan, yang ketiganya setan. #eeh.... :P

Happy, sohib Sop yang lainnya bekerja di sebuah radio sebagai seorang penyiar dan manajer siaran ini  menolak gelar cenayang dari teman-temannya.  Selain direcokin soal ramal-ramalan Prince Charming in the Future, Happy juga diteror request lagu dari teman-temannya dari segenap penjuru. Mulai dari SMS, telepon, sampai twitteran juga. Diam-diam, Happy ternyata naksir si kampret, eh Tino alias Valentino Gamawan, kakaknya Sop yang emang sebenernya punya sejuta pesona yang bisa bikin perempuan mana aja pada kelepek-kelepek.

Resenya Tino, dengan segala pesona yang dia punay, mulai dari tampang, otak, karir, kok masih jomblo, ya? Kenapa enggak nikah aja malah rajin tebar pesona dan, ehm... petulangannya itu, bikin member TRG mana aja bergidik, ngeriii bo.

Selain Happy, ada Anna , seorang pengelola daycare, playgroup dan kindergarten -yang sampai-sampai hobbinya nonton Shaun the Sheep, Timmy Times, Barney and Friends, etc- diam-diam memendam cinta pertamanya sejak SMA kelas satu. First Love Never Dies, ceritanya. Anna dibuat blingsatan saat Tere bercerita, Tino mengirim salam - entah buat siapa - pas Happy siaran apalagi saat Tere menyampaikan sesuatu yang bikin Anna makin mellow aja. 

Kalau teman-teman Sop yang lainnya masih normal dengan label girly-nya, Sisil lain sendiri. Sebagai seorang pramugari, Sisil terbilang perkasa dengan kemampuan bela dirinya. Saking perksanya, Sisil juga enggak keder buat melabrak seorang playboy kambuhan dan menonjoknya tepat di rahangnya.  Daisy, sobat Sisil yang enggak kalah machonya itu terang aja dibuat kaget dengan aksi spontan Sisil. 

Sonia yang selalu uring-uringan kalau Daisy dan Sisil merokok adalah tipikal mahluk lembut (bukan setan, jin atau sebagainya) adalah seorang perancang busana yang juga enggak kalah kalemnya dengan Fe atau Anna. Ternyata, sejak SD Sonia naksir tetangganya yang masih punya darah bule itu. Enggak tanggung-tanggung, 17 tahun menyimpan cinta lamanya itu sampai si bule itu kembali ke Indonesia. Jadian eh nikah? Masih harus sabar ternyata, karena masing-masing sibuk dengan karirnya.

Dalam perjalanannya, Fe ternyata serius dengan Bram dan bersowan ria ke rumah Eyang Ti-nya Bram ini mulai ragu. Selain kondisi keluarganya yang mulai goyah, Fe menemukan kenyataan satu sahabat lainnya diam-diam mengidamkan sosok seperti Bram. Fe mulai mempertimbangkan bea siswa sekolah S-2 ke luar negeri yang langsung mati-matian dicegah Bram. Bram, meskipun bukan berasal dari keluarga yang ngerti agama, Bram adalah sosok calon suami yang saya banget (ehm). Pembawaannya yang kalem, ngemong, cuek dan bikin penasaran sukses bikin Fe harap-harap cemas takut kehilangan Bram.

Sementara si meong alias Pita menemukan kenyataan pahit saat menemukan koleganya, sesama Manager Director, yang asal Inggris, David Burnett bikin ilfeel. Bule gondrong  nan charming ini  bikin Pita patah hati saat Pita menyaksikan sesuatu yang terjadi saat gathering perusahaan di Amsterdam.  Tragedi yang sukses mengirim Pita kembali lebih awal dan bikin si Pangeran Kodok alias Pieter girang enggak kepalang. 

Sementara saat Tere juga terbang ke Sydney untuk tugas dari kantornya, akses informasi dari dan ke Tere susah didapatkan. Tris yang akhirnya menemukan cintanya (siapa coba?) anteng dengan segala persiapan menuju pelaminan, satu anggota lainnya yang akhirnya dijodohkan dengan kolega bapaknya (siapa lagi ini teh?). Padahal informasi ini sangat penting, menyangkut masa depan Tere dan satu gank TRG lainnya. Happy yang menemukan kenyataan itu, diam-diam akhirnya mundur dari persaingan. Itu juga yang membuatnya kangen untuk menemui mba Winda, guru ngajinya TRG sejak SMA.  Serunya lagi, persiapan pernikahan Tris ini bukan cuma bikin sibuk semua anak-anak TRG, calon suami Tris ternyata membuat para anak-anak TRG, teman-teman lama SMA dan sang pangeran Kampret Valentino terkoneksikan dalam lingkaran kisah cinta yang runyam.

Teh Ifa (sok akrab pisan!) meramu cerita ini dengan gaya khasnya. Tipikal teh Ifa dengan menampilkan latar lagu sebagai bumbu cerita - yang kebanyakan dari tahun 80-90an -  selalu menyajikan teh, kopi dan dessert lainnya sebagai kegemaran para tokoh-tokohnya juga beberapa mall sebagai venue-nya. Dengan alur cerita di mana setiap tokohnya bercerita sebagai si aku - kadang saya atau gue - membuat pembacanya merasa dekat, seperti dicurhatin.  Kalau Cinta semusim dan Simply Love bikin saya senyum-senyum, The Romantic Girl : Friendloveship ini sukses bikin saya ketawa ngakak sekaligus termehek-mehek menghayati (cieee, segitunya) lakon Sop and friends. 

Jadi, siapa aja atuh yang akhirnya nikah diantara mereka? Siapa pemegang terakhir piala konyol itu, dan siapa juga yang akhirnya ber-CLBK saat reunian SMA mereka? Ferina, Tris, jadi nggak nikahnya? Siapa yang dijodohin dan kenapa segitu pentingnya akses informasi dari dan ke Tere? Ya baca aja bukunya ya, hehehe. As ussual, no spoil deh.

Seperti yang dibilang dalam buku ini, 
Ada kalanya cinta lama hanya tinggal sejarah. Ada kalanya dia datang dan datang lagi. Seperti mimpi atau deja vu yang datang berulang. Dan adakalanya  dia seperti harta karun yang tertimbun dan tetap akan dicari hingga kapapun

Kalau begitu,  siapa jadi sejarah,  atau harta karun yang dicari dalam novel ini? Masih ada lanjutannya di seri kedua 9 Wedding and  a Wish dan seri ketiga Love Affair and The Reunion.

Penasaran? Sama dong. *Toast dulu dong, ah* Saya juga mau cari seri kedua sama Ketiganya nih. Jadi rumpiannya kita lanjutin lagi nanti, ya hehehehe....
Share:

2 comments:

  1. genre romantic selamanya tetap menjadi sebuah trend bagi kalangan remaja,,kadang orang yang usianya tidak remaja lagi cukup sulit mencerna gaya bahasa mereka termasuk dalam sebuah buku

    :((

    ReplyDelete
  2. @Film Media 21
    Ah sotoy,ga bisa nyerna? Coba cari bukunya dan baca :-)

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.