Tuesday 8 January 2013

Dear Frankie - Kerinduan pada Ayah

Beberapa waktu lalu aku dikasih pinjem film Dear Frankie (asli lho, bukan bajakan. emang kebo? hus ah :D)
Nah, pas liburan kemarin baru sempat liat film ini. Well, film drama yang menyentuh.Sudah lama dibuat, sekitar tahun 2005an lah. Nah, aku ceritakan di sini ya. Mudah-mudahan bakal diputar di salah satu stasiun tv (eh sudah pernah belum ya? :)


Film ini mengambil latar di Inggris, menceritakan seorang anak berusia 9 tahun bernama Frankie Morisson (Jack McElhone). Frankie yang mempunyai kelainan tunarungu tinggal bersama ibunya, Lizzie (Emily Mortimer) - seorang single mother yang selalu menghindari Davey mantan suaminya yang temperamen - dan neneknya, Nell. 

Lizzie selalu berpindah-pindah dari satu ke tempat lain demi menyembunyikan keberadaan putranya, Frankie dari Davey. Lizzie juga menggunting wajah Davey dari foto pernikahannya. 
Hingga satu waktu, Lizzie bertemu dengan Marie (Sharon Small). Marie bukan saja memberi Lizzie pekerjaan di cafe miliknya, tapi juga jadi sahabat dekat Lizzie dan Nell. 

Sementara itu, meski menyembunyikan jati diri ayahnya, Lizzie dengan caranya sendiri membuka korespondensi dengan Frankie dengan berpura-pura menjadi ayahnya. Dalam suratnya, Lizzie yang menyamar sebagai Davey mengaku bekerja di kapal ACCRA, menceritakan perjalanan kapal itu dalam setiap pelabuhannya. Selama masa itu Frankie yang tumbuh menjadi anak cerdas dan percaya diri itu sangat terpesona dengan kisah-kisah perjalan Davey.
 Di sekolahnya, Frankie kerap mendapat olok-olok dari teman sebangkunya, Ricky Monroe (Sean Brown). Alih-alih memusingkan ulah temannya itu, Frankie menikmati persahabatannya dengan seorang gadis cantik Catriona (Jayd Johnson).

Sampai satu hari,  kapal ACCRA sungguhan akan berlabuh di kotanya. Jika Frankie begitu antusias menanti kedatangan ayahnya, justru Lizzie kelabakan untuk mengahadapi situasi itu. Beruntung, ada sahabatnya Marie yang mempertemukan Lizzie dengan seorang asing (Gerrad Bulter) yang bersedia menyamar sebagai Davey. Lizzie membayar orang asing itu untuk satu hari. Lizzie dan orang asing ini sepakat untuk tidak mengusik jati diri Davey palsu ini. Agar lebih mengenal Frankie, Lizzie memberi tahu orang asing itu beberapa kebiasaan Frankie termasuk salah satu suratnya dengan Frankie. 

Nell, sang ibu  kaget mendengar rencana Lizzie ini dan berusaha mengingatkannya. Lizzie tidak menggubrisnya, ia hanya ingin membuat Frankie bahagia.

Diluar rencana, kakak ipar Lizzie yang benar-benar kakak kandung dari Davey berhasil menemukan keberadaan Lizzie. Lizzie bersedia menemui Davey yang sedang sekarat dan memohon diberi kesempatan untuk bertemu dengan Frankie.

Tidak ingin merusak sandiwara yang sudah disusunnya, Lizzie menolak permintaan Davey dan meninggalkan mantan suaminya itu yang mengamuk karena permintaannya tidak dipenuhi. Sementara itu, Frankie benar-benar menikmati pertemuannya dengan 'ayah' bohongannya.


 Frankie juga berhasil memenangkan taruhan dengan Ricky Monroe. Frankie sangat sedih saat 'ayah'nya mengantarkan pulang ke rumah. 
Kesepakatan Lizzie dengan orang asing ini akhirnya diperpanjang satu hari lagi untuk menemani Frankie.

Chemistry antara Frankie dan ayahnya langsung terikat kuat. Selain hadiah buku tentang ikan laut yang disukai Frankie, orang asing yang belakangan diketahui sebagai kakak kandung dari Marie ini benar-benar menjalani perannya dengan baik. Di hari kedua sandiwara itu, si orang asing ini juga mengajak Lizzie menikmati akhir pekan bersama Frankie. Moment mengharukan terjadi ketika akhirnya Frankie bersuara dan bertanya kapan ayahnya itu akan kembali datang mengunjungi. 

Sementara itu, keadaan Davey, ayah kandung Frankie semakin kritis. Akhirnya, untuk membayar kerinduan Davey, Lizzie menitipkan foto dan lukisan crayon Frankie kepada suster yang merawatnya. 

Di akhir film, Frankie akhirnya mengetahui siapa ayah sesungguhnya. Frankie yang lugu itu tidak menunjukan reaksi kemarahan kepada Lizzie yang sudah membohonginya. Dengan gaya kekanak-kanakannya, Frankie - yang kemudian berkorespondensi dengan 'ayah' bohongannya itu - bercerita ia sudah mengetahui keberadaan ayah kandungnya. Sementara itu, Frankie juga berhasil menjadi murid yang menonjol diantara teman-teman sekelasnya yang normal. Frankie berhasil mengumpulkan bintang lebih banyak dibanding Ricky dan Catriona.

Ending yang menyentuh, karena dalam film ini Frankie digambarkan sebagai anak yang berjiwa besar saat mengetahui keadaan sesungguhnya, tidak marah pada ibunya. bahkan tetap bersahabat dengan 'ayah bohongan' dan menjadi anak yang berprestasi. Lizzie benar-benar berhasil mendidik Frankie menjadi seorang anak yang percaya diri.
Share:

0 Comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.